Kapal Patroli Ini Juga Berfungsi sebagai Perpustakaan Terapung
A
A
A
PALEMBANG - Guna memberikan edukasi kepada masyarakat pesisir yang ada di Sumatera Selatan, Direktorat Pol Air Polda Sumsel menyulap Kapal Patroli Sei Rawas menjadi perpustakaan terapung. Inspirasi pembuatan perpustakaan terapung ini dilatarbelakangi minimnya edukasi pada masyarakat pesisir, khususnya di perairan Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Kapal perpustakaan terapung ini dilengkapi 2 ribuan buku berbagai ilmu pengetahuan dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA), serta buku-buku wawasan lainnya yang memang khusus diperuntukkan bagi anak-anak.
Kapal ini menyambangi perairan di daerah Muara Kumbang, perairan Borang, perairan Sungai Sembilang, perairan Sungsang, Kabupaten Banyuasin dan perairan Pulo Kemaro, dan Sei Lais, Palembang.
Salah seorang murid SMA Negeri 1 Banyuasin II, Sumatera Selatan, Aprilianti, mengaku senang dapat belajar dan membaca di perpustakaan terapung, karena buku-buku yang disediakan lebih lengkap dan sangat beragam.
"Buku-buku di sini (perpustakaan terapung) lebih lengkap daripada yang disediakan di perpustakaan yang ada di sekolah," ungkap siswa kelas II ini kepada SINDOnews, Sabtu (12/8/2017).
Menurut Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Banyuasin II Masdiana, pihaknya membagi waktu antara pelajaran sekolah dan kegiatan membaca di perpustakaan terapung ini. "Kita jadwalkan siswa kelas 10 dan 11 berjumlah 30 orang untuk mengikuti kegiatan membaca di perpustakaan terapung ini," ujar dia.
Masdiana mengatakan, perpustakaan terapung keliling di daerah pesisir ini sangat membantu pendidikan anak-anak. "Kegiatan membaca juga diisi dengan tanya jawab antara murid dan guru yang ingin menanyakan perihal buku yang dibaca."
Direktur Direktorat Pol Air Polda Sumsel Kombes Pol Robinson Siregar menjelaskan, Kapal Sei Rawas yang disulap ini merupakan bentuk pelayanan edukasi kepada masyarakat di pesisir Sumatera Selatan. "Kapal ini dijadwalkan terus menyambangi anak-anak yang ada di daerah pesisir di Banyuasin dan Palembang," ujar Robinson.
Guna menghemat bahan bakar minyak (BBM), kegiatan patroli rutin dibarengi dengan aktivitas perpustakaan. "Jadi dengan kata lain kegiatan polisi dapat, kegiatan edukasi anak-anak juga dapat. Kapal ini dijadwalkan 15 hari dalam sebulan," jelas dia.
Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan Kota Palembang dalam menyediakan 2 ribu buku dari berbagai macam ilmu pengetahuan. "Buku yang ada di sini di-update setiap tiga bulannya dengan pergantian buku sebanyak 500-an dengan bahan evaluasi dari anak-anak pesisir sendiri," ujar dia.
Robinson berharap, dengan adanya perpustakaan terapung ini, seluruh masyarakat terutama di daerah pesisir dapat pendidikan yang sama, tanpa adanya keterbatasan. "Ke depan akan terus kita evaluasi apa saja yang menjadi kekurangan dalam perpustakaan terapung ini," pungkasnya.
Kapal perpustakaan terapung ini dilengkapi 2 ribuan buku berbagai ilmu pengetahuan dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA), serta buku-buku wawasan lainnya yang memang khusus diperuntukkan bagi anak-anak.
Kapal ini menyambangi perairan di daerah Muara Kumbang, perairan Borang, perairan Sungai Sembilang, perairan Sungsang, Kabupaten Banyuasin dan perairan Pulo Kemaro, dan Sei Lais, Palembang.
Salah seorang murid SMA Negeri 1 Banyuasin II, Sumatera Selatan, Aprilianti, mengaku senang dapat belajar dan membaca di perpustakaan terapung, karena buku-buku yang disediakan lebih lengkap dan sangat beragam.
"Buku-buku di sini (perpustakaan terapung) lebih lengkap daripada yang disediakan di perpustakaan yang ada di sekolah," ungkap siswa kelas II ini kepada SINDOnews, Sabtu (12/8/2017).
Menurut Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Banyuasin II Masdiana, pihaknya membagi waktu antara pelajaran sekolah dan kegiatan membaca di perpustakaan terapung ini. "Kita jadwalkan siswa kelas 10 dan 11 berjumlah 30 orang untuk mengikuti kegiatan membaca di perpustakaan terapung ini," ujar dia.
Masdiana mengatakan, perpustakaan terapung keliling di daerah pesisir ini sangat membantu pendidikan anak-anak. "Kegiatan membaca juga diisi dengan tanya jawab antara murid dan guru yang ingin menanyakan perihal buku yang dibaca."
Direktur Direktorat Pol Air Polda Sumsel Kombes Pol Robinson Siregar menjelaskan, Kapal Sei Rawas yang disulap ini merupakan bentuk pelayanan edukasi kepada masyarakat di pesisir Sumatera Selatan. "Kapal ini dijadwalkan terus menyambangi anak-anak yang ada di daerah pesisir di Banyuasin dan Palembang," ujar Robinson.
Guna menghemat bahan bakar minyak (BBM), kegiatan patroli rutin dibarengi dengan aktivitas perpustakaan. "Jadi dengan kata lain kegiatan polisi dapat, kegiatan edukasi anak-anak juga dapat. Kapal ini dijadwalkan 15 hari dalam sebulan," jelas dia.
Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perpustakaan Kota Palembang dalam menyediakan 2 ribu buku dari berbagai macam ilmu pengetahuan. "Buku yang ada di sini di-update setiap tiga bulannya dengan pergantian buku sebanyak 500-an dengan bahan evaluasi dari anak-anak pesisir sendiri," ujar dia.
Robinson berharap, dengan adanya perpustakaan terapung ini, seluruh masyarakat terutama di daerah pesisir dapat pendidikan yang sama, tanpa adanya keterbatasan. "Ke depan akan terus kita evaluasi apa saja yang menjadi kekurangan dalam perpustakaan terapung ini," pungkasnya.
(zik)