DIY Sabet Juara Umum Aksioma, Jatim Juara Umum KSM 2017
A
A
A
YOGYAKARTA - Kontingen DIY ditetapkan sebagai juara umum ajang kompetisi seni dan olahraga madrasah 2017. Sedangkan juara umum kompetisi sains madrasah (KSM) 2017 kontingen Jawa Timur (Jatim). DIY dan Jatim keluar sebagai juara umum setelah mengumpulkan juara terbanyak di kedua lomba tersebut.
Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) Nur Syam menyerahkan langsung tropi juara umum baik juara umum Aksioma DIY maupun KSM Jatim dan diterima kepala kantor wilayah kemenag DIY Lutfi Hamid dan kepala kantor Kemenag Jatim Syamsul Bahri mewakili kedua kontingen tersebut.
Aksioma KSM 2017 ini berlangsung sejak 7-11 Agustus di Yogyakarta dan secara resmi ditutup Sekjen Kemenag mewakili Menag, di GOR Amongroga Yogyakarta, Jumat (11/8/2017).
Aksioma dan KSM berlangsung tiap dua tahun sekali dengan tuan rumah bergiliran. Untuk Aksioma KSM mendatang atau tahun 2018 akan berlangsung di Bengkulu.
Menag Lukman Hakim Syaifudin dalam sambutannya yang dibacakan Sekjen Kemenag Nur Syam mengatakan, selain sebagai ajang silaturahmi dan mempererat persuadaraan peserta dan antar daerah di Indonesia dalam membangun Indonesia, Aksioma KSM ini juga untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, baik di bidang olahraga maupun akademik.
"Karena itu bagi yang belum berhasil dalam kegiatan kali ini, harus menjadi cambuk untuk dapat berprestasi dalam kegiatan yang akan datang," kata Lukman Hakim Saifuddin.
Namun begitu, ini juga menjadi tantangan bagi semua pengelola madrasah. Terutama pengakuan terhadap prestasi para peserta Aksioma KSM. Baik di bidang olahraga maupun akademis.
Meski untuk pengakuan prestasi itu sudah ada dua perguruan tinggi, yaitu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang menawarkan kepada para juara 1, 2, dan 3 masuk di kedua universitas itu tanpa tes.
"Kami harapkan akan lebih banyak lagi UIN-UIN lain yang mengakui prestasi peserta Aksioma KSM seperti halnya kedua UIN itu," harapnya.
Sekjen Kementerian Agama (Kemenag) Nur Syam menyerahkan langsung tropi juara umum baik juara umum Aksioma DIY maupun KSM Jatim dan diterima kepala kantor wilayah kemenag DIY Lutfi Hamid dan kepala kantor Kemenag Jatim Syamsul Bahri mewakili kedua kontingen tersebut.
Aksioma KSM 2017 ini berlangsung sejak 7-11 Agustus di Yogyakarta dan secara resmi ditutup Sekjen Kemenag mewakili Menag, di GOR Amongroga Yogyakarta, Jumat (11/8/2017).
Aksioma dan KSM berlangsung tiap dua tahun sekali dengan tuan rumah bergiliran. Untuk Aksioma KSM mendatang atau tahun 2018 akan berlangsung di Bengkulu.
Menag Lukman Hakim Syaifudin dalam sambutannya yang dibacakan Sekjen Kemenag Nur Syam mengatakan, selain sebagai ajang silaturahmi dan mempererat persuadaraan peserta dan antar daerah di Indonesia dalam membangun Indonesia, Aksioma KSM ini juga untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, baik di bidang olahraga maupun akademik.
"Karena itu bagi yang belum berhasil dalam kegiatan kali ini, harus menjadi cambuk untuk dapat berprestasi dalam kegiatan yang akan datang," kata Lukman Hakim Saifuddin.
Namun begitu, ini juga menjadi tantangan bagi semua pengelola madrasah. Terutama pengakuan terhadap prestasi para peserta Aksioma KSM. Baik di bidang olahraga maupun akademis.
Meski untuk pengakuan prestasi itu sudah ada dua perguruan tinggi, yaitu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang menawarkan kepada para juara 1, 2, dan 3 masuk di kedua universitas itu tanpa tes.
"Kami harapkan akan lebih banyak lagi UIN-UIN lain yang mengakui prestasi peserta Aksioma KSM seperti halnya kedua UIN itu," harapnya.
(maf)