Rekonstruksi, Ricko yang Sudah Pingsan Ditendang hingga Tersungkur
A
A
A
BANDUNG - Dalam rekonstruksi peristiwa pengeroyokan Ricko Andrean (22) di pintu S Tribun Utra Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung, Kamis (10/8/2017), terungkap fakta pelaku Wugi Fahrur Rozak (19) menendang dada korban hingga tersungkur 1 meter.
Tindakan tersebut diperagakan Wugi dalam adegan ketiga, saat korban Ricko dievakuasi oleh sejumlah Bobotoh. Ketika itu korban sudah tak sadarkan diri akibat dipukuli oleh belasan orang.
“Saat pertandingan istirahat, tersangka Wugi mendengar ada keributan dan teriakan The Jak dipukuli oleh oknum Bobotoh yang lain. Setelah itu, tersangka melihat ada satu orang yang sedang dibopong. Secara spontan, dia mengejar dan menendang dada korban satu kali sambil berlari. Tendangan itu mengakibatkan korban tersungkur ke belakang sekitar 1 meter,” kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana, Kamis (10/8/2017).
Yoris mengemukakan, reka ulang dilakukan guna melengkapi berkas perkara. Kegiatan yang dihadiri penyidik, jaksa, saksi, dan tersangka ini, memperagakan sembilan adegan (sebelumnya disebutkan 10). Diawali dari tersangka Wugi membeli tiket sampai masuk ke dalam tribun dan menonton pertandingan Persib melawan Persija pada Sabtu (22/7/2017).
“Adegan-adegan ini dilakukan untuk melengkapi keterangan-keterangan yang dituangkan dalam BAP. Kami juga melengkapi keterangan saksi sebelum perkara ini dilimpahkan ke kejaksaan,” ujar Yoris.
Disinggung tentang motif, Yoris mengemukakan, pelaku turut menganiaya korban hanya kareba ketidaksukaan terhadap suporter The Jak. Pelaku menyangka korban Ricko suporter Persija. “Tetapi setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, ternyata korban adalah Bobotoh juga,” tutur Yoris.
Saat ini, ungkap Yoris, Satreskrim Polrestabes Bandung masih mengejar empat pelaku lain yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atau buron.
Seperti diberitakan, Rico Andrean (22), korban pengeroyokan sejumlah oknum Bobotoh di Stadion GBLA Gedebage, Kota Bandung, Sabtu 22 Juli 2017, akhirnya meninggal dunia pada Kamis 27 Juli 2017, sekitar pukul 10.25 WIB.
Korban yang dikeroyok belasan orang saat pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija sedang turun minum babak pertama itu, mengembuskan napas terakhir setelah dirawat intensif selama enam hari di RS Santo Yusup, Cicadas, Kota Bandung.
Tindakan tersebut diperagakan Wugi dalam adegan ketiga, saat korban Ricko dievakuasi oleh sejumlah Bobotoh. Ketika itu korban sudah tak sadarkan diri akibat dipukuli oleh belasan orang.
“Saat pertandingan istirahat, tersangka Wugi mendengar ada keributan dan teriakan The Jak dipukuli oleh oknum Bobotoh yang lain. Setelah itu, tersangka melihat ada satu orang yang sedang dibopong. Secara spontan, dia mengejar dan menendang dada korban satu kali sambil berlari. Tendangan itu mengakibatkan korban tersungkur ke belakang sekitar 1 meter,” kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana, Kamis (10/8/2017).
Yoris mengemukakan, reka ulang dilakukan guna melengkapi berkas perkara. Kegiatan yang dihadiri penyidik, jaksa, saksi, dan tersangka ini, memperagakan sembilan adegan (sebelumnya disebutkan 10). Diawali dari tersangka Wugi membeli tiket sampai masuk ke dalam tribun dan menonton pertandingan Persib melawan Persija pada Sabtu (22/7/2017).
“Adegan-adegan ini dilakukan untuk melengkapi keterangan-keterangan yang dituangkan dalam BAP. Kami juga melengkapi keterangan saksi sebelum perkara ini dilimpahkan ke kejaksaan,” ujar Yoris.
Disinggung tentang motif, Yoris mengemukakan, pelaku turut menganiaya korban hanya kareba ketidaksukaan terhadap suporter The Jak. Pelaku menyangka korban Ricko suporter Persija. “Tetapi setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut, ternyata korban adalah Bobotoh juga,” tutur Yoris.
Saat ini, ungkap Yoris, Satreskrim Polrestabes Bandung masih mengejar empat pelaku lain yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) atau buron.
Seperti diberitakan, Rico Andrean (22), korban pengeroyokan sejumlah oknum Bobotoh di Stadion GBLA Gedebage, Kota Bandung, Sabtu 22 Juli 2017, akhirnya meninggal dunia pada Kamis 27 Juli 2017, sekitar pukul 10.25 WIB.
Korban yang dikeroyok belasan orang saat pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija sedang turun minum babak pertama itu, mengembuskan napas terakhir setelah dirawat intensif selama enam hari di RS Santo Yusup, Cicadas, Kota Bandung.
(mcm)