Komisi IV Temukan Beras Raskin Berkutu
A
A
A
BANJARNEGARA - Kualitas beras raskin atau yang saat ini menjadi beras sejahtera kian memprihatinkan. Tim reses dari Komisi IV DPR menemukan beras bulog berkutu di Gudang Bulog Purwonegoro, Jawa Tengah. Munculnya kutu ini diduga akibat terlalu lama disimpan.
“Kami menemukan di beberapa kantong beras yang belum didistribusikan ini ada sejumlah kutu, ini sangat disayangkan jika sampai ke masyarakat,” jelas Taufik Abdulah, Komisi IV DPR, Kamis (10/8/2017).
Menanggapi adanya temuan beras berkutu ini, pihak gudang Bulog Purwonegoro menyatakan hal ini karena terlalu lama disimpan dan keterlambatan data penerima beras sejahtera atau raskin.
“Kutu ini muncul karena terlalu lama disimpan. Data dari dinas sosial kadang terlambat tentang penerima raskin, jadi kitapun alami distribusi terlambat,” kata Eko, Kepala Gudang Bulog Purwonegoro.
Bulog mengatasi perkembangan hama pada beras ini dengan melakukan fumigasi, fumigasi dilakukan rutin rata rata setiap 3 bulan sekali. “Cara mengatasi hama ini kami lakukan fumigasi. Jadi kami selalu pastikan beras yang akan didistribusikan bebas dari kutu,” jelasnya.
Bulog berharap Kemensos lebih cepat dalam distribusi data agar tidak berdampak pada keterlambatan distribusi beras.
“Kami menemukan di beberapa kantong beras yang belum didistribusikan ini ada sejumlah kutu, ini sangat disayangkan jika sampai ke masyarakat,” jelas Taufik Abdulah, Komisi IV DPR, Kamis (10/8/2017).
Menanggapi adanya temuan beras berkutu ini, pihak gudang Bulog Purwonegoro menyatakan hal ini karena terlalu lama disimpan dan keterlambatan data penerima beras sejahtera atau raskin.
“Kutu ini muncul karena terlalu lama disimpan. Data dari dinas sosial kadang terlambat tentang penerima raskin, jadi kitapun alami distribusi terlambat,” kata Eko, Kepala Gudang Bulog Purwonegoro.
Bulog mengatasi perkembangan hama pada beras ini dengan melakukan fumigasi, fumigasi dilakukan rutin rata rata setiap 3 bulan sekali. “Cara mengatasi hama ini kami lakukan fumigasi. Jadi kami selalu pastikan beras yang akan didistribusikan bebas dari kutu,” jelasnya.
Bulog berharap Kemensos lebih cepat dalam distribusi data agar tidak berdampak pada keterlambatan distribusi beras.
(rhs)