Aceng Fikri Sudah Ngebet Berpasangan dengan Ridwan Kamil

Rabu, 09 Agustus 2017 - 18:39 WIB
Aceng Fikri Sudah Ngebet...
Aceng Fikri Sudah Ngebet Berpasangan dengan Ridwan Kamil
A A A
BANDUNG - Ketua DPD Hanura Jabar Aceng Fikri langsung merespons dukungan partainya untuk mendampingi Ridwan Kamil dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018. Aceng mengaku, dukungan untuk disandingkan bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar merupakan dorongan dari DPP, DPD, dan DPC Hanura.

Menurut dia, bersanding dengan Ridwan Kamil untuk memenangkan pilkada di Jabar merupakan sebuah harapan. Bahkan, dukungan untuk maju di Pilgub Jabar juga sudah mendapat restu dari ketua umum DPP Hanura.

"Waktu Rapim Hanura di Bali, saya sempat ditanya Ketum. Kamu mau gimana? Kata ketum. Kemudian saya jawab, kalau diizinkan, ya saya akan ikut diperhelatan Pilgub Jabar. Bagaimana kursinya? Saya jawab hanya 3. Kalau 3 berat kata beliau untuk jabar 1. Tapi kalau Jabar 2 mungkin masih bisa. Ambil saja, " kata Aceng saat dihubungi, Rabu(9/8/2017).

Aceng menyebutkan, komunikasi bersama Ketum Hanura ini menjadi sebuat tanda restu jika dirinya diizinkan ikut dalam perhelatan demokrasi di Jabar sebagai posisi nomor 2. "Pernyataan ini saya anggap sebuah restu dari ketum untuk maju di Pilgub Jabar dengann posisi di nomor dua," ujarnya.

Namun, kata Aceng, dengan siapa akan bergandengan nanti di saat Pilgub Jabar masih fleksibel. Dia menyebutkan, saat ini Hanura Jabar terus melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol.

Sebelumnya, Ketua Bapilu Hanura Jabar Boedi Hermansyah mengatakan, partainya terus melakukan penjajakan dengan berbagai partai. Terutama, dengan partai yang sudah berkoalisi di pusat dan temasuk dalam keluarga Indonesia Hebat, yakni PDIP, Partai Nasdem, dan PKB.

Boedi mengatakan, dengan koalisi partai tersebut kemungkinan memasangkan Aceng Fikri dengan Ridwan Kamil (Emil) sangat terbuka lebar. Karena, Aceng dan Emil kemungkinan akan dicalonkan oleh partai yang sama yakni koalisi Indonesia Hebat. "Kalau dipasangkan dengan Deddy Mizwar (Demiz) memang agak susah. Karena melihat koalisi partainya berbeda," ujarnya.

Menurut Boedi, koalisi dengan partai lain memang harus dilakukan oleh Nasdem karena hanya memiliki 3 kursi. Jadi, masih kekurangan 17 kursi.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1241 seconds (0.1#10.140)