Serka Darwis, Inspirator Membangun Ketahanan Wilayah
A
A
A
KENDARI - Kiprah anggota TNI yang satu ini patut diacungi jempol karena tidak banyak yang bisa melakoni rutinitasnya. Sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Koramil 1412-03/Rante Angin, Sulawesi Tenggara (Sultra), Serka Muh Darwis mampu menjadi inspirator membangun ketahanan wilayah.
Pria kelahiran Bulukumba 48 tahun lalu ini benar-benar sangat bermanfaat bagi masyarakat di empat desa binaannya, yakni Kelurahan Ranteangin, Desa Landolia, Desa Rantebaru dan Desa Maroko. Sejak mengawali tugasnya sebagai Babinsa di Kelurahan Ranteangin pada Maret 2009 lalu, Serka Darwis masih menjumpai masyarakat yang berperilaku primitif seperti mabuk-mabukan sehingga memicu terjadinya perkelahian antarsuku.
Kebiasaan negatif ini pula menjadi salah satu penyebab kesejahteraan masyarakat di empat desa itu tertinggal. Melalui sentuhan tangan dingin Serka Darwis, perlahan kebiasaan buruk itu dikikis berubah menjadi masyarakat yang memiliki etos kerja tinggi.
Keberhasilan Serka Darwis mengubah pola pikir warga, tidak terlepas dari pola pendekatan yang dilakukannya sehingga mendapatkan respons positif warga. Dalam mensosialisasikan program pemerintah, ia selalu mengadakan koordinasi ketat dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pemerintah setempat.
Kapenrem 143/Halu Oleo Kendari Mayor Azwar menutukan, program-program yang ditargetkan Serka Darwis selalu berjalan sukses. Contoh rilnya terlihat pada program Upsus Ketahanan Pangan yang dicanangkan oleh pemerintah tahun 2014 lalu.
Awalnya, kata dia, program ini mendapatkan hambatan yakni adanya penolakan dari sebagian warga desa binaanya. Namun, penolakan warga tersebut disikapi positif olehnya, dengan membuktikan bahwa program pemerintah itu benar-benar ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Diapun memulai program tersebut dengan membuka areal persawahan seluas ±1 hektare (Ha) yang dipinjamnya dari warga Desa Binaan.
Berbekal tekad dan arahan PPL setempat, produksi padi di sawah pinjaman itu berhasil dan sontak membuat masyarakat berbondong-bondong mengikuti langkah Serka Darwis. Akhirnya, dengan percontohan yang diberikan oleh Serka Darwis berhasil meningkatkan areal persawahan di empat desa binaan dari semula 40 Ha menjadi 340 hektar dalam kurun waktu hanya 2 tahun.
“Selain berhasil memotivasi warga dalam mengembangkan pertanian, Serka Darwis juga memiliki kepekaan dan perhatian terhadap dunia pendidikan,” kata Kapenrem 143/Halu Oleo Mayor Inf Azwar dalam pernyataan tertulisnya yang dikirimkam ke SINDOnews, Kamis (8/9/2017) .
Menurutnya, kualitas sumber daya manusia Indonesia harus ditingkatkan agar dapat bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Sebagai wujud untuk meningkatkan SDM tersebut, saban hari Serka Darwis menyeberangkan anak-anak sekolah melalui Gondola (Jembatan tali berkatrol) melewati Sungai Ranteangin di Desa Maroko.
Untuk menyeberangkan anak sekolah melewati sungai yang memiliki kedalaman 6 meter itu, setiap hari Serka Muh Darwis selalu standby di lokasi penyeberangan sejak pagi hari.
Menurut penduduk setempat, aktivitas menyeberangkan anak tersebut menjadi pekerjaan rutin Serka Darwis kecuali saat sang Babinsa mendapatkan tugas lain.
Serka Darwis menuturkan, aktivitasnya menyeberangkan anak sekolah semata-mata merupakan panggilan hati nurani. “Sebagai prajurit TNI wajib setia pada Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan 8 Wajib TNI,” ucapnya.
Selain kedua hal itu, wujud pengabdian Serka Darwis juga nampak dalam keberhasilannya menghilangkan kebiasaan nelayan dalam menangkap ikan dengan menggunakan bom. Melalui koordinasi Serka Darwis dengan segenap stakeholders setempat, para pelaku pengeboman ikan yang berasal dari luar Kecamatan Ranteangin berhasil diamankan oleh aparat berwajib.
Atas keberhasilan itu, masyarakat Desa Landolia mewujudkan apresiasinya dengan memberikan hadiah kepada Serka Darwis berupa 1 (satu) unit Rumah Pos Babinsa berukuran 7 X 9 meter di dalam wilayah Desa Landolia Kecamatan Ranteangin.
Pria kelahiran Bulukumba 48 tahun lalu ini benar-benar sangat bermanfaat bagi masyarakat di empat desa binaannya, yakni Kelurahan Ranteangin, Desa Landolia, Desa Rantebaru dan Desa Maroko. Sejak mengawali tugasnya sebagai Babinsa di Kelurahan Ranteangin pada Maret 2009 lalu, Serka Darwis masih menjumpai masyarakat yang berperilaku primitif seperti mabuk-mabukan sehingga memicu terjadinya perkelahian antarsuku.
Kebiasaan negatif ini pula menjadi salah satu penyebab kesejahteraan masyarakat di empat desa itu tertinggal. Melalui sentuhan tangan dingin Serka Darwis, perlahan kebiasaan buruk itu dikikis berubah menjadi masyarakat yang memiliki etos kerja tinggi.
Keberhasilan Serka Darwis mengubah pola pikir warga, tidak terlepas dari pola pendekatan yang dilakukannya sehingga mendapatkan respons positif warga. Dalam mensosialisasikan program pemerintah, ia selalu mengadakan koordinasi ketat dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan pemerintah setempat.
Kapenrem 143/Halu Oleo Kendari Mayor Azwar menutukan, program-program yang ditargetkan Serka Darwis selalu berjalan sukses. Contoh rilnya terlihat pada program Upsus Ketahanan Pangan yang dicanangkan oleh pemerintah tahun 2014 lalu.
Awalnya, kata dia, program ini mendapatkan hambatan yakni adanya penolakan dari sebagian warga desa binaanya. Namun, penolakan warga tersebut disikapi positif olehnya, dengan membuktikan bahwa program pemerintah itu benar-benar ditujukan untuk kesejahteraan rakyat. Diapun memulai program tersebut dengan membuka areal persawahan seluas ±1 hektare (Ha) yang dipinjamnya dari warga Desa Binaan.
Berbekal tekad dan arahan PPL setempat, produksi padi di sawah pinjaman itu berhasil dan sontak membuat masyarakat berbondong-bondong mengikuti langkah Serka Darwis. Akhirnya, dengan percontohan yang diberikan oleh Serka Darwis berhasil meningkatkan areal persawahan di empat desa binaan dari semula 40 Ha menjadi 340 hektar dalam kurun waktu hanya 2 tahun.
“Selain berhasil memotivasi warga dalam mengembangkan pertanian, Serka Darwis juga memiliki kepekaan dan perhatian terhadap dunia pendidikan,” kata Kapenrem 143/Halu Oleo Mayor Inf Azwar dalam pernyataan tertulisnya yang dikirimkam ke SINDOnews, Kamis (8/9/2017) .
Menurutnya, kualitas sumber daya manusia Indonesia harus ditingkatkan agar dapat bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Sebagai wujud untuk meningkatkan SDM tersebut, saban hari Serka Darwis menyeberangkan anak-anak sekolah melalui Gondola (Jembatan tali berkatrol) melewati Sungai Ranteangin di Desa Maroko.
Untuk menyeberangkan anak sekolah melewati sungai yang memiliki kedalaman 6 meter itu, setiap hari Serka Muh Darwis selalu standby di lokasi penyeberangan sejak pagi hari.
Menurut penduduk setempat, aktivitas menyeberangkan anak tersebut menjadi pekerjaan rutin Serka Darwis kecuali saat sang Babinsa mendapatkan tugas lain.
Serka Darwis menuturkan, aktivitasnya menyeberangkan anak sekolah semata-mata merupakan panggilan hati nurani. “Sebagai prajurit TNI wajib setia pada Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan 8 Wajib TNI,” ucapnya.
Selain kedua hal itu, wujud pengabdian Serka Darwis juga nampak dalam keberhasilannya menghilangkan kebiasaan nelayan dalam menangkap ikan dengan menggunakan bom. Melalui koordinasi Serka Darwis dengan segenap stakeholders setempat, para pelaku pengeboman ikan yang berasal dari luar Kecamatan Ranteangin berhasil diamankan oleh aparat berwajib.
Atas keberhasilan itu, masyarakat Desa Landolia mewujudkan apresiasinya dengan memberikan hadiah kepada Serka Darwis berupa 1 (satu) unit Rumah Pos Babinsa berukuran 7 X 9 meter di dalam wilayah Desa Landolia Kecamatan Ranteangin.
(rhs)