Peran Strategis Pasar Induk Modern Cikopo Diapresiasi

Selasa, 08 Agustus 2017 - 18:51 WIB
Peran Strategis Pasar Induk Modern Cikopo Diapresiasi
Peran Strategis Pasar Induk Modern Cikopo Diapresiasi
A A A
PURWAKARTA - Pasar Induk Modern menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat karena adanya imbal balik saling menguntungkan antara pelaku pasar, masyarakat, dan petani yang memproduksi pangan. Untuk itu, Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mendukung penuh pembangunan pasar induk modern yang memfasilitasi pelaku pasar dalam mendistribusikan pangan dan kebutuhan pokok lainnya seperti pembangunan Pasar Induk Modern Cikopo, Purwakarta, yang dikelola PT Jakatijaya Megah.

Demikian disampaikan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Djarot Kusumayakti dan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam acara Peresmian Kios/Gudang Beras dan Los Daging dan Ikan, Pasar Induk Modern Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (8/8/2017).

Hadir juga dalam acara itu Dirut PT Jakatijaya Megah Muhammad Suharli dan Komisaris Utama, Melani Leimena Suharli, serta Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, dan Kadis Perindag Jawa Barat Anton Gustoni.

"Saya mewakili Bulog, sungguh sangat mendukung upaya pembangunan pasar modern yang menfasilitasi pedagang, pelaku pasar, yang akan membuat harga pangan menjadi terjangkau," kata Djarot dalam sambutannya.

Dari sini, kata dia, akan terjalin komunikasi yang baik antara Bulog, pengelola pasar, dan masyarakat.
Pembangunan Pasar Induk Modern Cikopo ini peletakan batu pertamanya dilakukan pada 29 Januari 2014 oleh Menteri Perinduatrian dan Perdagangan kala itu Gita Wiryawan.

Kemudian pada 15 Desember 2015 dilakukan soft opening oleh Bupagi Purwakarta Dedi Mulyadi, Bambang Trihatmojo dari Asri Pelangi Nusa, serta Muhammad Suharli selaku Dirut PT Jakatijaya Megah. Selanjutnya pada Juni 2016 dilakukan grand opening.

Pasar Induk Cikopo memiliki luas sekitar 30,78 hektare dengan hampir 5.000 unit kios dan los. Pasar ini menyediakan seluruh kebutuhan bahan pokok bagi wilayah Jawa Barat, sampai Jakarta.

Pasar ini juga dilengkapi fasilitas memadai seperti sarana ibadah, empat bangunan toilet, jalan lebar, parkir yang luas serta dekat dengan akses jalan utama sehingga mudah dijangkau.

Karenanya, Djarot selaku Dirut Perum Bulog yang oleh Pemerintah ditugaskan mengelola distribusi pangan menyampaikan selamat atas peresmian kios dan gudang beras Pasar Induk Modern Cikop.

Bulog sebagai BUMN yang mengemban tugas mengelola harga dan distribusi bahan pokok tentu memiliki kepentingan sangat besar atas berkembangnya Pasar Induk Modern Cikopo.

"Selama ini distribusi menjadi masalah terbesar dalam tata kelola pangan. Distribusi yang buruk akan membuat hasil panen tanaman pokok mudah rusak dan harga pun menjadi tak menentu. Masalah distribusi jadi problem utama selama ini. Beras saja dari petani ke penggilingan lalu ke gudang, dibawa ke pasar yang jauh dan dibawa lagi ke petani. Ini inefisiensi yang sering kita temukan," jelasnya.

Masalah inefisiensi ini bisa diatasi dengan munculnya pasar yang akhirnya dapat mengatur rantai distribusi. Maka peran pasar sangat penting. "Termasuk akan menjaga ketersediaan dan keterjangkauan serta stabilisasi harga," tukasnya.

Djarot pun berjanji akan membawa Bulog untuk meningkatkan sinergi antara Bulog dengan pelaku pasar dan pedagang dalam mewujudkan cita bersama. Sebab makna keberadaan pasar sangat erat dengan keterjangkauan harga pangan dan sebuah upaya efisiensi distribusi dan menekan harga sampai tataran yang wajar dan berkesinambungan.

"Selain itu, masalah inefisiensi harus dibenahi karena harga pangan yang tak efisien akan memberikan kontribusi pada inflasi. Sejak pemerintahan Pak Jokowi berhasil menekan harga pangan dan gejolak harga dalam 2,5 tahun kepemimpinan. Ini karena adanya perbaikan pasar dan infrastruktur," jelasnya.

Pada kesempatan sama Dirut PT Jakatijaya Megah, Muhammad Suharli selaku pengelola Pasar Induk Modern Cikopo menjelaskan, Pasar Induk Modern Cikopo Purwakarta ini memiliki masa depan yang sangat cerah. Selain menyediakan semua kebutuhan pokok yang komplit, pasar ini juga punya visi kedepan bagi pembangunan kawasan penyangga ibu kota. Bandara Kertajakti di Majalengka sudah finishing touch. Dan ini bandara terbesar selain Soekarno-Hatta. Lalu Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang yang masih dalam proses dibangun.

"Pasar Induk Modern Cikopo Purwakarta ini daerah emas. Harga tanah dalam 10 tahun tanah naik 10 kali lipat. Saya percaya pasar di Purwakarta ini akan jadi ikon. Lima tahun ke depan akan sangat ramai dan jadi yang terbesar di Indonesia. Penjual, penggiling ada masa depan cerah di sini. Akan jadi pasar yang membanggakan," imbuh Suharli.

Suharli juga menjelaskan, bahwa masyarakat sangat perlu berinvestasi di pasar ini. Selain tanahnya sertifikat milik yang bagus sekali karena ada di pertigaan Bandung-Cirebon-Jakarta.

"Di pasar ini juga tak ada preman. Kita bekerjasama dengan resimen bagian dari Kostrad. Satu-satunya pasar tak ada preman ya ini. Dan pasar adalah salah satu aset yang dilindungi pemerintah. Kalau ada preman masuk, maling nanas disuruh makan nanasnya tanpa dikupas," timpalnya.

Adapun Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menjelaskan, bahwa Purwakarta adalah kawasan yang tumbuh dinamis bersama Subang, Cirebon, Karawang dan Bekasi. Kawasan ini memiliki regulasi ekonomi yang strategis dan dinamis.

"Hal ini terletak pada dua hal. Pertama terkait dengan tempat atau lokasi dan kedua berkaitan dengan produksi," ujar Dedi.

Dedi juga mengatakan dalam ekonomi diketahui bahwa tak mungkin ada regulasi ekonomi tanpa produksi. Dan seiring Jakarta tumbuh dinamis sebagai ibu kota megapolitan, maka Jakarta tak mesti lagi menanggung beban berat terhadap mobilisasi barang. Kemacetan yang terjadi dari Tol Cikopo sampai Jakarta sebabnya adalah karena rangkaian mobil truk dan kontainer yang membawa barang berjalan lambat.

"Dengan adanya pasar ini. Maka Jakarta sebagai kota modern tak mesti lagi ada truk angkut sapi, kontainer angkut sayur, ataupun mobil ngangkut ayam. Sebuah kota modern tak bisa seperti itu lagi karena membuat biaya tinggi. Macet. Lalu menimbulkan sampah. Ini akan diatasi dengan adanya pasar induk ini," jelasnya.

Di bagian akhir acara, dilakukan penandatanganan MoU antara pengelola pasar induk modern Cikopo Purwakarta dan Perpadi Jawa Barat tentang kesepakatan pengembangan pemanfaatan produktivitas pasar beras. Penandatanganan disaksikan langsung Dirut Bulog bersama Bupati Purwakarta, dan Bupati Karawang.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8310 seconds (0.1#10.140)