Selain dengan Golkar, PDIP Jabar Buka Pintu Koalisi untuk Partai Lain
A
A
A
BANDUNG - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat kian mesra dengan Partai Golkar. Keduanya diprediksi akan sepakat berkoalisi untuk menyongsong Pilgub Jawa Barat 2018.
Sekjen DPD PDIP Jawa Barat Abdy Yuhana mengatakan sejauh ini memang pihaknya sangat dekat dengan Golkar. Apalagi, komunikasi di tingkat para petinggi DPP juga sudah dilakukan kedua parpol.
Meski begitu, ia menegaskan jika koalisi dengan Golkar terjadi, bukan berarti pintu koalisi untuk partai lain tertutup. PDIP tetap membuka peluang lebar-lebar bagi partai lain yang ingin bergabung. “Saya kira kita membuka ruang dengan partai manapun. Cuma kebetulan saja sekarang dengan Golkar paling disorot,” ujar Abdy, Senin (7/8/2017).
Diakuinya, beberapa partai sudah menjalin komunikasi dengan PDIP. Dua di antaranya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, belum ada kesepakatan dengan semua partai yang berkomunikasi. Sebab, komunikasi yang dilakukan baru sebatas penjajakan. Pembahasan soal komposisi cagub-cawagub pun belum dilakukan secara detail.
Sementara secara umum, soal komposisi cagub-cawagub, Abdy mengungkap satu harapan khusus. Yang terpenting, pasangan cagub-cawagub yang diusung PDIP harus bermanfaat untuk masyarakat. “Yang penting di Pilgub Jawa Barat 2018 ini nanti terpilih pemimpin yang memahami, mengerti, dan diinginkan masyarakat Jawa Barat,” tandas Abdy.
Sekjen DPD PDIP Jawa Barat Abdy Yuhana mengatakan sejauh ini memang pihaknya sangat dekat dengan Golkar. Apalagi, komunikasi di tingkat para petinggi DPP juga sudah dilakukan kedua parpol.
Meski begitu, ia menegaskan jika koalisi dengan Golkar terjadi, bukan berarti pintu koalisi untuk partai lain tertutup. PDIP tetap membuka peluang lebar-lebar bagi partai lain yang ingin bergabung. “Saya kira kita membuka ruang dengan partai manapun. Cuma kebetulan saja sekarang dengan Golkar paling disorot,” ujar Abdy, Senin (7/8/2017).
Diakuinya, beberapa partai sudah menjalin komunikasi dengan PDIP. Dua di antaranya adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, belum ada kesepakatan dengan semua partai yang berkomunikasi. Sebab, komunikasi yang dilakukan baru sebatas penjajakan. Pembahasan soal komposisi cagub-cawagub pun belum dilakukan secara detail.
Sementara secara umum, soal komposisi cagub-cawagub, Abdy mengungkap satu harapan khusus. Yang terpenting, pasangan cagub-cawagub yang diusung PDIP harus bermanfaat untuk masyarakat. “Yang penting di Pilgub Jawa Barat 2018 ini nanti terpilih pemimpin yang memahami, mengerti, dan diinginkan masyarakat Jawa Barat,” tandas Abdy.
(mcm)