Kapolrestabes Bandung Dukung Perdamaian Bobotoh-Jakmania
A
A
A
BANDUNG - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo menyambut baik perdamaian antara suporter atau bobotoh Persib Bandung dengan Jakmania, suporter Persija Jakarta.
Menurut Hendro, proses mendamaikan dua kelompok suporter terbesar di Indonesia itu tidaklah mudah. Sebab telah berlangsung bertahun-tahun melibatkan jutaan orang. Selain itu juga menimbulkan kerugian materi, korban luka, dan jiwa.
“Numun jika ada kemauan dan langkah-langkah konkret yang dilakukan terus menerus dan didukung semua semua pihak baik bobotoh, Jakmania, manajemen Persib, manajemen Persija, kepolisian, maupun pemerintah, yakinlah perdamaian hakiki akan terwujud," kata Hendro.
Dengan adanya momentum perdamaian yang telah dimulai di Stadion Patriot Bekasi dan Purwakarta beberapa waktu lalu, kata Hendro, itu merupakan titik awal menuju perdamaian sejati. Aksi damai seperti itu juga akan digelar di Kota Bandung dan Polrestabes siap memfasilitasi.
"Untuk memuluskan perdamaian itu tentu saja jangan ada lagi provokasi. Baik bobotoh maupun Jakmania jangan lagi saling menghujat di media sosial,” tutur Hendro.
Menurut Hendro, proses mendamaikan dua kelompok suporter terbesar di Indonesia itu tidaklah mudah. Sebab telah berlangsung bertahun-tahun melibatkan jutaan orang. Selain itu juga menimbulkan kerugian materi, korban luka, dan jiwa.
“Numun jika ada kemauan dan langkah-langkah konkret yang dilakukan terus menerus dan didukung semua semua pihak baik bobotoh, Jakmania, manajemen Persib, manajemen Persija, kepolisian, maupun pemerintah, yakinlah perdamaian hakiki akan terwujud," kata Hendro.
Dengan adanya momentum perdamaian yang telah dimulai di Stadion Patriot Bekasi dan Purwakarta beberapa waktu lalu, kata Hendro, itu merupakan titik awal menuju perdamaian sejati. Aksi damai seperti itu juga akan digelar di Kota Bandung dan Polrestabes siap memfasilitasi.
"Untuk memuluskan perdamaian itu tentu saja jangan ada lagi provokasi. Baik bobotoh maupun Jakmania jangan lagi saling menghujat di media sosial,” tutur Hendro.
(rhs)