Melestarikan Permainan Tradisional Randai di Tanah Rantau
A
A
A
MERANGIN - Di tengah dominasi permainan modern, upaya melestarikan permainan tradisional terus dilakukan Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP). Mereka menggelar pertunjukan randai, permainan tradisional asal Minangkabau di Merangin, Jambi.
Randai adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkahkan kaki secara perlahan sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara bergantian.
Randai adalah seni yang menggabungkan lagu, musik, tari, drama, dan silat. Biasanya, cerita yang diambil berdasarkan dari cerita kehidupan yang dialami di tengah masyarakat. Fungsi randai selain sebagai hiburan juga sebagai penyampai pesan dan nasihat bagi yang hadir.
Suhatri, ketua penyelenggara saat ditemui mengatakan, pertunjukan sebi tradisional yang digelar setiap pertemuan PKDP bertujuan melestarikan budaya dan agar perantau tetap ingat dengan kampung halaman.
"Ya, gelaran adat itu selalu kita adakan di setiap acara. Selain kita melestarikan budaya Minangkabau, kita juga berharap semua perantau asal Minangkabau ini agar selalu ingat dengan kampung halaman. Adat ini akan selalu kita pegang teguh dan selalu kita jaga," tegas Suhatri, seusai acara halal bihalal yang digelar PKDP Merangin di Hall Pemda Kabupaten Merangin, Minggu (30/7/2017).
Acara itu dihadiri oleh PKDP Jambi, Tebo, Bungo, Rimbo Bujang, Kuamang Kuning, dan Sarolangun serta Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur.
Randai adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkahkan kaki secara perlahan sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara bergantian.
Randai adalah seni yang menggabungkan lagu, musik, tari, drama, dan silat. Biasanya, cerita yang diambil berdasarkan dari cerita kehidupan yang dialami di tengah masyarakat. Fungsi randai selain sebagai hiburan juga sebagai penyampai pesan dan nasihat bagi yang hadir.
Suhatri, ketua penyelenggara saat ditemui mengatakan, pertunjukan sebi tradisional yang digelar setiap pertemuan PKDP bertujuan melestarikan budaya dan agar perantau tetap ingat dengan kampung halaman.
"Ya, gelaran adat itu selalu kita adakan di setiap acara. Selain kita melestarikan budaya Minangkabau, kita juga berharap semua perantau asal Minangkabau ini agar selalu ingat dengan kampung halaman. Adat ini akan selalu kita pegang teguh dan selalu kita jaga," tegas Suhatri, seusai acara halal bihalal yang digelar PKDP Merangin di Hall Pemda Kabupaten Merangin, Minggu (30/7/2017).
Acara itu dihadiri oleh PKDP Jambi, Tebo, Bungo, Rimbo Bujang, Kuamang Kuning, dan Sarolangun serta Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur.
(zik)