Ini Omzet Wisatawan China dan Taiwan Menipu di Bali
A
A
A
DENPASAR - Penipuan online yang dilakukan warga Negara Taiwan dan China dalam satu tahun telah meraup keuntungan Rp20 triliun. Dimana setiap orangnya digaji sekira Rp20 juta per bulan.
Ketua Tim Penindakan Satgasus Mabes Polri Wilayah Bali, Kombes Pol Turnagogo Sihombing mengatakan, aksi penipuan itu merupakan jaringan internasional.
"Mereka menggunakan komputer, telepon dan banyak hal teknologi informasi untuk melancarkan kejahatan mereka. Keuntungan mereka dalam satu tahun bisa mencapai Rp20 triliun,” ungkapnya di Denpasar, Minggu (30/7/2017).
Kombes Turnagogo menjelaskan, di Bali sendiri ada dua lokasi. Namun lokasi kedua tempat tinggal bos atau atasannya dari pada WNA yang ditangkap.
Dikabarkan sebelumnya ada 27 WNA dan 4 orang WNI yang diamankan pihak kepolisian.
Barang bukti yang diamanakan ada 35 telepon rumah, ada puluhan handpone, laptop 15 buah, modem sekitar 10 buah.
Saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk mendeportasi para WNA tersebut. Namun sebelum itu mereka akan dibawa ke Jakarta.
"Dari puluhan orang WNA itu hanya ada enam orang yang paspornya saat ini sudah dipegang oleh pihak imigrasi," pungkasnya.
Ketua Tim Penindakan Satgasus Mabes Polri Wilayah Bali, Kombes Pol Turnagogo Sihombing mengatakan, aksi penipuan itu merupakan jaringan internasional.
"Mereka menggunakan komputer, telepon dan banyak hal teknologi informasi untuk melancarkan kejahatan mereka. Keuntungan mereka dalam satu tahun bisa mencapai Rp20 triliun,” ungkapnya di Denpasar, Minggu (30/7/2017).
Kombes Turnagogo menjelaskan, di Bali sendiri ada dua lokasi. Namun lokasi kedua tempat tinggal bos atau atasannya dari pada WNA yang ditangkap.
Dikabarkan sebelumnya ada 27 WNA dan 4 orang WNI yang diamankan pihak kepolisian.
Barang bukti yang diamanakan ada 35 telepon rumah, ada puluhan handpone, laptop 15 buah, modem sekitar 10 buah.
Saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk mendeportasi para WNA tersebut. Namun sebelum itu mereka akan dibawa ke Jakarta.
"Dari puluhan orang WNA itu hanya ada enam orang yang paspornya saat ini sudah dipegang oleh pihak imigrasi," pungkasnya.
(rhs)