Danny Pomanto Dianugerahi Democracy Award 2017

Sabtu, 29 Juli 2017 - 15:11 WIB
Danny Pomanto Dianugerahi...
Danny Pomanto Dianugerahi Democracy Award 2017
A A A
MAKASSAR - Wali Kota Makassar Danny Pomanto menjadi satu-satunya Wali Kota di Indonesia yang dianugerahi penghargaan Democracy Award 2017. Penghargaan diberikan dalam ajang tahunan Malam Budaya Manusia Bintang 2017 yang dilaksanakan Kantor Berita Politik RMOL (Rakyat Merdeka Group) di Hotel Aryaduta, Jakarta.

Pemimpin Umum RMOL Teguh Santosa menjelaskan penghargaan kepada Wali Kota Makassar Danny Pomanto diberikan atas kinerjanya yang luar biasa. Danny dinilai berhasil menjalankan beberapa program unggulan membangun kota Makassar.

“Di antaranya, layanan kesehatan 24 jam yang terintegrasi program Smart City, program Lorong Garden dan Badan Usaha Lorong (BuLo) yang gencar dilaksanakan di semua wilayah atau di 15 kecamatan di kota Makassar,” katanya dalam keterangan pers Sabtu (29/7/2017).

Selain Danny Pomanto, penerima Democracy Award lainnya adalah Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Selain itu ada juga Agus Harimurti Yudhoyono, Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai; Dirjen Otda Kemendagri, Soemarsono; Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno; Sekda Pemprov Jawa Barat Iwa Karniwa; dan Pengelola Statuter AJB Bumiputera, Adhie Massardi.

Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin Redaksi RMOL, Aldi Gultom menambahkan empat kategori penghargaan yang akan diberikan adalah Lifetime Achievement Award, Democracy Award, Golden Personality Award, dan Golden Community Award. Untuk tahun ini RMOL memberikan penghargaan Golden Personality kepada individu yang dipandang melakukan pekerjaan besar melewati kapasitas dan ruang tanggung jawab mereka.

Tujuh penerima penghargaan ini adalah pengusaha Sukur Nababan yang juga anggota DPR RI, Kepala RSPAD, Mayjen Terawan Agus Putranto; Ketua Kwarcab Pramuka Kota Bandung, Yossi Irianto; dan Tim Penggerak PKK Pesisir Selatan, Sumbar, Lisda Rawdha.

Penghargaan serupa juga diberikan kepada dua aktivis anti narkoba dari Binjai, Sumatera Utara, Wak Ong; dan Lury Elza dari Sumatera Selatan; serta pianis tunanetra Ade Irawan. Dua seniman dan budayawan nasional, Jaya Suprana dan Titiek Puspa mendapatkan anugerah tertinggi Lifetime Achievement.

"Untuk tahun ini kami menilai Pak Jaya Suprana dan Ibu Titiek Puspa pantas mendapatkan penghargaan Lifetime Achievement. Kita belajar banyak dari kedua senior yang konsisten mengupayakan terciptanya budaya unggul manusia Indonesia," ujar Gultom.

RMOL juga memberikan penghargaan kepada kelompok peneliti Kampung IT yang dipimpin Tris Prayogo Muslim yang menciptakan sepatu untuk kaum tunanetra. "Penemuan-penemuan seperti ini perlu mendapatkan perhatian dari kita semua. Media perlu memberikan tempat istimewa agar hal-hal ini memenuhi ruang publik. Ini adalah bukti ketika inovasi dan teknologi bertemu nilai-nilai kemanusiaan," ujar Teguh yang juga Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).

Penghargaan serupa juga diberikan kepada Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) yang beberapa waktu lalu melakukan penelitian di situs megalitukum Gunung Padang di Cianjur. Penelitian ini dianggap sebagai penelitian paling populer.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7177 seconds (0.1#10.140)