Risma Ingin Bangunan Cagar Budaya Jadi Destinasi Wisata

Jum'at, 28 Juli 2017 - 18:52 WIB
Risma Ingin Bangunan...
Risma Ingin Bangunan Cagar Budaya Jadi Destinasi Wisata
A A A
SURABAYA - Pemkot Surabaya akan merehabilitasi sejumlah bangunan cagar budaya. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menghidupkan kembali bangunan bersejarah tersebut agar menjadi destinasi wisata baru di Kota Pahlawan.

Mengawali rencana tersebut, Jumat (28/7/2017) ini Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengunjungi beberapa bangunan cagar budaya untuk melihat langsung kondisi terkini bangunan bersejarah itu.

Lokasi yang dikunjungi Risma antara lain rumah milik HOS Cokroaminoto, Gedung Nasional Indonesia (GNI) Jalan Bubutan, Monumen Tugu Pahlawan, Kampung Keraton di Jalan Kramat Gantung, dan Rumah WR Soepratman di Jalan Mangga, Tambaksari.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Jembatan Peneleh. Foto/SINDOnews/Ihya Ulumuddin

"Saya ingin menghidupkan kembali bangunan bersejarah ini. Kemarin Dinas Pariwisata sudah saya minta mendata monumen dan situs bersejarah yang bisa diangkat menjadi jujukan wisata," tutur Risma.

Risma menyatakan, ada dua jenis bangunan bersejarah di Surabaya ini, yakni bangunan peninggalan bangsa Belanda serta bangunan sisa peradaban Kerajaan Majapahit. Sayangnya, banyak di antara masyarakat yang tidak tahu.

"Makanya saya dan teman-teman akan menggali lebih dalam sejarah-sejarah itu, untuk dihidupkan lagi," ujarnya.

Hasil kunjungan itu, Risma menegaskan bakal melakukan beberapa pembenahan. Misalnya di kawasan sekitar Rumah HOS Cokroaminoto. Pembenahan akan menyasar Jembatan Peneleh. Nantinya, Jembatan Peneleh ini akan dibuat untuk pejalan kaki, supaya warga bisa melihat atau berkunjung ke situs-situs bersejarah.

"Selain di Rumah HOS Cokroaminoto, mereka juga bisa mengunjungi situs-situs di zaman Mojopahit. Ada Kampung Keraton," kata Risma.

Khusus Kampung Keraton, lokasi itu akan dia masukkan dalam daftar cagar budaya, karena menurutnya kampung itu unik. "Saya sudah mengondisikan kepada teman-teman Dinas Pariwisata untuk merawatnya," ujarnya.

Risma menargetkan, pada 2018 semua situs dan monumen bersejarah akan tuntas pengerjaannya sehingga tamu-tamu internasional yang datang ke Surabaya bisa mengunjungi objek-objek wisata itu.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2012 seconds (0.1#10.140)