Melaut ke Perairan Sampit, Nakhoda dan 5 ABK Sumber Rezeki Hilang
A
A
A
BANDUNG - Nakhoda Kapal Motor (KM) Sumber Rezeki, Tarnali alias Carli dan lima anak buah kapal (ABK) dikabarkan hilang saat melaut mencari rajungan di perairan Sampit, Kalimantan Tengah (Kalteng). Enam nelayan asal Desa Sukajaya, Kacamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, belum kembali setelah 23 hari melaut.
Kabar nakhoda dan lima ABK itu hilang dilaporkan Yuda, warga Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kacamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, pada Kamis 27 Juli 2017. Kepada petugas Polsek Cilamaya Kulon, Yuda mengataka, Carli dan lima ABK Sumber Rezeki biasanya melaut selama 16 hari.
Yuda menjelaskan, keluarga tidak mendapat kabar dari KM Sumber Rezeki setelah 23 hari melaut. Carli dan lima ABK berangkat melaut dari Pasir Putih ke perairan Sampit, Kalteng sejak Selasa 4 Juli 2017. Mereka berlayar menggunakan kapal motor Sumber Rezeki dengan mesin bertenaga 5 Grosston (GT).
"Perjalanan ke perairan Sampit Kalimantan Tengah memakan waktu empat hari. Sampai di sana, Carli dan anak buah kapalnya bertemu Warja, rekan nelayan asal Pasir Putih. Pada hari kelima, Minggu (9/7/2017), cuaca buruk, angin kencang, dan gelombang tinggi," kata Yuda.
Carli dan lima ABK, ujar Yuda, lego jangkar. Sedangkan saksi Warja tetap melanjutkan pencarian rajungan sehingga perahu Carli dan Warja berpisah. Kemudian saksi Warja pulang ke Pasir Putih dengan selamat. "Tetapi korban sampai saat ini belum kembali. Pihak keluarga yang menghubungi Carli melalui HP (handphone), tidak aktif," kata Yuda.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Dit Pol Air Polda Jabar sudah meminta bantuan Korps Pol Air Mabes Polri dan Dit Pol Air Polda Kalteng untuk mencari keberadaan keenam nelayan tersebut. “Kepolisian juga berkoordinasi dengan Basarnas," katanya.
Kabar nakhoda dan lima ABK itu hilang dilaporkan Yuda, warga Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kacamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, pada Kamis 27 Juli 2017. Kepada petugas Polsek Cilamaya Kulon, Yuda mengataka, Carli dan lima ABK Sumber Rezeki biasanya melaut selama 16 hari.
Yuda menjelaskan, keluarga tidak mendapat kabar dari KM Sumber Rezeki setelah 23 hari melaut. Carli dan lima ABK berangkat melaut dari Pasir Putih ke perairan Sampit, Kalteng sejak Selasa 4 Juli 2017. Mereka berlayar menggunakan kapal motor Sumber Rezeki dengan mesin bertenaga 5 Grosston (GT).
"Perjalanan ke perairan Sampit Kalimantan Tengah memakan waktu empat hari. Sampai di sana, Carli dan anak buah kapalnya bertemu Warja, rekan nelayan asal Pasir Putih. Pada hari kelima, Minggu (9/7/2017), cuaca buruk, angin kencang, dan gelombang tinggi," kata Yuda.
Carli dan lima ABK, ujar Yuda, lego jangkar. Sedangkan saksi Warja tetap melanjutkan pencarian rajungan sehingga perahu Carli dan Warja berpisah. Kemudian saksi Warja pulang ke Pasir Putih dengan selamat. "Tetapi korban sampai saat ini belum kembali. Pihak keluarga yang menghubungi Carli melalui HP (handphone), tidak aktif," kata Yuda.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Dit Pol Air Polda Jabar sudah meminta bantuan Korps Pol Air Mabes Polri dan Dit Pol Air Polda Kalteng untuk mencari keberadaan keenam nelayan tersebut. “Kepolisian juga berkoordinasi dengan Basarnas," katanya.
(wib)