Tak Hanya Berikan Pengobatan, Bupati Kobar Janji Kuliahkan Jumiati
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Bupati Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, Nurhidayah, berjanji menanggung biaya kuliah Jumiati (23), setelah sembuh dari penyakit gangguan jiwanya. Saat ini, Pemkab Kobar sedang mengurus pengobatan Jumiati di rumah sakit jiwa (RSJ).
“Jumiati mau lanjutkan kuliah? Kalau mau nanti Ibu yang kuliahkan, tapi sekarang Jumi diobati dulu ya. Kalau sudah sembuh nanti lanjut kuliah,” ucap bupati perempuan pertama di Kalteng ini menyapa Jumiati di rumahnya RT 12 Jalan Telan Kelurahan Baru, Kecamatan Arsel, Kamis (27/7/2017).
Tak hanya menanggung biaya kuliah, Nurhidayah juga mengurus akomodasi selama berangkat menuju RSJ Sambang Lihum di Banjarmasin, Kalsel. “Kalau pengobatan nanti juga ditanggung Pemkab Kobar. Untuk biaya kendaraan menuju ke Banjarmasin nanti Ibu yang tanggung semua,” kata Nurhidayah.
Saat ditawari kuliah oleh bupati, Jumiati pun menjawab ingin kuliah lagi, meski dengan jawaban pelan sambil memandangi bupati. “Iya saya mau,” jawab Jumiati singkat.
Sementara itu, Kepala Puskesmaas Natai Pelingkau Lilik S Umroh mengatakan, berdasarkan hasil wawancara terhadap Jumiati, dirinya saat ini mengalami depresi akut. Pengakuan pihak keluarga, Jumiati pernah menjalani pengobatan di RSJ Banjarmasin pada 2015 dan sempat sembuh. Namun saat ini korban kembali kambuh.
Sekadar mengingatkan, Jumiati harus hidup dipasung karena sering marah tiba-tiba dan menghancurkan seisi rumah. Pemasungan ini terpaksa dilakukan pihak keluarga karena takut mengganggu orang lain dan pergi menghilang.
Jumiati mengalami gangguan kejiwaan sejak 3,5 tahun silam usai lulus SMA. Padahal saat itu dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Pulau Jawa. Namun, karena mengalami gangguan kejiwaan, pupus sudah keinginan Jumiati untuk kuliah.
Anak ke tiga dari 3 bersaudara ini sejak SD hingga SMA selalu rangking 3 besar. Dia juga dapat beasiswa dari sekolah maupun pemerintah.
“Jumiati mau lanjutkan kuliah? Kalau mau nanti Ibu yang kuliahkan, tapi sekarang Jumi diobati dulu ya. Kalau sudah sembuh nanti lanjut kuliah,” ucap bupati perempuan pertama di Kalteng ini menyapa Jumiati di rumahnya RT 12 Jalan Telan Kelurahan Baru, Kecamatan Arsel, Kamis (27/7/2017).
Tak hanya menanggung biaya kuliah, Nurhidayah juga mengurus akomodasi selama berangkat menuju RSJ Sambang Lihum di Banjarmasin, Kalsel. “Kalau pengobatan nanti juga ditanggung Pemkab Kobar. Untuk biaya kendaraan menuju ke Banjarmasin nanti Ibu yang tanggung semua,” kata Nurhidayah.
Saat ditawari kuliah oleh bupati, Jumiati pun menjawab ingin kuliah lagi, meski dengan jawaban pelan sambil memandangi bupati. “Iya saya mau,” jawab Jumiati singkat.
Sementara itu, Kepala Puskesmaas Natai Pelingkau Lilik S Umroh mengatakan, berdasarkan hasil wawancara terhadap Jumiati, dirinya saat ini mengalami depresi akut. Pengakuan pihak keluarga, Jumiati pernah menjalani pengobatan di RSJ Banjarmasin pada 2015 dan sempat sembuh. Namun saat ini korban kembali kambuh.
Sekadar mengingatkan, Jumiati harus hidup dipasung karena sering marah tiba-tiba dan menghancurkan seisi rumah. Pemasungan ini terpaksa dilakukan pihak keluarga karena takut mengganggu orang lain dan pergi menghilang.
Jumiati mengalami gangguan kejiwaan sejak 3,5 tahun silam usai lulus SMA. Padahal saat itu dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Pulau Jawa. Namun, karena mengalami gangguan kejiwaan, pupus sudah keinginan Jumiati untuk kuliah.
Anak ke tiga dari 3 bersaudara ini sejak SD hingga SMA selalu rangking 3 besar. Dia juga dapat beasiswa dari sekolah maupun pemerintah.
(rhs)