Gerindra Nilai Terlalu Dini Pasangkan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu
A
A
A
BANDUNG - Partai Gerindra menilai, langkah Presiden PKS Sohibul Iman yang secara tegas menyatakan PKS dan Gerindra sepakat mengusung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jawa Barat 2018 terlalu dini.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ferry Juliantono menegaskan, DPP Gerindra dan PKS belum sampai pada tahapan memutuskan pasangan calon yang akan diusung ke Pilgub Jabar 2018.
"Sekarang, para kader partai masih dalam proses memaksimalkan angka popularitas, elektabilitas, dan kesukaan masyarakat. Setahu saya, belum sampai pada keputusan pasangan calon," tegas Ferry saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (27/7/2017).
Pihaknya tidak menyesalkan pernyataan Sohibul Iman. Namun, pernyataan itu menurutnya terlalu dini untuk diungkapkan. Pasalnya, rentang waktu menuju pendaftaran pasangan calon pun terbilang masih lama.
"Menyesalkan enggak, tapi waktunya kurang tepat, sekarang masih bulan Juli, sementara pendaftaran di bulan Januari, masih lima bulan lagi," ungkap Ferry.
Pihaknya khawatir, manuver yang dilakukan Sohibul Iman memupus harapan kader-kader terbaik yang hendak maju ke Pilgub Jabar, baik dari PKS, Gerindra, mau pun partai-partai lain yang nantinya bakal berkoalisi dengan Gerindra-PKS.
"Sebab, kami ingin koalisi yang dibangun ini tidak hanya Gerindra dan PKS saja, namun partai-partai lain juga bisa bergabung, seperti PAN dan Demokrat. Khawatirnya, (pernyataan Sohibul Iman) itu memupus harapan kader-kader mereka," tegasnya lagi.
Menurut Ferry, para pimpinan partai politik (parpol) sebaiknya kini mendorong kader-kader internal parpolnya yang hendak maju ke Pilgub Jabar untuk meningkatkan popularitas, elektabilitas, dan kesukaan masyarakat.
Sehingga, pasangan calon yang diputuskan bertarung di Pilgub Jabar merupakan pasangan calon yang terbaik. "Saat keputusan itu diambil dan memang yang terbaik sesuai kesepakatan. Gerindra pun tentu tak akan mempersoalkan," pungkasnya.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Ferry Juliantono menegaskan, DPP Gerindra dan PKS belum sampai pada tahapan memutuskan pasangan calon yang akan diusung ke Pilgub Jabar 2018.
"Sekarang, para kader partai masih dalam proses memaksimalkan angka popularitas, elektabilitas, dan kesukaan masyarakat. Setahu saya, belum sampai pada keputusan pasangan calon," tegas Ferry saat dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (27/7/2017).
Pihaknya tidak menyesalkan pernyataan Sohibul Iman. Namun, pernyataan itu menurutnya terlalu dini untuk diungkapkan. Pasalnya, rentang waktu menuju pendaftaran pasangan calon pun terbilang masih lama.
"Menyesalkan enggak, tapi waktunya kurang tepat, sekarang masih bulan Juli, sementara pendaftaran di bulan Januari, masih lima bulan lagi," ungkap Ferry.
Pihaknya khawatir, manuver yang dilakukan Sohibul Iman memupus harapan kader-kader terbaik yang hendak maju ke Pilgub Jabar, baik dari PKS, Gerindra, mau pun partai-partai lain yang nantinya bakal berkoalisi dengan Gerindra-PKS.
"Sebab, kami ingin koalisi yang dibangun ini tidak hanya Gerindra dan PKS saja, namun partai-partai lain juga bisa bergabung, seperti PAN dan Demokrat. Khawatirnya, (pernyataan Sohibul Iman) itu memupus harapan kader-kader mereka," tegasnya lagi.
Menurut Ferry, para pimpinan partai politik (parpol) sebaiknya kini mendorong kader-kader internal parpolnya yang hendak maju ke Pilgub Jabar untuk meningkatkan popularitas, elektabilitas, dan kesukaan masyarakat.
Sehingga, pasangan calon yang diputuskan bertarung di Pilgub Jabar merupakan pasangan calon yang terbaik. "Saat keputusan itu diambil dan memang yang terbaik sesuai kesepakatan. Gerindra pun tentu tak akan mempersoalkan," pungkasnya.
(nag)