Polrestabes Gerak Cepat Tuntaskan Kasus Pengeroyokan Rico
A
A
A
BANDUNG - Satreskrim Polrestabes Bandung bergerak cepat untuk menuntaskan penyelidikan kasus pengeroyokan terhadap Rico Andrean (22) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage, Kota Bandung pada Sabtu 22 Juli 2017. Apalagi pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum bobotoh ini menyebabkan Rico meninggal setelah 5 hari dirawat di RS Santo Yusup.
"Saya Kapolrestabes Bandung dan jajaran turut berduka cita atas meninggalnya salah satu bobotoh, almarhum Ricko Andrean. Semoga khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. Ini merupakan keprihatinan bagi kita semua semoga ini kejadian terakhir dan tidak terulang lagi," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo seusai melayat ke rumah duka almarhum Rico di Jalan Tamin Abdul Syukur No 11 RT 05/03, Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Kamis (27/7/2017).
Hendro menyatakan, Kasatreskrim Polrestabes AKBP M Yoris Maulana, jajaran, serta Kapolsek Gedebage telah melakukan pengecekan lokasi kejadian dan kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait pengeroyokan Rico di pintu S B3 Stadion GBLA Gedenage pada Rabu (26/7/2017).
"Kami sudah melaksanakan olah TKP dan mencari bukti-bukti. Ada beberapa petunjuk kami dapatkan. Setelah pemakaman ini kami akan bergerak cepat untuk bisa mengidentifikasi siapa pelaku-pelaku yang melakukan kekerasan ini," ungkap Hendro.
Hendro melihat dari kronologis kejadian, almarhum Rico menolong seseorang yang dikeroyok. Jadi niatnya sangat mulia sangat baik, menolong seseorang yang sedang dikeroyok. Namun dia (Rico) tidak menggunakan identitas bobotoh sehingga akhirnya menjadi korban pengeroyokan.
"Mohon doanya, cepat atau lambat para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum untuk diproses di Polrestabes Bandung," tandas Kapolrestabes.
Hendro mengemukakan, beberapa petunjuk dari olah TKP yang dilakukan itu yang akan dipelajari, di samping segera memerika beberapa saksi. "Ada hal-hal yang bisa kami jadikan petunjuk untuk mengungkap identitas para pelaku. Lima saksi telah kami periksa," tuturnya.
"Saya Kapolrestabes Bandung dan jajaran turut berduka cita atas meninggalnya salah satu bobotoh, almarhum Ricko Andrean. Semoga khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan. Ini merupakan keprihatinan bagi kita semua semoga ini kejadian terakhir dan tidak terulang lagi," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo seusai melayat ke rumah duka almarhum Rico di Jalan Tamin Abdul Syukur No 11 RT 05/03, Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Kamis (27/7/2017).
Hendro menyatakan, Kasatreskrim Polrestabes AKBP M Yoris Maulana, jajaran, serta Kapolsek Gedebage telah melakukan pengecekan lokasi kejadian dan kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait pengeroyokan Rico di pintu S B3 Stadion GBLA Gedenage pada Rabu (26/7/2017).
"Kami sudah melaksanakan olah TKP dan mencari bukti-bukti. Ada beberapa petunjuk kami dapatkan. Setelah pemakaman ini kami akan bergerak cepat untuk bisa mengidentifikasi siapa pelaku-pelaku yang melakukan kekerasan ini," ungkap Hendro.
Hendro melihat dari kronologis kejadian, almarhum Rico menolong seseorang yang dikeroyok. Jadi niatnya sangat mulia sangat baik, menolong seseorang yang sedang dikeroyok. Namun dia (Rico) tidak menggunakan identitas bobotoh sehingga akhirnya menjadi korban pengeroyokan.
"Mohon doanya, cepat atau lambat para pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum untuk diproses di Polrestabes Bandung," tandas Kapolrestabes.
Hendro mengemukakan, beberapa petunjuk dari olah TKP yang dilakukan itu yang akan dipelajari, di samping segera memerika beberapa saksi. "Ada hal-hal yang bisa kami jadikan petunjuk untuk mengungkap identitas para pelaku. Lima saksi telah kami periksa," tuturnya.
(wib)