Cak Nur Dituntut Percepat Popularitas Jelang Pilgub Jatim
A
A
A
SURABAYA - Kehadiran Nurwiyatno atau Cak Nur dalam gelanggang pertarungan Pilgub Jatim membuat pertarungan semakin sengit. Cak Nur pun dituntut untuk bisa mempercepat laju popularitasnya.
Mantan Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Soekarwo menuturkan, Cak Nur memiliki kompetensi maju di Pilgub Jatim 2018. Ia dinilai memiliki kompetensi untuk maju dalam pertarungan politik.
“Jadi bisa menjalankan perannya sebagai aktor di atas panggung politik,” kata Pakde Karwo, panggilan akrabnya, ketika ditemui di sela-sela peresmian kantor DPD PA GMNI Jatim Jalan Teratai, Senin (24/7/2017).
Ia melanjutkan, kehadiran Nurwiyatno yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD PA GMNI Jatim ke panggung politik bisa menjadi bentuk perlawanan terhadap penyakit demokrasi yang kerap memenangkan tokoh populer.
“Penyakitnya demokrasi itu populer tapi tidak berkompetensi, dan inilah yang harus dilawan. Sekarang inilah PA GMNI membangun kompetensi melalui tokohnya,” kata Gubernur Jatim ini.
Kaena itu, Pakde Karwo mempersilakan Cak Nur untuk segera membangun popularitas. Termasuk maju sebagai bakal calon Gubernur Jatim, bahkan menjadi calon peserta di Pilkada 27 Juni 2018.
“Salah satu upayanya dengan mendaftar melalui Partai Demokrat Jatim. Sebenarnya, siapa pun dipersilakan untuk mendaftar dan maju, cuma kebetulan sekarang Nurwiyatno yang menjadi aktor,” ucapnya.
Sementara Cak Nur sendiri mengaku siap berjuang sekaligus menunjukkan kompetensinya memimpin pemerintahan. Ia pun ingin segera menjalankan misi menyejahterakan rakyat Jatim.
Namun, dia berkomitmen tak akan membawa PA GMNI maupun GMNI untuk keperluan Pilkada Jatim, namun lebih memanfaatkan jaringannya. “Tentu saya tidak ingin memanfaatkan PA GMNI agar tak menganggu dan mempengaruhi internal organisasi,” kata Inspektur Pemprov Jatim itu.
Mantan Ketua Umum Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Soekarwo menuturkan, Cak Nur memiliki kompetensi maju di Pilgub Jatim 2018. Ia dinilai memiliki kompetensi untuk maju dalam pertarungan politik.
“Jadi bisa menjalankan perannya sebagai aktor di atas panggung politik,” kata Pakde Karwo, panggilan akrabnya, ketika ditemui di sela-sela peresmian kantor DPD PA GMNI Jatim Jalan Teratai, Senin (24/7/2017).
Ia melanjutkan, kehadiran Nurwiyatno yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD PA GMNI Jatim ke panggung politik bisa menjadi bentuk perlawanan terhadap penyakit demokrasi yang kerap memenangkan tokoh populer.
“Penyakitnya demokrasi itu populer tapi tidak berkompetensi, dan inilah yang harus dilawan. Sekarang inilah PA GMNI membangun kompetensi melalui tokohnya,” kata Gubernur Jatim ini.
Kaena itu, Pakde Karwo mempersilakan Cak Nur untuk segera membangun popularitas. Termasuk maju sebagai bakal calon Gubernur Jatim, bahkan menjadi calon peserta di Pilkada 27 Juni 2018.
“Salah satu upayanya dengan mendaftar melalui Partai Demokrat Jatim. Sebenarnya, siapa pun dipersilakan untuk mendaftar dan maju, cuma kebetulan sekarang Nurwiyatno yang menjadi aktor,” ucapnya.
Sementara Cak Nur sendiri mengaku siap berjuang sekaligus menunjukkan kompetensinya memimpin pemerintahan. Ia pun ingin segera menjalankan misi menyejahterakan rakyat Jatim.
Namun, dia berkomitmen tak akan membawa PA GMNI maupun GMNI untuk keperluan Pilkada Jatim, namun lebih memanfaatkan jaringannya. “Tentu saya tidak ingin memanfaatkan PA GMNI agar tak menganggu dan mempengaruhi internal organisasi,” kata Inspektur Pemprov Jatim itu.
(mcm)