Polisi Buru Pemilik Petasan yang Meledak di Kebumen
A
A
A
SEMARANG - Polisi masih menyelidiki penyebab ledakan hebat di rumah kosong milik Wawan Eko Kurniawan (31) di Desa Krakal Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Jateng. Kuat dugaan, ledakan yang mengakibatkan 23 rumah warga rusak itu berasal dari petasan dalam jumlah besar.
"Sampai saat ini pemilik petasan atas nama Bayu masih dalam pencarian polisi. Dia merupakan adik ipar Eko pemilik rumah kosong yang hancur berantakan," kata Kasubag Humas Polres Kebumen, AKP Willy Budiyanto, Senin (24/7/2017).
Menurutnya, tim Laboratorium Forensik Polda Jateng masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Kerusakan paling parah di sumber ledakan terdapat pada bagian atap yang luluh lantak. Sementara dua rumah warga di sekitarnya juga hancur hingga nyaris rata dengan tanah.
"Di antara puing-puing rumah banyak ditemukan petasan-petasan kecil. Jadi kesimpulan sementara ledakan itu memang akibat petasan baik yang sudah jadi maupun masih bahan dalam jumlah besar. Untuk jumlah belum diketahui pasti, karena kita belum bisa meminta keterangan Bayu," jelasnya.
Dia mengatakan, peristiwa ledakan itu bermula saat Bayu menitipkan petasan ke rumah kosong milik kakak iparnya, pada Bulan Ramadan lalu. Namun, pemilik rumah mengaku tidak mengetahui jumlah petasan yang dititipkan termasuk cara penyimpanannya.
Tak disangka pada Sabtu 22 Juli sekira pukul 21.30 WIB, terjadi ledakan sangat keras dari rumah Eko itu. Kerasnya ledakan terdengar sampai radius 1,5 kilometer termasuk petugas polisi yang sedang bertugas di Mapolsek Alian.
Bahkan, jarak terjauh dari getaran ledakan tersebut, mencapai 500 meter dari TKP. Dari ledakan itu sedikitnya 23 rumah warga rusak baik dalam kategori berat dan ringan. Sebagian besar kerusakan berupa kaca jendela pecah dan atap eternit runtuh. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Sampai saat ini pemilik petasan atas nama Bayu masih dalam pencarian polisi. Dia merupakan adik ipar Eko pemilik rumah kosong yang hancur berantakan," kata Kasubag Humas Polres Kebumen, AKP Willy Budiyanto, Senin (24/7/2017).
Menurutnya, tim Laboratorium Forensik Polda Jateng masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Kerusakan paling parah di sumber ledakan terdapat pada bagian atap yang luluh lantak. Sementara dua rumah warga di sekitarnya juga hancur hingga nyaris rata dengan tanah.
"Di antara puing-puing rumah banyak ditemukan petasan-petasan kecil. Jadi kesimpulan sementara ledakan itu memang akibat petasan baik yang sudah jadi maupun masih bahan dalam jumlah besar. Untuk jumlah belum diketahui pasti, karena kita belum bisa meminta keterangan Bayu," jelasnya.
Dia mengatakan, peristiwa ledakan itu bermula saat Bayu menitipkan petasan ke rumah kosong milik kakak iparnya, pada Bulan Ramadan lalu. Namun, pemilik rumah mengaku tidak mengetahui jumlah petasan yang dititipkan termasuk cara penyimpanannya.
Tak disangka pada Sabtu 22 Juli sekira pukul 21.30 WIB, terjadi ledakan sangat keras dari rumah Eko itu. Kerasnya ledakan terdengar sampai radius 1,5 kilometer termasuk petugas polisi yang sedang bertugas di Mapolsek Alian.
Bahkan, jarak terjauh dari getaran ledakan tersebut, mencapai 500 meter dari TKP. Dari ledakan itu sedikitnya 23 rumah warga rusak baik dalam kategori berat dan ringan. Sebagian besar kerusakan berupa kaca jendela pecah dan atap eternit runtuh. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
(nag)