Ratusan Petugas Masih Cari Korban Tertimbun di Temanggung
A
A
A
TEMANGGUNG - Ratusan petugas gabungan masih mencari korban tertimbun longsor di Dusun Gembyang, Desa Kentengsari, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pencarian dilakukan dengan menyemprotkan air ke tanah dan penggalian secara manual.
“Sampai saat ini masih dilakukan pencarian, karena korban belum diketemukan. Proses pencarian dengan alat alkon, yang menyemprotkan air, jadi tidak dengan alat berat,” kata Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana, Senin (24/7/2017).
Dia mengatakan, korban yang masih dalam pencarian bernama Mustofa (23), warga Kecamatan Selopampang, Temanggung. Sementara dua rekannya sesama tukang bangunan, menderita luka hingga harus mendapatkan perawatan medis. Keduanya adalah Johan (30), warga Desa Kentengsari Kecamatan Candiroto dan Maskur Rohman (35), warga Kecamatan Bansari Temanggung.
Sarwa menjelaskan, musibah longsor bermula saat ketika pekerja tengah menyelesaikan pembangunan talud di Jalan Raya Muntung-Sibajak, Sabtu 22 Juli sore. Tak disangka, talud setinggi sekitar 20 meter itu runtuh hingga menimbun ketiganya.
Belum diketahui pasti penyebab runtuhnya talud, namun diduga akibat tanah penyangga labil. “Jadi setelah longsor itu tak akan menimbulkan longsoran susulan karena hanya talud. Warga yang berada di sekitar lokasi juga tak perlu resah. Jadi warga sekitar lokasi juga tidak perlu mengungsi,” jelasnya.
“Sampai saat ini masih dilakukan pencarian, karena korban belum diketemukan. Proses pencarian dengan alat alkon, yang menyemprotkan air, jadi tidak dengan alat berat,” kata Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana, Senin (24/7/2017).
Dia mengatakan, korban yang masih dalam pencarian bernama Mustofa (23), warga Kecamatan Selopampang, Temanggung. Sementara dua rekannya sesama tukang bangunan, menderita luka hingga harus mendapatkan perawatan medis. Keduanya adalah Johan (30), warga Desa Kentengsari Kecamatan Candiroto dan Maskur Rohman (35), warga Kecamatan Bansari Temanggung.
Sarwa menjelaskan, musibah longsor bermula saat ketika pekerja tengah menyelesaikan pembangunan talud di Jalan Raya Muntung-Sibajak, Sabtu 22 Juli sore. Tak disangka, talud setinggi sekitar 20 meter itu runtuh hingga menimbun ketiganya.
Belum diketahui pasti penyebab runtuhnya talud, namun diduga akibat tanah penyangga labil. “Jadi setelah longsor itu tak akan menimbulkan longsoran susulan karena hanya talud. Warga yang berada di sekitar lokasi juga tak perlu resah. Jadi warga sekitar lokasi juga tidak perlu mengungsi,” jelasnya.
(rhs)