ITB Innovation Park Akan Jadi Kawasan Tercanggih di Jabar
ITB Innovation Park Akan Jadi Kawasan Tercanggih di Jabar
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Summarecon dan Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang mengembangkan Science Techno Park (STP). Innovation park ini ditagetkan menjadi kawasan paling canggih di Jawa Barat (Jabar).
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, STP akan dibangun di atas lahan seluas 6.027 hektare (ha) yang berasal dari hibah PT Summarecon Agung. Serah terima lahan sudah dilakukan dari Summarecon ke ITB. “Ini akan jadi kawasan paling canggih karena stasiun kereta cepat juga nanti sebelahan dengan innovation park ini,” ujar Ridwan Kamil yang akrab di sapa Emil, di Aula Barat ITB, Kamis (20/7/2017).
Pembangunan itu akan dilakukan ITB dan akan menjadi wajah dari kawasan pusat pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi di kawasan Bandung timur. “Kebetulan, pemilik Summarecon alumni ITB juga. Jadi visi untuk membuat Bandung Techno Park pelan-pelan akan mewujud,” katanya.
Emil menyebutkan, pembangunan ITB Innovation Park membutuhkan dana sebesar Rp300 miliar. Saat ini, ITB masih mencari dananya dengan mengajukan anggaran ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atau Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). “Nah, di luar itu, saya sebagai alumni akan mencoba mencari dana juga,” katanya.
Pemkot Bandung juga sudah memproses berbagai perizinan untuk mendukung pembangunan. Bangunan itu didesain oleh tim arsitek dari ITB, yakni arsitek Wijaya. “Konsep bangunannya sangat futuristik,” kata Emil.
Sementara itu, President Director Summarecon Adrianto P Adhi mengatakan, hibah lahan dari Summarecon pada Kemenristekdikti ini dituangkan dalam perjanjian hibah pada Senin, 10 Juli 2017 lalu. Setelah pengembangan dan pembangunan oleh ITB terlaksana sesuai target di atas lahan seluas 6.027 meter persegi, maka akan ditindaklanjuti dengan hibah lahan seluas 4.013 meter persegi. “Jadi luas total lahan ITB Innovation Park nantinya menjadi 1 ha,” katanya.
Adrianto berharap ITB Innovation Park bisa menjadi tulang punggung dan percontohan bagi pembangunan STP lain di Indonesia. Selain itu, mampu memberikan kontribusi besar pada pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia untuk berkiprah di dunia internasional.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, STP akan dibangun di atas lahan seluas 6.027 hektare (ha) yang berasal dari hibah PT Summarecon Agung. Serah terima lahan sudah dilakukan dari Summarecon ke ITB. “Ini akan jadi kawasan paling canggih karena stasiun kereta cepat juga nanti sebelahan dengan innovation park ini,” ujar Ridwan Kamil yang akrab di sapa Emil, di Aula Barat ITB, Kamis (20/7/2017).
Pembangunan itu akan dilakukan ITB dan akan menjadi wajah dari kawasan pusat pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi di kawasan Bandung timur. “Kebetulan, pemilik Summarecon alumni ITB juga. Jadi visi untuk membuat Bandung Techno Park pelan-pelan akan mewujud,” katanya.
Emil menyebutkan, pembangunan ITB Innovation Park membutuhkan dana sebesar Rp300 miliar. Saat ini, ITB masih mencari dananya dengan mengajukan anggaran ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) atau Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). “Nah, di luar itu, saya sebagai alumni akan mencoba mencari dana juga,” katanya.
Pemkot Bandung juga sudah memproses berbagai perizinan untuk mendukung pembangunan. Bangunan itu didesain oleh tim arsitek dari ITB, yakni arsitek Wijaya. “Konsep bangunannya sangat futuristik,” kata Emil.
Sementara itu, President Director Summarecon Adrianto P Adhi mengatakan, hibah lahan dari Summarecon pada Kemenristekdikti ini dituangkan dalam perjanjian hibah pada Senin, 10 Juli 2017 lalu. Setelah pengembangan dan pembangunan oleh ITB terlaksana sesuai target di atas lahan seluas 6.027 meter persegi, maka akan ditindaklanjuti dengan hibah lahan seluas 4.013 meter persegi. “Jadi luas total lahan ITB Innovation Park nantinya menjadi 1 ha,” katanya.
Adrianto berharap ITB Innovation Park bisa menjadi tulang punggung dan percontohan bagi pembangunan STP lain di Indonesia. Selain itu, mampu memberikan kontribusi besar pada pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia untuk berkiprah di dunia internasional.
(mcm)
Explore More