Peluncuran Buku dan Sarasehan Warnai Peringatan Harganas Hari Ketiga

Peluncuran Buku dan Sarasehan Warnai Peringatan Harganas Hari Ketiga
A
A
A
BANDAR LAMPUNG - Pusat kesemarakan Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXIV hari ketiga di Bandar Lampung, Lampung, Jumat (14/7/2017), berlangsung di tiga titik, yakni Gedung Sumpah Pemuda PKOR Way Halim, ballroom Hotel Emersia, dan Pedopo Mahan Agung. Di Gedung Sumpah Pemuda, selain senam, jalan sehat, dan pembukaan pameran dagang juga diisi dengan peluncuran buku Pengelolaan Keuangan Keluarga.
Deputi Keluarga Sejahtera Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Ambar Rahayu mengatakan, pembangunan keluarga dilakukan melalui peningkatan ketahanan dan pembinaan kesejahteraan keluarga.
Terkait hal itu, pihaknya menyusun sembilan buku yang berisi materi bagaimana menyusui bayi, mengasuh balita, merawat orang tua lanjut usai, pengelolaan ekonomi keluarga, pemberdayaan ekonomi keluarga, dan lain-lain. ”Kami menyusun buku ini selama setahun,” katanya.
Buku-buku tersebut nantinya akan didistribusikan ke BKKBN kabupaten dan kota seluruh Indonesia. Mereka ini diharapkan menggandakan dan menyebarluaskan kepada masyarakat. “Buku ini ditargetkan untuk seluruh keluarga. Dari sembilan buku ini ada yang ditujukan untuk remaja, lanjut usia, dan anak-anak,” ujarnya.
Sementara dalam sarasehan di Hotel Emersia, Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty mengatakan, revitalisasi keluarga berencana bertujuan menggalakkan kembali program Keluarga Berencana (KB). “Membangun keluarga berkualitas dan berkarakter kuat. Karakter manusia Indonesia adalah integritas, punya etos kerja, dan gotong royong,” kata Surya.
Jika di masa lalu program KB fokus kepada pelembagaan norma keluarga kecil, maka sekarang dan ke depan diarahkan untuk mewujudkan keluarga yang mampu melaksanakan delapan fungsi keluarga. Delapan fungsi tersebut yakni keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, serta ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan.
Untuk mewujudkan fungsi-fungsi tersebut, selain diperlukan praktik norma keluarga kecil, juga perlu dikembangkan dan dipraktikkan nilai-nilai dasar. “Misalnya etos kerja yang tinggi, ulet dan semangat pantang menyerah, disiplin, kerja keras, produktif, tidak konsumtif, jujur, adil, semangat gotong royong dan tolong menolong, semangat saling menghargai satu sama lain,” katanya.
Menurut Surya, hal ini sejalan dengan tekad Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan revolusi mental, perubahan sikap dan perilaku yang relatif cepat, menuju kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya. “Berdaulat dan berkarakter adalah kata kunci yang ingin kita wujudkan,” ujarnya.
Dalam peringatan Harganas ini, sejumlah kepala daerah juga mendapatkan penghargaankarena dinilai telah memajukan dan memberi dukungan program KB. Mereka antara lain Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Wali Kota Bogor Arya Bima Sugiarto, Wali Kota Palembang Harnojoyo, dan Bupati Magelang Zainal Arifin. Puncak peringatan Harganas berlangsung, Sabtu (15/7/2017) yang rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Deputi Keluarga Sejahtera Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Ambar Rahayu mengatakan, pembangunan keluarga dilakukan melalui peningkatan ketahanan dan pembinaan kesejahteraan keluarga.
Terkait hal itu, pihaknya menyusun sembilan buku yang berisi materi bagaimana menyusui bayi, mengasuh balita, merawat orang tua lanjut usai, pengelolaan ekonomi keluarga, pemberdayaan ekonomi keluarga, dan lain-lain. ”Kami menyusun buku ini selama setahun,” katanya.
Buku-buku tersebut nantinya akan didistribusikan ke BKKBN kabupaten dan kota seluruh Indonesia. Mereka ini diharapkan menggandakan dan menyebarluaskan kepada masyarakat. “Buku ini ditargetkan untuk seluruh keluarga. Dari sembilan buku ini ada yang ditujukan untuk remaja, lanjut usia, dan anak-anak,” ujarnya.
Sementara dalam sarasehan di Hotel Emersia, Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty mengatakan, revitalisasi keluarga berencana bertujuan menggalakkan kembali program Keluarga Berencana (KB). “Membangun keluarga berkualitas dan berkarakter kuat. Karakter manusia Indonesia adalah integritas, punya etos kerja, dan gotong royong,” kata Surya.
Jika di masa lalu program KB fokus kepada pelembagaan norma keluarga kecil, maka sekarang dan ke depan diarahkan untuk mewujudkan keluarga yang mampu melaksanakan delapan fungsi keluarga. Delapan fungsi tersebut yakni keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, serta ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan.
Untuk mewujudkan fungsi-fungsi tersebut, selain diperlukan praktik norma keluarga kecil, juga perlu dikembangkan dan dipraktikkan nilai-nilai dasar. “Misalnya etos kerja yang tinggi, ulet dan semangat pantang menyerah, disiplin, kerja keras, produktif, tidak konsumtif, jujur, adil, semangat gotong royong dan tolong menolong, semangat saling menghargai satu sama lain,” katanya.
Menurut Surya, hal ini sejalan dengan tekad Presiden Joko Widodo untuk melaksanakan revolusi mental, perubahan sikap dan perilaku yang relatif cepat, menuju kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya. “Berdaulat dan berkarakter adalah kata kunci yang ingin kita wujudkan,” ujarnya.
Dalam peringatan Harganas ini, sejumlah kepala daerah juga mendapatkan penghargaankarena dinilai telah memajukan dan memberi dukungan program KB. Mereka antara lain Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Wali Kota Bogor Arya Bima Sugiarto, Wali Kota Palembang Harnojoyo, dan Bupati Magelang Zainal Arifin. Puncak peringatan Harganas berlangsung, Sabtu (15/7/2017) yang rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
(poe)