Soal Air Merah, PDAM Tirtawening Duga Ada Sabotase
A
A
A
BANDUNG - PDAM Tirtawening Kota Bandung langsung melakukan investigasi terkait aliran air dari pipa PDAM ke rumah warga di kawasan Panjunan, Kecamatan Astananyar, Kota Bandung, yang berubah warna menjadi merah.
PDAM menggandeng pihak kepolisian dari pengamanan objek vital (Pamobvit) Polda Jabar untuk menelusuri penyebab berubahnya air kepada pelanggan PDAM.
Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan, pihaknya masih mencari penyebab berubahnya warna air yang disalurkan kepada pelanggan. Menurut dia, ada berbagai kemungkinan hingga terjadinya hal tersebut.
“Sepanjang umur PDAM, tidak pernah memproduksi air merah. Ini artinya kalau ada masalah di sistem distribusi, harus ada kebocoran. Jadi air menjadi merah karena ada yang masuk atau dimasukkan. Masuk karena pipa terbuka atau dimasukkan karena ada sabotase. Makanya kami minta dari pihak Polda melakukan investigasi dan saat ini sedang dilakukan,” ujar Sonny, Jumat (14/7).
Menurut Sonny, PDAM Tirtawening pun telah menurunkan tim teknis untuk menelusuri kemungkinan kebocoran pipa. Namun hingga saat ini tidak ditemukan adakebocoran pipa di kawasan tersebut. “Tadi sampai jam 5 sore sudah dilakukan pengecekan, tapi belum belum ditemukan (pipa bocor). Mudah-mudahan tidak ada. Jadi laporan sementara, kami belum menemukan kebocoran dan kami tidak menemukan sumber penyebab merah. Merah itu tidak ujug ujug (tiba-tiba),” kata Sonny.
Sonny mengaku heran dengan kasus berubahnya air PDAM kepada pelanggan yang terjadi di Panjunan. Sebab, hanya ada tiga rumah saja yang kondisi airnya berubah menjadi merah.
“Untuk itu kami masih mendalami terkait laporan ini, bahwa yang melaporkan ini tidak sejalur antara rumah yang di kiri dan kanan kan tidak merah semua. Padahal kalau bicara aliran pipa itu kan satu pipa masuk ke wilayah digunakan bersama-sama,” ungkapnya.
Sonny menyebut, pihaknya telah mengambil sampel air berwarna merah yang mengalir ke rumah warga. Air berwarna merah tersebut akan diteliti di laboratorium untuk mengetahui kandungan air.
“Insyaallah hasil laboratorium Minggu selesai. Nanti dapat terlihat bahan apa yang terkandung dalam unsur air tersebut. Hasil lab ini bisa juga jadi panduan sumber pencemarannya apa. Nanti ditemukan apakah tercemar logam berat atau tidak, sekaligus kepada kegiatan apa yang tipe limbah seperti itu,” pungkasnya.
PDAM menggandeng pihak kepolisian dari pengamanan objek vital (Pamobvit) Polda Jabar untuk menelusuri penyebab berubahnya air kepada pelanggan PDAM.
Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan, pihaknya masih mencari penyebab berubahnya warna air yang disalurkan kepada pelanggan. Menurut dia, ada berbagai kemungkinan hingga terjadinya hal tersebut.
“Sepanjang umur PDAM, tidak pernah memproduksi air merah. Ini artinya kalau ada masalah di sistem distribusi, harus ada kebocoran. Jadi air menjadi merah karena ada yang masuk atau dimasukkan. Masuk karena pipa terbuka atau dimasukkan karena ada sabotase. Makanya kami minta dari pihak Polda melakukan investigasi dan saat ini sedang dilakukan,” ujar Sonny, Jumat (14/7).
Menurut Sonny, PDAM Tirtawening pun telah menurunkan tim teknis untuk menelusuri kemungkinan kebocoran pipa. Namun hingga saat ini tidak ditemukan adakebocoran pipa di kawasan tersebut. “Tadi sampai jam 5 sore sudah dilakukan pengecekan, tapi belum belum ditemukan (pipa bocor). Mudah-mudahan tidak ada. Jadi laporan sementara, kami belum menemukan kebocoran dan kami tidak menemukan sumber penyebab merah. Merah itu tidak ujug ujug (tiba-tiba),” kata Sonny.
Sonny mengaku heran dengan kasus berubahnya air PDAM kepada pelanggan yang terjadi di Panjunan. Sebab, hanya ada tiga rumah saja yang kondisi airnya berubah menjadi merah.
“Untuk itu kami masih mendalami terkait laporan ini, bahwa yang melaporkan ini tidak sejalur antara rumah yang di kiri dan kanan kan tidak merah semua. Padahal kalau bicara aliran pipa itu kan satu pipa masuk ke wilayah digunakan bersama-sama,” ungkapnya.
Sonny menyebut, pihaknya telah mengambil sampel air berwarna merah yang mengalir ke rumah warga. Air berwarna merah tersebut akan diteliti di laboratorium untuk mengetahui kandungan air.
“Insyaallah hasil laboratorium Minggu selesai. Nanti dapat terlihat bahan apa yang terkandung dalam unsur air tersebut. Hasil lab ini bisa juga jadi panduan sumber pencemarannya apa. Nanti ditemukan apakah tercemar logam berat atau tidak, sekaligus kepada kegiatan apa yang tipe limbah seperti itu,” pungkasnya.
(mcm)