Kualitas Air PDAM Tirtawening Ternyata Sering Dikeluhkan Warga
A
A
A
BANDUNG - Kualitas air PDAM Tirtawening Kota Bandung ternyata sering dikeluhkan warga Jalan Panjunan, Kelurahan Panunjanan, Kecamatan Astana Anyar. Persoalan terakhir yang muncul adalah kondisi air yang diduga berwarna merah. Padahal, sebelum kejadian tersebut kualitas air PDAM juga sering dipersoalkan seperti kondisi air berwarna keruh atau hitam dan berbau. Selain itu juga, kondisi air sering berbusa.
Warga Jalan Panjunan, Gang Hidayang, RT1/3, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung Deni Rudiana mengaku, kondisi kualitas air PDAM Tirtawening Kota Bandung sebenarnya bukan kali pertama.
Menurut dia, pelayanan PDAM Kota Bandung masih belum maksimal. Selain waktu yang ditentukan, terkadang air yang mengalir pun dalam kondisi yang tidak layak digunakan.
Dia mengaku, pernah melaporkan kondisi kualitas air PDAM pada Januari 2017, lalu. Saat itu, kata dia, kondisi air yang mengalir di rumahnya berwarna hitam dan berbau.
"Saya sudah lapor. Ada petugas yang datang membawa sample. Tapi, setelah itu tidak aada keterangan lagi," kata Deni saat ditemui di rumahnya, Jumat(14/7/2017).
Sebelumnya, saat menjelang Lebaran beberapa waktu lalu kondisi air kembali buruk. "Nah, pas malam takbiran, air kembali hitam, berbau, dan sedikit berbusa. Kali ini, air gak bisa digunakan sama sekali," ungkap dia. Deni menyebutkan, kondisi air ini bertahan hingga lima hari setelah lebaran.
Terkait air berwarna merah yang mengalir pada Kamis(13/7/2017) malam terjadi di beberapa rumah milik warga yang memiliki satu jalur pipa PDAM di RT1/3.
Deni menjelaskan, kondisi air berwarna merah ini diketahui sekitar pukul 23.00WIB. "Air biasa ngocor (mengalir) jam segitu. Awalnya saya tidak mengetahui warnanya merah. Tetapi, saat melihat dinding tembok kamar mandi, dindingnya jadi merah," ungkap dia.
Dia berharap, PDAM Tirtawening Kota Bandung dapat memberikan pelayanan dan kualitas air terbaik kepada warga.
"Kami kan bayar. Tetapi, kalau kualitas airnya seperti ini bagaimana. Air berwarna merah ini kejadian pertama selama saya menjadi pelanggan PDAM," pungkas dia.
Sementara itu, Dirut PDAM Tirtawening Sonny Salimi mengaku akan segera menindaklanjuti dengan melakukan investigasi di lapangan terkait adanya keluhan warga untuk mengetahui kebenarannya.
“Saya sudah lapor ke polisi. Polisi sedang meluncur polisi ke lokasi menindaklanjuti laporan itu. Itu kiri kanan berlangganan, tapi tidak pernah mendapatkan air berwarna seperti itu. Makanya supaya clear, saya lapor ke Polda karena kami kerja sama,” kata Sonny.
Sonny menyebut pemilik akun Facebook itu belum melaporkan secara resmi terkait perubahan air PDAM Tirtawening yang mengalir ke rumahnya. “Laporannya lewat medsos aja. Makanya nanti saya mau minta mana sampelnya. Kami investigasi secara formal. Kalau kami yang salah akan kami perbaiki. Kalau (mereka) salah, mereka harus klarifikasi,” kata Sonny.
Saat ini, sejumlah petugas lapangan dari PDAM Tirtawening Kota Bandung sedang melakukan investigasi terkait kondisi air yang berwarna merah tersebut. Beberapa sampel air merah dari warga sudah diterima petugas PDAM. Namun, belum diketahui dari mana sumber air yang berwarna merah tersebut.
Warga Jalan Panjunan, Gang Hidayang, RT1/3, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung Deni Rudiana mengaku, kondisi kualitas air PDAM Tirtawening Kota Bandung sebenarnya bukan kali pertama.
Menurut dia, pelayanan PDAM Kota Bandung masih belum maksimal. Selain waktu yang ditentukan, terkadang air yang mengalir pun dalam kondisi yang tidak layak digunakan.
Dia mengaku, pernah melaporkan kondisi kualitas air PDAM pada Januari 2017, lalu. Saat itu, kata dia, kondisi air yang mengalir di rumahnya berwarna hitam dan berbau.
"Saya sudah lapor. Ada petugas yang datang membawa sample. Tapi, setelah itu tidak aada keterangan lagi," kata Deni saat ditemui di rumahnya, Jumat(14/7/2017).
Sebelumnya, saat menjelang Lebaran beberapa waktu lalu kondisi air kembali buruk. "Nah, pas malam takbiran, air kembali hitam, berbau, dan sedikit berbusa. Kali ini, air gak bisa digunakan sama sekali," ungkap dia. Deni menyebutkan, kondisi air ini bertahan hingga lima hari setelah lebaran.
Terkait air berwarna merah yang mengalir pada Kamis(13/7/2017) malam terjadi di beberapa rumah milik warga yang memiliki satu jalur pipa PDAM di RT1/3.
Deni menjelaskan, kondisi air berwarna merah ini diketahui sekitar pukul 23.00WIB. "Air biasa ngocor (mengalir) jam segitu. Awalnya saya tidak mengetahui warnanya merah. Tetapi, saat melihat dinding tembok kamar mandi, dindingnya jadi merah," ungkap dia.
Dia berharap, PDAM Tirtawening Kota Bandung dapat memberikan pelayanan dan kualitas air terbaik kepada warga.
"Kami kan bayar. Tetapi, kalau kualitas airnya seperti ini bagaimana. Air berwarna merah ini kejadian pertama selama saya menjadi pelanggan PDAM," pungkas dia.
Sementara itu, Dirut PDAM Tirtawening Sonny Salimi mengaku akan segera menindaklanjuti dengan melakukan investigasi di lapangan terkait adanya keluhan warga untuk mengetahui kebenarannya.
“Saya sudah lapor ke polisi. Polisi sedang meluncur polisi ke lokasi menindaklanjuti laporan itu. Itu kiri kanan berlangganan, tapi tidak pernah mendapatkan air berwarna seperti itu. Makanya supaya clear, saya lapor ke Polda karena kami kerja sama,” kata Sonny.
Sonny menyebut pemilik akun Facebook itu belum melaporkan secara resmi terkait perubahan air PDAM Tirtawening yang mengalir ke rumahnya. “Laporannya lewat medsos aja. Makanya nanti saya mau minta mana sampelnya. Kami investigasi secara formal. Kalau kami yang salah akan kami perbaiki. Kalau (mereka) salah, mereka harus klarifikasi,” kata Sonny.
Saat ini, sejumlah petugas lapangan dari PDAM Tirtawening Kota Bandung sedang melakukan investigasi terkait kondisi air yang berwarna merah tersebut. Beberapa sampel air merah dari warga sudah diterima petugas PDAM. Namun, belum diketahui dari mana sumber air yang berwarna merah tersebut.
(sms)