Jenazah Mahasiswi Cantik ITB Dimakamkan di Kampung Halamannya
A
A
A
BANDUNG - Jenazah Sartika Tio Silalahi, mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB), akan dimakamkan di kampung halamannya di Tarutung, Sumatera Utara. Pada Selasa sore (11/7/2017) jenazah Sartika sudah diberangkatkan ke kampung halamannya di Sumatera Utara, lewat Bandara Husein Sastranegara, Bandung. (Baca:Mahasiswi Cantik ITB asal Medan Ditemukan Tewas Membusuk di Kosan)
Foto semasa hidup
Alamat Sartika di kampung halamannya di Jalan Bondar Sibabiat, Desa Sosunggulon, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut.
Sebelumnya mahasiswi cantik ini ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Pelesiran Nomor 17 RT 01/05, Tamansari Kota Bandung, sekitar pukul 01.00 WIB, Selasa (11/7/2017).
Korban merupakan alumni SMAN 1 Tarutung angkatan 2013, Sumatera Utara yang cukup berprestasi sehingga mampu masuk Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sebelum meninggal dunia dara cantik kelahiran 1995 ini tercatat kuliah di Prodi S1 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota SAPPK, ITB.
Saat ditemukan oleh Tuti Tresnawati, pengurus kos, kondisi mayat korban sudah membiru dan mengeluarkan bau busuk.
Penemuan jenazah Sartika bermula saat orang tua korban yang tinggal di Medan pada hari Senin 10 Juli 2017 pukul 20.30 WIB menghubungi pengerus kos Tuti Tresnawati dengan maksud menanyakan almarhumah yang sejak tiga hari lalu tidak ada kabar dan telepon seluler pun tidak aktif.
Kemudian, Tuti melalui chat grup LINE meminta teman-teman kos korban untuk melihat kamar 206 yang dihuni almarhumah.
“Dari hasil pengecekan baru diketahui sekitar jam 23.30 WIB setelah dilihat dari atas jendela kamar, terlihat sesosok mayat tergeletak dan mengeluarkan bau tidak sedap,” kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo, Selasa (11/7/2017).
Setelah menerima laporan, petugas Inafis dari Polrestabes Bandung meluncur ke lokasi penemuan mayat tersebut.
Menurut Hendro, dari hasil oleh tempat kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh jenazah Sartika.
“Situasi dalam kamar rapi dan ditemukan barang berupa, satu unit telepon seluler, laptop Acer, power bank, hardisc eksternal, dompet berisi KTP, kartu mahasiswa ITB, dan kartu Askes,” ujar Hendro.
Kesimpulan sementara, tandas Kapolrestabes, penyebab kematian korban dikarenakan sakit. Dugaan ini berdasar fakta-fakta dan keterangan saksi.
“Berdasarkan keterangan dari salah keluarga korban bahwa korban mengidap penyakit maag kronis. Di tubuh korban juga tidak ditemukan bekas tanda kekerasan. Meski begitu kami akan menyelidiki lebih lanjut kasus ini,” tandas Kapolrestabes.SaveSaveSave
Foto semasa hidup
Alamat Sartika di kampung halamannya di Jalan Bondar Sibabiat, Desa Sosunggulon, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut.
Sebelumnya mahasiswi cantik ini ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Pelesiran Nomor 17 RT 01/05, Tamansari Kota Bandung, sekitar pukul 01.00 WIB, Selasa (11/7/2017).
Korban merupakan alumni SMAN 1 Tarutung angkatan 2013, Sumatera Utara yang cukup berprestasi sehingga mampu masuk Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sebelum meninggal dunia dara cantik kelahiran 1995 ini tercatat kuliah di Prodi S1 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota SAPPK, ITB.
Saat ditemukan oleh Tuti Tresnawati, pengurus kos, kondisi mayat korban sudah membiru dan mengeluarkan bau busuk.
Penemuan jenazah Sartika bermula saat orang tua korban yang tinggal di Medan pada hari Senin 10 Juli 2017 pukul 20.30 WIB menghubungi pengerus kos Tuti Tresnawati dengan maksud menanyakan almarhumah yang sejak tiga hari lalu tidak ada kabar dan telepon seluler pun tidak aktif.
Kemudian, Tuti melalui chat grup LINE meminta teman-teman kos korban untuk melihat kamar 206 yang dihuni almarhumah.
“Dari hasil pengecekan baru diketahui sekitar jam 23.30 WIB setelah dilihat dari atas jendela kamar, terlihat sesosok mayat tergeletak dan mengeluarkan bau tidak sedap,” kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo, Selasa (11/7/2017).
Setelah menerima laporan, petugas Inafis dari Polrestabes Bandung meluncur ke lokasi penemuan mayat tersebut.
Menurut Hendro, dari hasil oleh tempat kejadian perkara (TKP), tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh jenazah Sartika.
“Situasi dalam kamar rapi dan ditemukan barang berupa, satu unit telepon seluler, laptop Acer, power bank, hardisc eksternal, dompet berisi KTP, kartu mahasiswa ITB, dan kartu Askes,” ujar Hendro.
Kesimpulan sementara, tandas Kapolrestabes, penyebab kematian korban dikarenakan sakit. Dugaan ini berdasar fakta-fakta dan keterangan saksi.
“Berdasarkan keterangan dari salah keluarga korban bahwa korban mengidap penyakit maag kronis. Di tubuh korban juga tidak ditemukan bekas tanda kekerasan. Meski begitu kami akan menyelidiki lebih lanjut kasus ini,” tandas Kapolrestabes.SaveSaveSave
(sms)