Menderita Osteosarcoma, Siti Khadijah Butuh Uluran Tangan Dermawan
A
A
A
BELAWAN - Siti Khadijah (11) yang biasa disapa Kety, pelajar kelas VI SD Muhammadiyah Belawan, Sumatera Utara, harus terbaring lemah di rumahnya karena menderita penyakit Osteosarcoma (kanker tulang). Kety mengaku sedih karena khawatir tidak dapat melanjutkan cita-citanya untuk menjadi duta besar di Jepang.
Anak pertama pasangan Defrizal Rusli dan Nilawati ini, sejak kecil hidup bersama ibu kandungnya Nilawati karena ibu kandungnya telah berpisah dengan ayahnya. Ketika dijumpai di kedamannya di Jalan Langkat No 6 Lingkungan IV Kelurahan Belawan-1 Kecamatan Medan Belawan, Medan, sambil menangis Kety mengatakan ingin cepat sembuh dan dapat bersekolah bersama teman-temannya.
Menurut pengakuan ibu kandung Kety, awalnya penyakit yang dialami Kety, bermula sedang menonton permainan sepak bola di sekolahnya. Ketika asyik berjalan, sebuah bola mengenai lutut kaki sebelah kanan Kety.
“Karena tidak tidak terjadi apa-apa kami biarkan saja. Namun dua hari kemudian Kety merasakan ngilu di lutut kaki kanannya tersebut. Saya pun membawanya ke tukang urut. Setelah seminggu diurut tiba-tiba malam harinya kakinya membengkak dan Kety pun menangis karena merasa sakit,” ungkap Nilawati, ibu kandung Kety.
Kety pun langsung dibawa ke rumah sakit. Setelah dirawat di rumah sakit, Kety disebut mengidap sangkaan Osteosarcoma atau kanker tulang. “Karena di rumah sakit tidak ada yang merawat, Kety pun saya bawa pulang ke rumah,” ungkap Nilawati.
Nilawati yang merupakan alumni FK UISU 1996 jurusan kedokteran umum 2005 ini, mengaku dirinya tidak sempat bekerja karena menikah. Jadi untuk membiayai hidup kedua anaknya terpaksa berkerja semrawutan. Apalagi semasa sehatnya Kety dia anak berprestasi. Kety banyak mendapatkan piagam penghargaan dari sekolahnya. Dia pernah meraih juara tiga lomba baca puisi tingkat SD Muhamadiyah kelas III dan IV dan ranking III kelas IV SD Muhammadiyah Belawan.
Nilawati juga mengatakan, selama dirawat di RSUP H Adam Malik Medan, anaknya sempat membuat puisi berjudul “Mama” yang ditujukan kepada dirinya. Karena itu, janda beranak dua ini sangat mengharapkan uluran tangan para dermawan untuk membantu biaya perobatan Kety.
Anak pertama pasangan Defrizal Rusli dan Nilawati ini, sejak kecil hidup bersama ibu kandungnya Nilawati karena ibu kandungnya telah berpisah dengan ayahnya. Ketika dijumpai di kedamannya di Jalan Langkat No 6 Lingkungan IV Kelurahan Belawan-1 Kecamatan Medan Belawan, Medan, sambil menangis Kety mengatakan ingin cepat sembuh dan dapat bersekolah bersama teman-temannya.
Menurut pengakuan ibu kandung Kety, awalnya penyakit yang dialami Kety, bermula sedang menonton permainan sepak bola di sekolahnya. Ketika asyik berjalan, sebuah bola mengenai lutut kaki sebelah kanan Kety.
“Karena tidak tidak terjadi apa-apa kami biarkan saja. Namun dua hari kemudian Kety merasakan ngilu di lutut kaki kanannya tersebut. Saya pun membawanya ke tukang urut. Setelah seminggu diurut tiba-tiba malam harinya kakinya membengkak dan Kety pun menangis karena merasa sakit,” ungkap Nilawati, ibu kandung Kety.
Kety pun langsung dibawa ke rumah sakit. Setelah dirawat di rumah sakit, Kety disebut mengidap sangkaan Osteosarcoma atau kanker tulang. “Karena di rumah sakit tidak ada yang merawat, Kety pun saya bawa pulang ke rumah,” ungkap Nilawati.
Nilawati yang merupakan alumni FK UISU 1996 jurusan kedokteran umum 2005 ini, mengaku dirinya tidak sempat bekerja karena menikah. Jadi untuk membiayai hidup kedua anaknya terpaksa berkerja semrawutan. Apalagi semasa sehatnya Kety dia anak berprestasi. Kety banyak mendapatkan piagam penghargaan dari sekolahnya. Dia pernah meraih juara tiga lomba baca puisi tingkat SD Muhamadiyah kelas III dan IV dan ranking III kelas IV SD Muhammadiyah Belawan.
Nilawati juga mengatakan, selama dirawat di RSUP H Adam Malik Medan, anaknya sempat membuat puisi berjudul “Mama” yang ditujukan kepada dirinya. Karena itu, janda beranak dua ini sangat mengharapkan uluran tangan para dermawan untuk membantu biaya perobatan Kety.
(rhs)