Oknum Guru Cabuli Siswa Hingga Hamil 6 Bulan
A
A
A
YOGYAKARTA - Oknum guru di Bantul, Ponimin (54) mencabuli siswanya sendiri berinisial B (16) hingga hamil 6 bulan. Korban mengaku sudah digauli sebanyak 10 kali oleh gurunya hingga akhirnya hamil.
Kasus ini terbongkar dari kecurigaan orangtua korban, Ina (33), yang melihat perubahan tubuh anaknya. “Setelah saya tanya dan dites ke dokter, baru diketahui kalau anak saya sudah hamil lima bulan,” terangnya saat mengadu di kantor Jogja Police Watch (JPW), Kamis (6/7/2017).
Menurut Ina meskipun sudah diketahui hamil, namun anaknya tidak mau berterus terang menyebut siapa yang menghamilinya. Anaknya justru menyebut nama sesorang yang tidak jelas alamatnya. Titik terang siapa yang menghamili ini terkuak setelah pelaku mengirim pesan singkat (SMS) ke korban.
“Begitu tahu anak saya hamil, ponselnya saya sita. Dari situ saya tahu kalau anak saya dihamili gurunya. Saya tahu dari SMS yang dikirim (pelaku) ke ponsel anak saya,” jelasnya.
Saat itu korban baru berterus terang jika yang menghamili adalah guru BK-nya sendiri. Pelaku mengancam agar tidak memberitahukan kejadian ini kepada siapa pun. “Pelaku juga meminta agar anak saya mengarang cerita orang lain yang mengahimilinya,” tegasnya.
Korban mengaku awalnya sering curhat melalui pesan singkat dengan gurunya tersebut. Belakangan sang guru justru merayunya dan mengiming-imingi akan menikahinya.
Terbuai oleh bujuk rayu tersebut korban menurut saja saat diajak berhubungan banda di rumah kosong milik pelaku. Kasus ini pun telah dilaporkan ke Polres Bantul pada 20 Juni lalu.
Kasus ini terbongkar dari kecurigaan orangtua korban, Ina (33), yang melihat perubahan tubuh anaknya. “Setelah saya tanya dan dites ke dokter, baru diketahui kalau anak saya sudah hamil lima bulan,” terangnya saat mengadu di kantor Jogja Police Watch (JPW), Kamis (6/7/2017).
Menurut Ina meskipun sudah diketahui hamil, namun anaknya tidak mau berterus terang menyebut siapa yang menghamilinya. Anaknya justru menyebut nama sesorang yang tidak jelas alamatnya. Titik terang siapa yang menghamili ini terkuak setelah pelaku mengirim pesan singkat (SMS) ke korban.
“Begitu tahu anak saya hamil, ponselnya saya sita. Dari situ saya tahu kalau anak saya dihamili gurunya. Saya tahu dari SMS yang dikirim (pelaku) ke ponsel anak saya,” jelasnya.
Saat itu korban baru berterus terang jika yang menghamili adalah guru BK-nya sendiri. Pelaku mengancam agar tidak memberitahukan kejadian ini kepada siapa pun. “Pelaku juga meminta agar anak saya mengarang cerita orang lain yang mengahimilinya,” tegasnya.
Korban mengaku awalnya sering curhat melalui pesan singkat dengan gurunya tersebut. Belakangan sang guru justru merayunya dan mengiming-imingi akan menikahinya.
Terbuai oleh bujuk rayu tersebut korban menurut saja saat diajak berhubungan banda di rumah kosong milik pelaku. Kasus ini pun telah dilaporkan ke Polres Bantul pada 20 Juni lalu.
(wib)