Kapolda Papua Berharap Tak Ada Lagi Konflik di Puncak Jaya
A
A
A
MULIA - Guna menyelesaikan konflik antarkubu pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati dalam Pilkada Kabupaten Puncak Jaya, Kapolda Papua beserta rombongan yang merupakan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua melakukan kunjungan ke Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak, Jaya, Selasa (4/7/2017).
Dalam kunjungan tersebut, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar yang didampingi Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, Komisi I DPR Provinsi Papua, Ketua DPR Provinsi Papua, Kesbang Provinsi Papua, Pejabat Utama (PJU) Polda Papua, Pejabat Utama(PJU) Kodam XVII Cenderawasih melakukan kunjungan di empat lokasi di Kabupaten Puncak Jaya.
Dalam peninjauan ke Mapolres Puncak Jaya, Kapolda Papua beserta rombongan mengecek sejumlah barang bukti berupa alat tajam dan senjata tradisional, yang digunakan dalam konflik/pertikaian antara massa pendukung Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya No urut 1, 2, dan 3 pada 3 Juli 2017.
Adapun barang bukti yang diamankan di Polres Puncak Jaya dalam razia gabungan TNI dan Polri pada posko pemenangan paslon nomor urut 1, 2, dan 3 tanggal 3 Juli 2017 di antaranya busur dan anak panah sebanyak 115 buah, 54 parang, 36 ketapel, satu kapak, satu sangkur, dan 30 badik.
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Polri bersama TNI siap mengamankan apabila nantinya diadakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) lagi di Kabupaten Puncak Jaya dan berharap tidak ada lagi konflik atau pertikaian.
Untuk mencegah konflik berkepanjangan, Polri bersama TNI akan terus melakukan razia dan menyita senjata tajam atau alat-alat tajam tradisional. Selain itu Kapolda berharap agar Pemda Kabupaten Puncak Jaya mau membantu para korban yang mengalami kerugian materil akibat konflik tersebut.
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengatakan sangat prihatin dengan kondisi pertikaian antarwarga di Kabupaten Puncak Jaya. Klemen Tinal meminta kepada masyarakat agar jangan mudah termakan hasutan-hasutan dari pihak manapun.
Wagub juga minta agar masyarakat tidak ikut-ikutan dalam tindakan-tindakan yang tidak ada gunanya dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Menurut Klemen, urusan pilkada akan diselesaikan oleh pemerintah.
Dia juga meminta kepada masyarakat mau membantu TNI dan Polri dalam menjaga keamanan di Kabupaten Puncak Jaya dan tetap menahan diri.
Seusai melihat sejumlah barang bukti di Mapolres Puncak Jaya, rombongan Kapolda Papua mengadakan pertemuan di Kantor Bupati Kabupaten Puncak Jaya guna membahas konflik atau pertikaian yang terjadi antara massa pendukung paslon. Selanjutnya, rombongan mengunjungi Posko Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya nomor urut 1, 2, dan 3.
Dalam pertemuan di posko pemenangan pasangan calon, Kapolda Papua meminta kepada seluruh masyarakat yang memberikan dukungan kepada pasangan calon (paslon) masing-masing tidak dibenarkan untuk melakukan tindakan kekerasan, apalagi saling membunuh.
"Kami datang ingin semuanya hidup bahagia karena peperangan hanya akan menimbulkan penderitaan dan kedukaan," kata Kapolda Papua di hadapan massa pendukung paslon.
Dalam kunjungan tersebut, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar yang didampingi Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, Komisi I DPR Provinsi Papua, Ketua DPR Provinsi Papua, Kesbang Provinsi Papua, Pejabat Utama (PJU) Polda Papua, Pejabat Utama(PJU) Kodam XVII Cenderawasih melakukan kunjungan di empat lokasi di Kabupaten Puncak Jaya.
Dalam peninjauan ke Mapolres Puncak Jaya, Kapolda Papua beserta rombongan mengecek sejumlah barang bukti berupa alat tajam dan senjata tradisional, yang digunakan dalam konflik/pertikaian antara massa pendukung Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya No urut 1, 2, dan 3 pada 3 Juli 2017.
Adapun barang bukti yang diamankan di Polres Puncak Jaya dalam razia gabungan TNI dan Polri pada posko pemenangan paslon nomor urut 1, 2, dan 3 tanggal 3 Juli 2017 di antaranya busur dan anak panah sebanyak 115 buah, 54 parang, 36 ketapel, satu kapak, satu sangkur, dan 30 badik.
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Polri bersama TNI siap mengamankan apabila nantinya diadakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) lagi di Kabupaten Puncak Jaya dan berharap tidak ada lagi konflik atau pertikaian.
Untuk mencegah konflik berkepanjangan, Polri bersama TNI akan terus melakukan razia dan menyita senjata tajam atau alat-alat tajam tradisional. Selain itu Kapolda berharap agar Pemda Kabupaten Puncak Jaya mau membantu para korban yang mengalami kerugian materil akibat konflik tersebut.
Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengatakan sangat prihatin dengan kondisi pertikaian antarwarga di Kabupaten Puncak Jaya. Klemen Tinal meminta kepada masyarakat agar jangan mudah termakan hasutan-hasutan dari pihak manapun.
Wagub juga minta agar masyarakat tidak ikut-ikutan dalam tindakan-tindakan yang tidak ada gunanya dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Menurut Klemen, urusan pilkada akan diselesaikan oleh pemerintah.
Dia juga meminta kepada masyarakat mau membantu TNI dan Polri dalam menjaga keamanan di Kabupaten Puncak Jaya dan tetap menahan diri.
Seusai melihat sejumlah barang bukti di Mapolres Puncak Jaya, rombongan Kapolda Papua mengadakan pertemuan di Kantor Bupati Kabupaten Puncak Jaya guna membahas konflik atau pertikaian yang terjadi antara massa pendukung paslon. Selanjutnya, rombongan mengunjungi Posko Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya nomor urut 1, 2, dan 3.
Dalam pertemuan di posko pemenangan pasangan calon, Kapolda Papua meminta kepada seluruh masyarakat yang memberikan dukungan kepada pasangan calon (paslon) masing-masing tidak dibenarkan untuk melakukan tindakan kekerasan, apalagi saling membunuh.
"Kami datang ingin semuanya hidup bahagia karena peperangan hanya akan menimbulkan penderitaan dan kedukaan," kata Kapolda Papua di hadapan massa pendukung paslon.
(zik)