Sampai H+7 Truk Tidak Boleh Melintas

Jum'at, 30 Juni 2017 - 20:22 WIB
Sampai H+7 Truk Tidak Boleh Melintas
Sampai H+7 Truk Tidak Boleh Melintas
A A A
SURABAYA - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur memperpanjang larangan truk untuk melintas saat arus balik, dari sebelumnya H+4 menjadi H+7 Lebaran. Larangan ini untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas pada puncak arus mudik Sabtu dan Minggu pada 1-2 Juli 2017.

Selama dua hari tersebut, volume kendaraan di berbagai ruas di Jawa Timur diprediksi akan meningkat. Karena itu, kendaraan besar nonangkutan massal harus dibatasi. “Kalau dibiarkan, maka akan terjadi kemacetan luar biasa. Jadi larangan ini diperpanjang,” tegas Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Ibnu Isticha kepada wartawan Jumat (30/6/2017).

Perpanjangan larangan tersebut, kata Ibnu, bukan keinginan Ditlantas Polda Jatim, namun berdasarkan ketentuan dari Kementerian Perhubungan. “Kecuali kendaraan untuk mengangkut sembako ini yang diperbolehkan untuk beroperasi. Untuk jenis kendaraan berat lainnya atau barang tidak diperbolehkan untuk melintas,” ujarnya.

Ibnu menambahkan, bila ada kendaraan berat yang melintas, maka akan diberhentikan sementara waktu. Ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi pemudik yang kembali dari kampung halaman mereka ke tempat bekerja. “Diperkirakan Sabtu dan Minggu akan terjadi puncak arus balik. Karena, pada Senin 3 Juli 2017 sudah mulai aktif bekerja,” tuturnya.

Sementara itu, pada Jumat (30/7/2017) sore, kawasan Bundaran Waru (gerbang masuk Kota Surabaya) mulai padat oleh kendaraan dari luar kota. Kendaraan didominasi mobil pribadi. “Besok kemungkinan akan lebih banyak,”kata petugas patrol Satlantas Polrestabes Surabaya Bripka Solikin.

Untuk mengantisipasi kondisi semrawut di pintu masuk tersebut, pihaknya bersama dengan sepuluh anggota lainnya melakukan pengawalan. Sebab, di pintu masuk Kota Surabaya tersebut ada dua persimpangan, yaitu menuju Kota Surabaya dan Sidoarjo.

“Yang ngak tahu medan biasanya main potong saja. Nah ini yang berbahaya. Selain berpotensi kecelakaan, kondisi itu juga bisa menyebabkan macet. Makanya kami berjaga-jaga di sini,”tutur pria asal Madiun ini.

Sementara itu, di terminal Purabaya Bungurasih, kedatangan penumpang juga terus bertambah. Baik dari arah Barat seperti Yogyakarta, Madiun, dan Trenggalek, maupun dari arah timur seperti Banyuwangi, Probolinggo, dan Madura. Para penumpang tersebut tidak hanya menggunakan bus komersil. Tetapi juga bus gratis yang difasilitasi oleh Dinas Perhubungan Pemprov Jatim.

Deni, petugas pengawalan pemudik Dishub Jatim menyebutkan, ada lebih dari 20 bus yang disiapkan untuk mengangkut pemudik yang balik ke Surabaya. “Khusus untuk Trenggalek, ada sembilan rombongan yang hari ini yang berangkat ke Surabaya. Layanan ini gratis untuk pemudik yang balik ke Surabaya,”tandasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8704 seconds (0.1#10.140)