Gerindra-PKS Sepakat Bersekutu di Pilgub Jabar 2018
A
A
A
BANDUNG - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai serius untuk membangun koalisi dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak di 16 kabupaten/kota dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 mendatang.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jabar Mulyadi menyatakan, bangunan yang akan dibangun Gerindra dan PKS bahkan bukan hanya dalam tataran koalisi, melainkan menjadi partai politik (parpol) yang bersekutu. "PKS dan Gerindra bukan hanya membangun koalisi, tapi dibangun sebagai partai sekutu, sesuai pesan dari ketua umum kami," tegas Mulyadi seusai silaturahmi jajaran pengurus DPD Gerindra dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS di kantor DPW PKS Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (12/6/2017) malam.
Mulyadi pun memastikan, pilihan bersekutu ini lebih dari sekadar koalisi yang biasanya berlangsung singkat. Dengan pilihan bersekutu, kedua partai sepakat bergandengan tangan untuk meraih kemenangan dalam pesta demokrasi terbesar di Jabar. Melalui kesepahaman yang akan dibangun, kata Mulyadi, Gerindra dan PKS akan menyusun roadmap untuk memenangi Pilkada Serentak dan Pilgub Jabar 2018. "Kita akan melakukan pembahasan-pembahasan secara teknis sebelum MoU (kesepahaman) ditandatangani supaya aktivitas ini bisa dieksekusi hingga tingkat kabupaten/kota," tegasnya.
Disinggung soal strategi pemenangan, Mulyadi menerangkan, partainya sudah menegaskan kepada seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra di 16 kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada untuk memprioritaskan koalisi dengan PKS. Selain itu, formulasi pasangan calon pun akan sangat cair dan rasional.
"Ketika memungkinkan nomor satu dari PKS kita menerima, bila memungkinkan nomor satu dari Gerindra kami pun menerima. Bahkan, jika nomor satu atau dua bukan kader kami sama sekali, kami pun menerima," terangnya.
Dia menegaskan, kemenangan dalam Pilkada Serentak dan Pilgub Jabar 2018 akan menjadi anak tangga untuk meraih kemenangan dalam kontenstasi pesta demokrasi di tingkat yang lebih tinggi, yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. "Apalagi, Pilgub Jabar ini sexy. Menurut saya, kerja Gerindra dan PKS akan sangat maksimal di Jabar," tandasnya.
Senada dengan Mulyadi, Ketua DPW PKS Jabar Ahmad Syaikhu menuturkan, pertemuan ini sebagai bentuk sinergitas antara kedua partai untuk mencapai satu tujuan, yakni kemenangan, baik di Pilkada Serentak maupun Pilgub Jabar 2018.
Meski begitu, lanjut Syaikhu, kesepakatan PKS dan Gerindra untuk bersekutu bukan berarti menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung. Sebaliknya, kata Syaikhu, hal ini menjadi modal awal untuk meraih kemenangan. "Kita tetap terbuka, asalkan mempunyai frekuensi, pergerakan, dan tujuan yang sama," tegasnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jabar Mulyadi menyatakan, bangunan yang akan dibangun Gerindra dan PKS bahkan bukan hanya dalam tataran koalisi, melainkan menjadi partai politik (parpol) yang bersekutu. "PKS dan Gerindra bukan hanya membangun koalisi, tapi dibangun sebagai partai sekutu, sesuai pesan dari ketua umum kami," tegas Mulyadi seusai silaturahmi jajaran pengurus DPD Gerindra dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS di kantor DPW PKS Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (12/6/2017) malam.
Mulyadi pun memastikan, pilihan bersekutu ini lebih dari sekadar koalisi yang biasanya berlangsung singkat. Dengan pilihan bersekutu, kedua partai sepakat bergandengan tangan untuk meraih kemenangan dalam pesta demokrasi terbesar di Jabar. Melalui kesepahaman yang akan dibangun, kata Mulyadi, Gerindra dan PKS akan menyusun roadmap untuk memenangi Pilkada Serentak dan Pilgub Jabar 2018. "Kita akan melakukan pembahasan-pembahasan secara teknis sebelum MoU (kesepahaman) ditandatangani supaya aktivitas ini bisa dieksekusi hingga tingkat kabupaten/kota," tegasnya.
Disinggung soal strategi pemenangan, Mulyadi menerangkan, partainya sudah menegaskan kepada seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra di 16 kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada untuk memprioritaskan koalisi dengan PKS. Selain itu, formulasi pasangan calon pun akan sangat cair dan rasional.
"Ketika memungkinkan nomor satu dari PKS kita menerima, bila memungkinkan nomor satu dari Gerindra kami pun menerima. Bahkan, jika nomor satu atau dua bukan kader kami sama sekali, kami pun menerima," terangnya.
Dia menegaskan, kemenangan dalam Pilkada Serentak dan Pilgub Jabar 2018 akan menjadi anak tangga untuk meraih kemenangan dalam kontenstasi pesta demokrasi di tingkat yang lebih tinggi, yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. "Apalagi, Pilgub Jabar ini sexy. Menurut saya, kerja Gerindra dan PKS akan sangat maksimal di Jabar," tandasnya.
Senada dengan Mulyadi, Ketua DPW PKS Jabar Ahmad Syaikhu menuturkan, pertemuan ini sebagai bentuk sinergitas antara kedua partai untuk mencapai satu tujuan, yakni kemenangan, baik di Pilkada Serentak maupun Pilgub Jabar 2018.
Meski begitu, lanjut Syaikhu, kesepakatan PKS dan Gerindra untuk bersekutu bukan berarti menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung. Sebaliknya, kata Syaikhu, hal ini menjadi modal awal untuk meraih kemenangan. "Kita tetap terbuka, asalkan mempunyai frekuensi, pergerakan, dan tujuan yang sama," tegasnya.
(kri)