Uniknya Tradisi 'Pengantin Sahur' di Riau
A
A
A
INHIL - Ada tradisi unik dalam melaksanakan sahur di Kecamatan Tembilahan Hulu Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau. Dimana warga dibangunkah sahur oleh para pengantin.
Lebih uniknya lagi, pasangan yang membangunkan sahur untuk makan jelang puasa ini adalah semuanya laki-laki yang dirias menjadi pasangan pengantin.
Inilah tradisi yang dikenal dengan nama, Festival Budaya Penganten Sahur di Kecamatan Tembilahan Hulu. Ada 12 pasangan pengantin yang di make up seolah olah menjadi pengantin. Mereka berasal dari berbagai desa.
Untuk tradisi pada Ramadaan tahun ini, kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pulau Palas pada Minggu (11/6/2017) malam hingga dini hari.
Para pengantin ini kemudian diarak keliling desa untuk membangunkan warga. Setelah itu mereka berkumpul di tempat yang telah disediakan
Ada 4.000 ribu warga dari berbagai desa yang menyaksikan Festival Budaya Penganten Sahur. Mereka dikumpukan di sebuah areal yang cukup luas oleh panitia. Setelah larut malam semua warga termasuk pengantin makan bersama.
Festival Budaya Penganten Sahur di Tembilahan Hulu ini bertujuan untuk membangunkan warga agar tidak ketiduran dan bisa segera makan sahur. Ini sekaligus ajang silah turahmi bagi semua warga.
Tradisi Pengantin Sahur ini sudah berlangsung sejak tahun 1970. Kegiatan ini dilakukan sekali di setiap bulan Ramadhan.
Tidak hanya di rias, para pengantin ini juga akan mengikuti kompetisi untuk mewakili tiap RW dan desa. Hal yang dilombakan adala kecantikan mempelai wanita dan keserasian pasangan pengantin dan busa yang dikenakan. Siap yang terbaik akan diberikan hadiah oleh panitia penyelenggara.
Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung mengatakan dalam tradisi sahur bersama pengantin ini, pihaknya mengerahkan 60 personil.
"Semua kegiatan berjalan lancar dan tertib. Kita apresiasi tradisi turun temurun warga di Tembilahan Hulu. Semoga terus dapat dijaga dan dilestarikan,"imbuh Dolifar, Senin (12/6/2017).
Lebih uniknya lagi, pasangan yang membangunkan sahur untuk makan jelang puasa ini adalah semuanya laki-laki yang dirias menjadi pasangan pengantin.
Inilah tradisi yang dikenal dengan nama, Festival Budaya Penganten Sahur di Kecamatan Tembilahan Hulu. Ada 12 pasangan pengantin yang di make up seolah olah menjadi pengantin. Mereka berasal dari berbagai desa.
Untuk tradisi pada Ramadaan tahun ini, kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pulau Palas pada Minggu (11/6/2017) malam hingga dini hari.
Para pengantin ini kemudian diarak keliling desa untuk membangunkan warga. Setelah itu mereka berkumpul di tempat yang telah disediakan
Ada 4.000 ribu warga dari berbagai desa yang menyaksikan Festival Budaya Penganten Sahur. Mereka dikumpukan di sebuah areal yang cukup luas oleh panitia. Setelah larut malam semua warga termasuk pengantin makan bersama.
Festival Budaya Penganten Sahur di Tembilahan Hulu ini bertujuan untuk membangunkan warga agar tidak ketiduran dan bisa segera makan sahur. Ini sekaligus ajang silah turahmi bagi semua warga.
Tradisi Pengantin Sahur ini sudah berlangsung sejak tahun 1970. Kegiatan ini dilakukan sekali di setiap bulan Ramadhan.
Tidak hanya di rias, para pengantin ini juga akan mengikuti kompetisi untuk mewakili tiap RW dan desa. Hal yang dilombakan adala kecantikan mempelai wanita dan keserasian pasangan pengantin dan busa yang dikenakan. Siap yang terbaik akan diberikan hadiah oleh panitia penyelenggara.
Kapolres Inhil AKBP Dolifar Manurung mengatakan dalam tradisi sahur bersama pengantin ini, pihaknya mengerahkan 60 personil.
"Semua kegiatan berjalan lancar dan tertib. Kita apresiasi tradisi turun temurun warga di Tembilahan Hulu. Semoga terus dapat dijaga dan dilestarikan,"imbuh Dolifar, Senin (12/6/2017).
(nag)