Konsumsi Masyarakat Tinggi selama Ramadan, Volume Sampah Meningkat
A
A
A
TASIKMALAYA - Diprediksi karena tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi selama Ramadan ini, volume sampah di Kota Tasikmalaya mengalami peningkatan hingga 20 ton setiap harinya.
Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Ai Usman, volume sampah yang diangkut ke TPA Ciangir di wilayah Kecamatan Tamansari pada hari biasanya mencapai 150 ton. Peningkatan terjadi sejak sepuluh hari memasuki puasa hingga mencapai 30%. Hingga kini setiap hari sampah yang diangkut mencapai kurang lebih 170 ton.
Artinya, 90 petugas harian lepas sampah yang ada kini harus bekerja ekstra. Bahkan, pengangkutan sampah ke TPA dari semula hanya tiga kali harus ditambah menjadi lima kali. Kondisi itu dikarenakan minimnya armada sampah yang ada, sehingga harus disiasati dengan terus bolak baliknya armada sampah dari berbagai wilayah di Kota Tasikmalaya menuju TPA Ciangir.
"Volume sampah paling banyak itu dari sampah rumah tangga, kemudian dari sejumlah titik pusat keramaian seperti Taman Kota, Alun-alun, Dadaha, dan lainnya yang dihasilkan dari para penyedia takjil. Peningkatan volume sampah itu padahal sebelumnya telah melalui proses pemilahan oleh pemulung serta beberapa pengolahan sampah oleh masyarakat," kata Ai, Minggu (11/6/2017).
Armada pengangkut sampah saat ini dinilai masih belum ideal sehingga masih belum mampu melayani masyarakat sepenuhnya. Terdata hanya sebanyak 12 unit amrol. Padahal, idealnya dibutuhkan sebanyak 24 unit. Begitu pula dengan dump truck pengangkut sampah yang idealnya minimal 30 unit, namun kini hanya 20 unit. Beberapa di antaranya ada yang mengalami kerusakan.
Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Ai Usman, volume sampah yang diangkut ke TPA Ciangir di wilayah Kecamatan Tamansari pada hari biasanya mencapai 150 ton. Peningkatan terjadi sejak sepuluh hari memasuki puasa hingga mencapai 30%. Hingga kini setiap hari sampah yang diangkut mencapai kurang lebih 170 ton.
Artinya, 90 petugas harian lepas sampah yang ada kini harus bekerja ekstra. Bahkan, pengangkutan sampah ke TPA dari semula hanya tiga kali harus ditambah menjadi lima kali. Kondisi itu dikarenakan minimnya armada sampah yang ada, sehingga harus disiasati dengan terus bolak baliknya armada sampah dari berbagai wilayah di Kota Tasikmalaya menuju TPA Ciangir.
"Volume sampah paling banyak itu dari sampah rumah tangga, kemudian dari sejumlah titik pusat keramaian seperti Taman Kota, Alun-alun, Dadaha, dan lainnya yang dihasilkan dari para penyedia takjil. Peningkatan volume sampah itu padahal sebelumnya telah melalui proses pemilahan oleh pemulung serta beberapa pengolahan sampah oleh masyarakat," kata Ai, Minggu (11/6/2017).
Armada pengangkut sampah saat ini dinilai masih belum ideal sehingga masih belum mampu melayani masyarakat sepenuhnya. Terdata hanya sebanyak 12 unit amrol. Padahal, idealnya dibutuhkan sebanyak 24 unit. Begitu pula dengan dump truck pengangkut sampah yang idealnya minimal 30 unit, namun kini hanya 20 unit. Beberapa di antaranya ada yang mengalami kerusakan.
(zik)