Terpisah dari Rombongan, Yandri Hilang saat Gunung Marapi Meletus
A
A
A
BUKITTINGGI - Tujuh pendaki Gunung Marapi ini masih menunggu kabar keberadaan teman satu rombongannya yang hilang di puncak gunung saat gunung tersebut meletus pada Minggu pagi 4 Juni.
Ketujuh pendaki asal Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kuantan singingi, Provinsi Riau yakni Roby (23) Tander (24), Irwandi (24) Dwi Puspita (25), Roky (20), Ahmad Afis (25) dan Agus Riadi (24) berhasil menyelamatkan diri dan dievakuasi ke pos pendakian marapi di Kecamatan Koto Baru.
Sementara satu orang temannya bernama Yandri (15) pelajar SMP di Pulau Inggu, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi masih belum diketahui keberadaanya.
Dwi Puspita, teman korban menyebutkan sebelum kejadian Yandri sedang mengambil air untuk bekal perjalanan mereka yang akan segera turun gunung. Tak lama korban pergi, sekitar pukul 10.00 WIB gunung meletus mengeluarkan asap pekat.
Tak lama berselang, terjadi letusan kedua yang lebih besar seluruh pendaki gunung yang sedang berada di puncak langsung panik dan berhamburan menyelamatkan diri menjauh dari kawah.
"Letusan itu terjadi di atas tenda saya, debunya sampai ke tenda dan karena saya langsung masuk tenda jadi tidak menghirup debu yang bertebaran. Ada letusan kedua baru saya turun, kami 16 orang, 8 dari Pekanbaru, 6 dari Taluk Kuantan dan 2 orang dari Payakumbuh, niatnya pukul 11.00 WIB memang kami sudah mau turun cuma kebetulan pukul 10.00 WIB itu sudah terjadi letusan kami panik jadi ya berpencar," katanya.
Dari 16 orang rombongan, 7 orang berhasil menyelamatkan diri, 9 anggota rombongan lainnya terjebak di atas gunung dan 8 diaatarannya sudah ditemukan dan dievakuasi ke Pariangan.
Ketujuh pendaki asal Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kuantan singingi, Provinsi Riau yakni Roby (23) Tander (24), Irwandi (24) Dwi Puspita (25), Roky (20), Ahmad Afis (25) dan Agus Riadi (24) berhasil menyelamatkan diri dan dievakuasi ke pos pendakian marapi di Kecamatan Koto Baru.
Sementara satu orang temannya bernama Yandri (15) pelajar SMP di Pulau Inggu, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi masih belum diketahui keberadaanya.
Dwi Puspita, teman korban menyebutkan sebelum kejadian Yandri sedang mengambil air untuk bekal perjalanan mereka yang akan segera turun gunung. Tak lama korban pergi, sekitar pukul 10.00 WIB gunung meletus mengeluarkan asap pekat.
Tak lama berselang, terjadi letusan kedua yang lebih besar seluruh pendaki gunung yang sedang berada di puncak langsung panik dan berhamburan menyelamatkan diri menjauh dari kawah.
"Letusan itu terjadi di atas tenda saya, debunya sampai ke tenda dan karena saya langsung masuk tenda jadi tidak menghirup debu yang bertebaran. Ada letusan kedua baru saya turun, kami 16 orang, 8 dari Pekanbaru, 6 dari Taluk Kuantan dan 2 orang dari Payakumbuh, niatnya pukul 11.00 WIB memang kami sudah mau turun cuma kebetulan pukul 10.00 WIB itu sudah terjadi letusan kami panik jadi ya berpencar," katanya.
Dari 16 orang rombongan, 7 orang berhasil menyelamatkan diri, 9 anggota rombongan lainnya terjebak di atas gunung dan 8 diaatarannya sudah ditemukan dan dievakuasi ke Pariangan.
(nag)