Pemkot Padangsidimpuan Tak Gelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Meski 1 Juni ditetapkan sebagai hari lahirnya Pancasila, namun, Pemerintah Kota Padangsidimpuan, tidak menggelar upacara peringatan hari lahir Pancasila pada Kamis (1/6/2017). Alasannya, pemkot tidak mempunyai anggaran.
Menurut pantauan KORAN SINDO MEDAN di Stadion HM Nurdin Nasution, Kelurahan Pintu Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, tempat biasanya diselenggarakannya upacara peringatan hari-hari besar, terlihat sepi dan tidak ada kegiatan, Kamis (1/6/2017).
Selain itu, kondisi yang sama juga terlihat di Alaman Bolak, Jalan Merdeka, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
Di tempat itu hanya ada kegiatan pasar kaget Ramadan. Selanjutnya, di kantor wali kota terlihat sepi dan tidak ada kegiatan, karena hari ini terjadwal libur.
Kegiatan upacara hanya diselenggarakan di sejumlah tempat seperti di Sekretariat DPC PDIP Kota Padangsidimpuan, Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Padangsidimpuan. Keduanya berada di Jalan Kenanga, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.
Selain itu, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Kota Padangsidimpuan, Jalan Sutan Soripada Mulia, Kecamatan Padangsidimpuan Utara. SMA Negeri 1 dan 2, Jalan Merdeka, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
Kepala Bagian Humas Pemkot Padangsidimpuan, Rahmat Irmansyah mengatakan, Pemkot Padangsidimpuan tidak menggelar upacara akibat tidak tersedianya anggaran di APBD Kota Padangsidimpuan.
”Menurut keterangan dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), anggarannya tidak ada, sehingga pihaknya tidak dapat melaksanakan kegiatan itu," ujarnya kepada KORAN SINDO MEDAN, ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (1/6/2017).
Untuk melaksanakan kegiatan itu, pemerintah membutuhkan biaya yang besar, karena harus sewa sound system (pengeras suara), teratak, anggota paskibraka dan lainnya.
Menurutnya, pemerintah nasional menetapkan hari lahir Pancasila sangat mendadak, sehingga pemerintah tidak bisa menampung anggarannya.
Terpisah, Ketua DPRD Padangsidimpuan Taty Ariani Tambunan mengaku menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah karena tidak menggelar upacara peringatan hari lahir Pancasila.
”Sangat disayangkan sekali, karena Pemkot Padangsidimpuan, tidak menggelar upacara peringatan hari lahir Pancasila," ujarnya kepada KORAN SINDO.
Alasan Pemkot Padangsidimpuan tersebut tidak rasional. Sebab, untuk pelaksanaan kegiatan itu tidak menghabiskan anggaran yang besar, bahkan tidak memiliki biaya.
Menurutnya, Pemkot Padangsidimpuan memiliki anggota paskibraka sendiri, sehingga tidak butuh biaya untuk melibatkan orang itu.”Pemerintah juga memiliki fasilitas untuk penunjang kegiatan, sehingga tidak perlu biaya yang besar,” timpalnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, banyak makna yang terkandung dalam memperingati hari kelahiran Pancasila, salah satunya untuk mempererat rasa persaudaraan antar sesama ummat beragama, suku.
Di Padangsidimpuan, terdapat multi agama, agama, sehingga peringatan tersebut dapat menimbulkan dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan. Dia berharap agar kedepannya untuk memperingati dan menggelar upacara tersebut.
Menurut pantauan KORAN SINDO MEDAN di Stadion HM Nurdin Nasution, Kelurahan Pintu Padang, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, tempat biasanya diselenggarakannya upacara peringatan hari-hari besar, terlihat sepi dan tidak ada kegiatan, Kamis (1/6/2017).
Selain itu, kondisi yang sama juga terlihat di Alaman Bolak, Jalan Merdeka, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
Di tempat itu hanya ada kegiatan pasar kaget Ramadan. Selanjutnya, di kantor wali kota terlihat sepi dan tidak ada kegiatan, karena hari ini terjadwal libur.
Kegiatan upacara hanya diselenggarakan di sejumlah tempat seperti di Sekretariat DPC PDIP Kota Padangsidimpuan, Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Padangsidimpuan. Keduanya berada di Jalan Kenanga, Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.
Selain itu, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Kota Padangsidimpuan, Jalan Sutan Soripada Mulia, Kecamatan Padangsidimpuan Utara. SMA Negeri 1 dan 2, Jalan Merdeka, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
Kepala Bagian Humas Pemkot Padangsidimpuan, Rahmat Irmansyah mengatakan, Pemkot Padangsidimpuan tidak menggelar upacara akibat tidak tersedianya anggaran di APBD Kota Padangsidimpuan.
”Menurut keterangan dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), anggarannya tidak ada, sehingga pihaknya tidak dapat melaksanakan kegiatan itu," ujarnya kepada KORAN SINDO MEDAN, ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Kamis (1/6/2017).
Untuk melaksanakan kegiatan itu, pemerintah membutuhkan biaya yang besar, karena harus sewa sound system (pengeras suara), teratak, anggota paskibraka dan lainnya.
Menurutnya, pemerintah nasional menetapkan hari lahir Pancasila sangat mendadak, sehingga pemerintah tidak bisa menampung anggarannya.
Terpisah, Ketua DPRD Padangsidimpuan Taty Ariani Tambunan mengaku menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah karena tidak menggelar upacara peringatan hari lahir Pancasila.
”Sangat disayangkan sekali, karena Pemkot Padangsidimpuan, tidak menggelar upacara peringatan hari lahir Pancasila," ujarnya kepada KORAN SINDO.
Alasan Pemkot Padangsidimpuan tersebut tidak rasional. Sebab, untuk pelaksanaan kegiatan itu tidak menghabiskan anggaran yang besar, bahkan tidak memiliki biaya.
Menurutnya, Pemkot Padangsidimpuan memiliki anggota paskibraka sendiri, sehingga tidak butuh biaya untuk melibatkan orang itu.”Pemerintah juga memiliki fasilitas untuk penunjang kegiatan, sehingga tidak perlu biaya yang besar,” timpalnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, banyak makna yang terkandung dalam memperingati hari kelahiran Pancasila, salah satunya untuk mempererat rasa persaudaraan antar sesama ummat beragama, suku.
Di Padangsidimpuan, terdapat multi agama, agama, sehingga peringatan tersebut dapat menimbulkan dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan. Dia berharap agar kedepannya untuk memperingati dan menggelar upacara tersebut.
(sms)