Kalau PDIP Tinggalkan Emil dan NasDem, Itu Baru Kejutan

Senin, 15 Mei 2017 - 04:53 WIB
Kalau PDIP Tinggalkan...
Kalau PDIP Tinggalkan Emil dan NasDem, Itu Baru Kejutan
A A A
BANDUNG - Koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Pilgub Jawa Barat 2018 tampaknya bakal terjadi. Apalagi, NasDem yang telah terlebih dahulu mendeklarasikan Ridwan Kamil (Emil) sebagai bakal calon gubernur, mempersilakan Wali Kota Bandung itu ikut penjaringan di PDIP.

Pengamat politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung Asep Warlan Yusuf menilai, ada dua alasan mengapa Partai NasDem memberikan kebebasan bagi Ridwan Kamil untuk mendaftar di penjaringan PDIP.

Alasan pertama, kata Asep, sikap itu memang mutlak dilakukan karena NasDem hanya memiliki lima kursi di DPRD Jabar. Kondisi itu membuat NasDem tak memungkinkan untuk mengusung pria yang akrab disapa Emil itu di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018. "Namun, dengan dukungan 20 kursi yang dimiliki PDIP di DPRD Jabar, kekuatan NasDem sudah lebih dari cukup untuk mengantarkan Ridwan Kamil bertarung di Pilgub Jabar 2018," katanya, Minggu (14/5/2017).

Alasan kedua, lanjut Asep, NasDem tak ingin kehilangan Ridwan Kamil. Bahkan, Asep mengatakan, strategi yang dilakukan NasDem dan PDIP itu sangat terbaca sejak awal NasDem menggandeng Emil. "Sudah kebaca betul NasDem akan menggandeng PDIP. NasDem sengaja mendekati Ridwan Kamil duluan agar tidak diambil oleh Gerindra atau PKS," katanya.

Asep menjelaskan, sebagai partai besar, PDIP tak mungkin tiba-tiba menggandeng Emil tanpa melalui mekanisme partai, meskipun PDIP sendiri sebenarnya sudah lama mengincar Emil. Oleh karenanya, sebagai partai kecil, NasDem sengaja lebih dulu menggandeng Emil.

Menurut, sebelumnya PDIP sempat memberikan pernyataan akan memberikan kejutan-kejutan di Pilgub Jabar. Namun, dengan strategi yang sudah terbaca ini, kata Asep, janji kejutan itu hanyalah taktik belaka. Asep pun meyakinkan, koalisi PDIP-NasDem sudah bisa dipastikan terjadi.

"Di permukaan kitu-kitu keneh, tidak ada terobosan. Kalau PDIP meninggalkan Emil dan NasDem, itu baru kejutan," seloroh Asep sambil tertawa.

Yang tersisa saat ini, tambah Asep, PDIP-NasDem serta partai lainnya yang kemungkinan akan merapat berupaya mencari sosok yang tepat bagi pendamping Emil. Asep berharap, dalam upaya ini, PDIP dan partai koalisinya bisa benar-benar memberikan kejutan. "Bisa saja PDIP mengajukan kader internalnya sebagai pendamping Emil. Bahkan, bukan tidak mungkin pula kader PDIP jadi calon gubernurnya, sementara Emil wakilnya. Kita tunggu saja kejutan itu," kata Asep.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jabar Saan Mustopa menyatakan, pihaknya tak ingin membatasi gerak langkah Emil dalam membangun komunikasi politik dengan partai lain.

Menurut Saan, dengan semakin banyaknya partai yang mendukung dan mengusung Ridwan Kamil, maka semakin baik bagi NasDem. Bahkan, Saan menegaskan, pihaknya tidak keberatan jika Ridwan Kamil mendaftar dalam penjaringan calon gubernur PDIP. "Kalau itu syaratnya didukung PDIP harus daftar, silakan," kata Saan di sela-sela kegiatan blusukan Ridwan Kamil di Desa Pasirukem, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Minggu (14/5/2017).
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2041 seconds (0.1#10.140)