Bocah 9 Tahun Saksikan Neneknya Dibantai Paman di Dapur

Bocah 9 Tahun Saksikan Neneknya Dibantai Paman di Dapur
A
A
A
DELISERDANG - Usianya baru 9 tahun, namun Jesita Aprianta Boru Sembiring sudah harus menyaksikan pembunuhan sadis neneknya Nehenen Boru Tarigan (62).
Korban yang merupakan warga Dusun I, Desa Lau Rempak, Kecamatan STM Hilir itu dibunuh oleh anak kandungnya bernama Jon Bangun Ginting (34), dan juga paman Jesita.
Jesita yang menjadi saksi kunci pembunuhan sadis tersebut, saat rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan personil Polsek Talun Kenas di Lapangan Sepak Bola Polres Deliserdang pada Selasa (9/5/) terlihat tegar.
Bahkan Jesita mengingat bagaimana cara Jon Bangun Ginting membunuh Nehenen dengan kayu broti sepanjang 1,5 meter.
Temasuk kondisi Nehenen saat terkapar setelah dipukul broti oleh John Bangun. Dalam rekonstruksi yang disaksikan langsung Tetap Ginting (65), suami korban Jon Bangun Ginting memperagakan sedikitnya 13 adegan.
Diawal rekonstruksi, sempat terjadi perdebatan antara korban Nehenen boru Tarigan dengan pelaku Jon Bangun Ginting. Korban Nehenen boru Tarigan menuduh Jon Bangun Ginting telah mencuri uangnya. Namun Jon Bangun Ginting tidak mengakui.
Setelah berdebat dengan korban, pelaku yang masih emosi pun mengambil jam dinding dan melempar jam dinding tersebut ke Jesita Aprianta boru Sembiring cucu korban yang sedang menonton TV di ruang tamu hingga mengenai lengan kiri Jesita.
Pelaku menyuruh Jesita pun ke rumah orangtuanya di Tanjung Morawa karena menurut pelaku Jesita hanya membawa masalah saja.
Melihat pelaku melempar Jesita dengan jam dinding dan memarahi Jesita, korban Nehenen pun menampar Jon Bangun Ginting.
Tidak terima ditampar korban, Jon Bangun Ginting ke rumahnya yang berada di sebelah rumah korban setelah sebelumnya meminta korban untuk menunggu di dapur. Selanjutnya pelaku pun mengambil kayu broti sepanjang 1,5 meter yang berada diantata rumah korban dan rumah tersangka.
Setelah mengambil kayu broti tersebut, pelaku kembali ke dapur rumah korban. Sesampainya di dapur rumah korban, pelaku pun memukul kepala bagian belakang korban dengan kayu broti yang dibawanya hingga terjatuh dan dari kepala, mulut serta hidung mengeluarkan darah.
Melihat ibunya tidak berdaya, pelaku kembali memukul telinga atas kiri, pinggang sebelah kiri dan kepala bagian belakang korban dengan kayu broti.
Aksi Jon Bangun Ginting membunuh ibunya pun disaksikan langsung oleh Jesita yang mengintip melalui celah pintu dapur.
Setelah membunuh ibunya, Jon Bangun Ginting pun kabur kearah rumahnya dan meninggalkan korban didapur denga kondisi berlumuran darah.
Sementara itu Jesita yang melihat pelaku memukul korban dengan kayu broti dibantu warga sekitar pun memanggil Tetap Ginting suami korban yang berada diwarung yang berjarak sekira 200 meter dari rumah korban.
Selang tak berapa lama Tetap Ginting tiba dirumah korban yang sudah dipadati warga sekitar.
Selama rekonstruksi, Jon Bangun terlihat tenang melaksanakan setiap adegan. Begitu juga pihak keluarga juga terlihat tenang selama rekonstruksi.
Kapolsek Talun Kenas AKP Simon Pasaribu menerangkan korban menuduh pelaku telah mencuri uang Rp300.000 milik korban. Namun pelaku tidak mengakui telah mencuri uang milik korban Nehenen. "Rekonstruksi ini untuk melengkapi berkas untuk pelimpahan ke Jaksa," terangnya.
Rekonstruksi ini pun dihadiri Jaksa Kejari Deliserdang Jonwesli Sinaga dan Hendrik dan dikawal ketat aparat.
Korban yang merupakan warga Dusun I, Desa Lau Rempak, Kecamatan STM Hilir itu dibunuh oleh anak kandungnya bernama Jon Bangun Ginting (34), dan juga paman Jesita.
Jesita yang menjadi saksi kunci pembunuhan sadis tersebut, saat rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan personil Polsek Talun Kenas di Lapangan Sepak Bola Polres Deliserdang pada Selasa (9/5/) terlihat tegar.
Bahkan Jesita mengingat bagaimana cara Jon Bangun Ginting membunuh Nehenen dengan kayu broti sepanjang 1,5 meter.
Temasuk kondisi Nehenen saat terkapar setelah dipukul broti oleh John Bangun. Dalam rekonstruksi yang disaksikan langsung Tetap Ginting (65), suami korban Jon Bangun Ginting memperagakan sedikitnya 13 adegan.
Diawal rekonstruksi, sempat terjadi perdebatan antara korban Nehenen boru Tarigan dengan pelaku Jon Bangun Ginting. Korban Nehenen boru Tarigan menuduh Jon Bangun Ginting telah mencuri uangnya. Namun Jon Bangun Ginting tidak mengakui.
Setelah berdebat dengan korban, pelaku yang masih emosi pun mengambil jam dinding dan melempar jam dinding tersebut ke Jesita Aprianta boru Sembiring cucu korban yang sedang menonton TV di ruang tamu hingga mengenai lengan kiri Jesita.
Pelaku menyuruh Jesita pun ke rumah orangtuanya di Tanjung Morawa karena menurut pelaku Jesita hanya membawa masalah saja.
Melihat pelaku melempar Jesita dengan jam dinding dan memarahi Jesita, korban Nehenen pun menampar Jon Bangun Ginting.
Tidak terima ditampar korban, Jon Bangun Ginting ke rumahnya yang berada di sebelah rumah korban setelah sebelumnya meminta korban untuk menunggu di dapur. Selanjutnya pelaku pun mengambil kayu broti sepanjang 1,5 meter yang berada diantata rumah korban dan rumah tersangka.
Setelah mengambil kayu broti tersebut, pelaku kembali ke dapur rumah korban. Sesampainya di dapur rumah korban, pelaku pun memukul kepala bagian belakang korban dengan kayu broti yang dibawanya hingga terjatuh dan dari kepala, mulut serta hidung mengeluarkan darah.
Melihat ibunya tidak berdaya, pelaku kembali memukul telinga atas kiri, pinggang sebelah kiri dan kepala bagian belakang korban dengan kayu broti.
Aksi Jon Bangun Ginting membunuh ibunya pun disaksikan langsung oleh Jesita yang mengintip melalui celah pintu dapur.
Setelah membunuh ibunya, Jon Bangun Ginting pun kabur kearah rumahnya dan meninggalkan korban didapur denga kondisi berlumuran darah.
Sementara itu Jesita yang melihat pelaku memukul korban dengan kayu broti dibantu warga sekitar pun memanggil Tetap Ginting suami korban yang berada diwarung yang berjarak sekira 200 meter dari rumah korban.
Selang tak berapa lama Tetap Ginting tiba dirumah korban yang sudah dipadati warga sekitar.
Selama rekonstruksi, Jon Bangun terlihat tenang melaksanakan setiap adegan. Begitu juga pihak keluarga juga terlihat tenang selama rekonstruksi.
Kapolsek Talun Kenas AKP Simon Pasaribu menerangkan korban menuduh pelaku telah mencuri uang Rp300.000 milik korban. Namun pelaku tidak mengakui telah mencuri uang milik korban Nehenen. "Rekonstruksi ini untuk melengkapi berkas untuk pelimpahan ke Jaksa," terangnya.
Rekonstruksi ini pun dihadiri Jaksa Kejari Deliserdang Jonwesli Sinaga dan Hendrik dan dikawal ketat aparat.
(nag)