Sekeluarga Menderita Lumpuh, Mbah Ngadiyem Butuh Bantuan
A
A
A
SRAGEN - Dua anak mbah Ngadiyem warga RT 25 Desa Gondang Tani, Sragen, Jawa Tengah. menderita lumpuh sehinga sulit untuk melakukan aktivitas. Sedangkan kondisi kesehatan Mbah Ngadiyem belakangan ini menurun setelah terkena stroke.
Menurut salah satu pemerhati sosial, Sri Wahono, Mbah Ngadiyem terkena serangan stroke dua minggu lalu. "Kaki dan tangan kanannya tidak bisa digerakkan,” ujar wahono di rumah Mbah Ngadiyem, Minggu (7/5/2017).
Dengan kondisi Ngadiyem seperti itu, Wahono mengatkan kalau keluarga miskin itu sangat butuh bantuan dermawan. Apalagi selama ini, keluarga Ngadiyem sangat kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Jangankan untuk biaya pengobatan, untuk kehidupan sehari-hari dan merawat dua anaknya, ia hanya mengandalkan bantuan sekitarnya," katanya.
Derita Ngadiyem bertambah setelah dua anaknya mengalami lumpuh layu, yakni Eko Joko Santoso (45) dan Hari Ismanto (29).
Wahono mengatakan, meski Mbah Ngadiyem mendapat kartu Saraswati dari Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten Sragen, namun belum membantu terlalu banyak.
"Jenis kartu Saraswati yang didapat berupa tipe menur, seharusnya untuk keluarga tersebut mendapat melati," katanya.
Wahono menyampaikan pemerintah perlu turun tangan meringankan beban keluarga tersebut. pasalnya belum ada pihak dari pemerintah yang membantu ngadiyem dan keluarganya.
Sementara itu, Kades Gondang, Eko Hidayanto mengatakan, bantuan sembako dari dermawan lokal yang peduli dengan mbah Ngadiyem sudah ada.
Warga juga sudah melaporkan kepihaknya mengenai kondisi Ngadiyem, kami sedang upayakan segera mendapat bantuan pemerintah," katanya.
Menurut salah satu pemerhati sosial, Sri Wahono, Mbah Ngadiyem terkena serangan stroke dua minggu lalu. "Kaki dan tangan kanannya tidak bisa digerakkan,” ujar wahono di rumah Mbah Ngadiyem, Minggu (7/5/2017).
Dengan kondisi Ngadiyem seperti itu, Wahono mengatkan kalau keluarga miskin itu sangat butuh bantuan dermawan. Apalagi selama ini, keluarga Ngadiyem sangat kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Jangankan untuk biaya pengobatan, untuk kehidupan sehari-hari dan merawat dua anaknya, ia hanya mengandalkan bantuan sekitarnya," katanya.
Derita Ngadiyem bertambah setelah dua anaknya mengalami lumpuh layu, yakni Eko Joko Santoso (45) dan Hari Ismanto (29).
Wahono mengatakan, meski Mbah Ngadiyem mendapat kartu Saraswati dari Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) Kabupaten Sragen, namun belum membantu terlalu banyak.
"Jenis kartu Saraswati yang didapat berupa tipe menur, seharusnya untuk keluarga tersebut mendapat melati," katanya.
Wahono menyampaikan pemerintah perlu turun tangan meringankan beban keluarga tersebut. pasalnya belum ada pihak dari pemerintah yang membantu ngadiyem dan keluarganya.
Sementara itu, Kades Gondang, Eko Hidayanto mengatakan, bantuan sembako dari dermawan lokal yang peduli dengan mbah Ngadiyem sudah ada.
Warga juga sudah melaporkan kepihaknya mengenai kondisi Ngadiyem, kami sedang upayakan segera mendapat bantuan pemerintah," katanya.
(ysw)