Bea Cukai Gelar Patroli Laut Operasi Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea 2017
A
A
A
BATAM - Bea Cukai menggelar patroli laut untuk mengantisipasi tindak pidana penyelundupan serta meningkatkan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai. Pada 2017 patroli laut Bea Cukai diselenggarakan dalam dua skema, yaitu skema yang melingkupi wilayah barat Indonesia dengan sandi Operasi Patroli Laut Jaring Sriwijaya. Sedangkan skema yang melingkupi wilayah timur Indonesia dengan sandi Operasi Jaring Wallacea.
Selain itu, Bea Cukai juga menyelenggarakan operasi patroli laut dalam konteks kerja sama bilateral (joint patrol) dengan Kastam Diraja Malaysia (Patkor Kastima). Ada juga operasi patroli laut dalam konteks kerja sama dengan Instansi Maritim Indonesia dan Malaysia (Patkor Optima).
Direktur Penindakan dan Penyidikan, Harry Mulya mengungkapkan, Operasi Jaring Sriwijaya baru saja dibuka pada 4 Mei 2017 dan akan berlangsung secara berkesinambungan dalam tiga tahap hingga akhir 2017. Bea Cukai akan mengikutsertakan formasi 17 armada kapal patroli berkekuatan 250 personel.
Formasi ini terdiri dari Fast Patrol Boat (FPB) berukuran 60 meter, 38 meter, dan 28 meter, Very Slender Vessel (VSV), serta speed boat. Kapal-kapal tersebut akan beroperasi di lima sektor, yaitu mulai dari Perairan Aceh-Belawan, Tanjung Balai Asahan-Tanjung Sinaboy, Tanjung Parit-Batam, Tanjung Pinang-Perairan Sumatera Bagian Selatan, sektor laut Natuna hingga wilayah Perairan Kalimantan Bagian Barat.
Selain itu, untuk mewujudkan pengawasan yang komprehensif, digelar juga Operasi Jaring Wallacea mulai 10 Mei 2017. “Diharapkan upaya ini dapat menanggulangi penyelundupan dan tindak pidana lainnya sesuai yang diamanahkan oleh undang-undang kepada Bea Cukai,” pungkas Harry.
Selain itu, Bea Cukai juga menyelenggarakan operasi patroli laut dalam konteks kerja sama bilateral (joint patrol) dengan Kastam Diraja Malaysia (Patkor Kastima). Ada juga operasi patroli laut dalam konteks kerja sama dengan Instansi Maritim Indonesia dan Malaysia (Patkor Optima).
Direktur Penindakan dan Penyidikan, Harry Mulya mengungkapkan, Operasi Jaring Sriwijaya baru saja dibuka pada 4 Mei 2017 dan akan berlangsung secara berkesinambungan dalam tiga tahap hingga akhir 2017. Bea Cukai akan mengikutsertakan formasi 17 armada kapal patroli berkekuatan 250 personel.
Formasi ini terdiri dari Fast Patrol Boat (FPB) berukuran 60 meter, 38 meter, dan 28 meter, Very Slender Vessel (VSV), serta speed boat. Kapal-kapal tersebut akan beroperasi di lima sektor, yaitu mulai dari Perairan Aceh-Belawan, Tanjung Balai Asahan-Tanjung Sinaboy, Tanjung Parit-Batam, Tanjung Pinang-Perairan Sumatera Bagian Selatan, sektor laut Natuna hingga wilayah Perairan Kalimantan Bagian Barat.
Selain itu, untuk mewujudkan pengawasan yang komprehensif, digelar juga Operasi Jaring Wallacea mulai 10 Mei 2017. “Diharapkan upaya ini dapat menanggulangi penyelundupan dan tindak pidana lainnya sesuai yang diamanahkan oleh undang-undang kepada Bea Cukai,” pungkas Harry.
(wib)