Perahu Nelayan Ditabrak Pinisi, 1 Tewas
A
A
A
JEPARA - Kecelakaan laut terjadi Perairan Empurancak Jepara melibatkan perahu nelayan dan perahu pinisi, Rabu dini hari (3/5/2017). Peristiwa tersebut mengakibatkan satu awak perahu nelayan tewas.
Kecelakaan tersebut bermula saat perahu nelayan dengan tiga awak yakni Priyadi, Darni dan Karsani berangkat melaut untuk mencari ikan, Selasa 2 Mei 2017 sekitar pukul 17.00 WIB.
Beberapa mil dari dermaga, terdapat perahu berjenis pinisi melintas dari arah berlawanan. Lantaran jarak terlalu dekat, kedua perahu tersebut tidak dapat mengendalikan laju, dan akhirnya terjadi kecelakaan.
Dua orang nelayan dapat diselamatkan, namun Karsani warga Desa Karanggondang RT 2 RW 8 Kecamatan Mlonggo meninggal dunia. Korban ditemukan terjepit di perahu.
Koordinator Basarnas Pos SAR Jepara Wisnu Yugo mengatakan, pihaknya langsung melakukan evakuasi sesaat setelah terjadi tabrakan.
"Dua nelayan berhasil diselamatkan, sedangkan satunya tewas akibat terjepit di perahu. Korban meninggal sempat hilang karena terlepas 50 meter saat kapal di dalam perahu tersebut hendak ditarik ketepi pantai," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Lulus Suprayetno menyampaikan, tiga korban sempat hilang dan berhasil ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB.
"Kejadian tengah malam, dan setelah mendapat laporan kami langsung melakukan pencarian. Dua korban selamat, satu meninggal," paparnya.
Saat ini, papar dia, para korban sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. "Sudah kami serahkan kepada keluarga masing-masing," tutur dia.
Terpisah, Kepala UPP Syahbandar Jepara Suripto mengungkapkan, pada umumnya kecelakaan laut pada nelayan disebabkan minimnya alat navigasi laut. Serta, minimnya penerangan perahu.
“Kalau kondisi penerangan lampu redup, secara tidak langsung itu bisa mengurangi jarak pandang sehingga terjadi tabrakan,” tandasnya.
Kecelakaan tersebut bermula saat perahu nelayan dengan tiga awak yakni Priyadi, Darni dan Karsani berangkat melaut untuk mencari ikan, Selasa 2 Mei 2017 sekitar pukul 17.00 WIB.
Beberapa mil dari dermaga, terdapat perahu berjenis pinisi melintas dari arah berlawanan. Lantaran jarak terlalu dekat, kedua perahu tersebut tidak dapat mengendalikan laju, dan akhirnya terjadi kecelakaan.
Dua orang nelayan dapat diselamatkan, namun Karsani warga Desa Karanggondang RT 2 RW 8 Kecamatan Mlonggo meninggal dunia. Korban ditemukan terjepit di perahu.
Koordinator Basarnas Pos SAR Jepara Wisnu Yugo mengatakan, pihaknya langsung melakukan evakuasi sesaat setelah terjadi tabrakan.
"Dua nelayan berhasil diselamatkan, sedangkan satunya tewas akibat terjepit di perahu. Korban meninggal sempat hilang karena terlepas 50 meter saat kapal di dalam perahu tersebut hendak ditarik ketepi pantai," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Lulus Suprayetno menyampaikan, tiga korban sempat hilang dan berhasil ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB.
"Kejadian tengah malam, dan setelah mendapat laporan kami langsung melakukan pencarian. Dua korban selamat, satu meninggal," paparnya.
Saat ini, papar dia, para korban sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. "Sudah kami serahkan kepada keluarga masing-masing," tutur dia.
Terpisah, Kepala UPP Syahbandar Jepara Suripto mengungkapkan, pada umumnya kecelakaan laut pada nelayan disebabkan minimnya alat navigasi laut. Serta, minimnya penerangan perahu.
“Kalau kondisi penerangan lampu redup, secara tidak langsung itu bisa mengurangi jarak pandang sehingga terjadi tabrakan,” tandasnya.
(sms)