Begini Cara Melihat Keindahan Gunung Krakatau dari Dekat
A
A
A
CILEGON - Sebanyak 1.500 peserta Sail to Krakatau 2017 terpana melihat keindahan gunung Karakatau dan anak gunung Krakatau yang melegenda di tengah Selat Sunda.
Peserta Sail to Krakatau dari berbagai daerah di Banten bahkan Duta Besar Panama pu antusias melihat keindahan gunung dari dekat menggunakan Kapal Motor Penumpang (KMP) Sebuku.
Kapal milik ASDP itu membawa peserta Sail to Krakatau dengan waktu tempuh sekitar dua jam dari dermaga IV Pelabuhan Merak.
Sesampainya di perairan Gunung Krakatau, seluruh peserta naik ke atas dek kapal untuk mengabadikan keindahan saat matahari tenggelam (Sunset) dari balik gunung Krakatau menggunakan ponsel dan kamera.
Peserta pun berlomba untuk mengambil momen dengan berbagai cara, seperti selfie, foto beramai-ramai dengan rombongan, dan video dengan latar belakang gunung Krakatau.
"Ini pertama kali melihat secara dekat gunung Krakatau. Ternyata menakjubkan, keren, enggak mau pulang rasanya," kata salah satu peserta Sail to Krakatau, Mega.
Kegiatan Sail to Krakatau menjadi napak tilas mengenang dahsyatnya letusan Gunung Krakatau pada tahun 1888 yang mengakibatkan setidaknya 36.417 korban jiwa akibat letusan dan tsunami yang ditimbulkan.
Gunung Krakatau yang menjadi salah satu gunung berapi teraktif di dunia ini kini menjadi buruan para peneliti dan daya tarik wisatawa lokal mau pun mancanegara.
"Ini kegiatan yang kedua setelah tahun kemarin sukses. Kedepannya Sail to Krakatau akan menjadi agenda pariwisata rutin memperingati HUT Kota Cilegon di bulan April," kata Ketua Panita Fredy Indradi kepada wartawan termasuk SiNDOnews.
Menurutnya, kegiatan Sail to Krakatau juga sebagai upaya membantu pemerintah guna memenuhi kunjungan wisatawan domestik maupun luar negeri ke Indonesia.
"Walau pun gunung Krakatau diakui sebagai milik Sumatera tapi kita coba untuk memberikan kesempata wisatawan yang ingin menyaksikan bagaimana rupa gunung Krakatau dari dekat," pungkasnya.
Peserta Sail to Krakatau dari berbagai daerah di Banten bahkan Duta Besar Panama pu antusias melihat keindahan gunung dari dekat menggunakan Kapal Motor Penumpang (KMP) Sebuku.
Kapal milik ASDP itu membawa peserta Sail to Krakatau dengan waktu tempuh sekitar dua jam dari dermaga IV Pelabuhan Merak.
Sesampainya di perairan Gunung Krakatau, seluruh peserta naik ke atas dek kapal untuk mengabadikan keindahan saat matahari tenggelam (Sunset) dari balik gunung Krakatau menggunakan ponsel dan kamera.
Peserta pun berlomba untuk mengambil momen dengan berbagai cara, seperti selfie, foto beramai-ramai dengan rombongan, dan video dengan latar belakang gunung Krakatau.
"Ini pertama kali melihat secara dekat gunung Krakatau. Ternyata menakjubkan, keren, enggak mau pulang rasanya," kata salah satu peserta Sail to Krakatau, Mega.
Kegiatan Sail to Krakatau menjadi napak tilas mengenang dahsyatnya letusan Gunung Krakatau pada tahun 1888 yang mengakibatkan setidaknya 36.417 korban jiwa akibat letusan dan tsunami yang ditimbulkan.
Gunung Krakatau yang menjadi salah satu gunung berapi teraktif di dunia ini kini menjadi buruan para peneliti dan daya tarik wisatawa lokal mau pun mancanegara.
"Ini kegiatan yang kedua setelah tahun kemarin sukses. Kedepannya Sail to Krakatau akan menjadi agenda pariwisata rutin memperingati HUT Kota Cilegon di bulan April," kata Ketua Panita Fredy Indradi kepada wartawan termasuk SiNDOnews.
Menurutnya, kegiatan Sail to Krakatau juga sebagai upaya membantu pemerintah guna memenuhi kunjungan wisatawan domestik maupun luar negeri ke Indonesia.
"Walau pun gunung Krakatau diakui sebagai milik Sumatera tapi kita coba untuk memberikan kesempata wisatawan yang ingin menyaksikan bagaimana rupa gunung Krakatau dari dekat," pungkasnya.
(nag)