Kekuatan Dinilai Melemah, PDIP DIY: Itu Data dari Mana

Kamis, 27 April 2017 - 23:11 WIB
Kekuatan Dinilai Melemah, PDIP DIY: Itu Data dari Mana
Kekuatan Dinilai Melemah, PDIP DIY: Itu Data dari Mana
A A A
YOGYAKARTA - Ketua DPD PDIP DIY Bambang Praswanto membantah penilaian bahwa kekuatan PDIP di DIY melemah karena kalah di empat pilkada yang digelar di daerah itu pada 2015 dan 2017.

Bambang memaparkan hasil perolehan suara calon yang diusung PDIP di lima kabupaten/kota naik signifikan dibanding hasil Pileg 2014.

Menurutnya, di Kota Yogyakarta, perolehan suara Pileg 2014 sekitar 37,5%, naik perolehannya di Pilwali 2017 menjadi 49%. Di Bantul, saat pileg meraup suara 27%, perolehan suara Pilkada 2015 meraih 45%.

Di Sleman, pileg meraup sekitar 24%, saat Pilkada 2015 meraih 43%. Sedangkan di Gunungkidul, saat pileg meraup 23%, naik saat Pilkada 2015 dengan meraih suara 24%. Di Kulon Progo, hasil pileg 21%, tapi di Pilkada 2017 menembus angka 86%.

"Kita akui kita kalah di empat pilkada, tapi jangan konklusinya PDIP sekarang lemah, itu data dari mana. Jika bicara data, perolehan suara kita naik luar biasa," katanya, Kamis (27/4/2017).

Meski kalah dalam pilkada, dia menekankan PDIP menguasai mayoritas kursi legislatif, sehingga posisinya masih strategis dalam pembuatan kebijakan pemerintah daerah. "Kita mayoritas pegang ketua DPRD semua, mau tak mau kepala daerah harus kerja sama dengan kita."

Dalam dua pekan ke depan, PDIP akan gelar Rakerda DIY untuk konsolidasi jelang Pileg dan Pilpres 2019. Bambang tak menampik adanya sinyal perombakan struktural partai. "Kita akan pastikan struktural adalah orang yang mau bekerja, kita evaluasi. Kita di DPD (PDIP DIY) juga melakukan perubahan untuk persiapan Pileg 2019."

Diberitakan sebelumnya, dari total lima kabupaten/kota yang menggelar pilkada serentak pada tahun 2015 dan 2017, hanya satu pilkada yang berhasil dimenangkan oleh calon yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yaitu Pilkada Kabupaten Kulon Progo.

Pengamat politik dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Lukas Ispandriarno mengatakan, kekalahan calon yang diusung PDIP di empat kabupaten/kota dalam pilkada di DIY tahun 2015 dan 2017 karena ketidakjelasan dan ketidakkonsistenan kaderisasi.

"Kekuatan PDIP di DIY dan beberapa wilayah lain saya rasa semakin lemah. Kritik sudah lama diberikan tapi sepertinya tak ada respons. Mungkin menganggap masih kuat, solid, banyak kadernya," kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini. (Baca Juga: Kekuatan PDIP di DIY dan Beberapa Wilayah Semakin Lemah(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7163 seconds (0.1#10.140)