Kapolda Sumsel Pastikan Posisi Kapolres Lubuklinggau Aman

Kamis, 27 April 2017 - 19:39 WIB
Kapolda Sumsel Pastikan Posisi Kapolres Lubuklinggau Aman
Kapolda Sumsel Pastikan Posisi Kapolres Lubuklinggau Aman
A A A
PALEMBANG - Pascapenembakan brutal yang dilakukan oleh Brigadir K terhadap satu keluarga di Lubuklinggau, yang menyebabkan dua orang meninggal dunia dan lima orang terpaksa dirawat di rumah sakit, Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto menegaskan tak akan mencopot Kapolres Lubuklinggau AKBP Hajat Mabrur Bujangga.

"Kenapa harus diganti, kan sementara ini tersangkanya satu, tunggal (Brigadir K)," kata Agung, saat ditemui di Mapolda Sumsel, Kamis (27/4/2017).

Menurut dia, dari pemeriksaan sebelas saksi, Kapolres Lubuklinggau tidak ditemukan indikasi pelanggaran operasional, seperti perintah menembak atau lainnya.

Agung mengatakan, pihaknya tetap menginstruksikan seluruh jajaran untuk tetap menggelar razia cipta kondisi. Hanya saja, lebih mengedepankan keamanan personel dan keselamatan pengendara.

Terkait kasus ini, kata Agung, tim penyidik Polda Sumsel masih melengkapi berkas kasus dan mengumpulkan keterangan para saksi penembakan mobil yang menyebabkan dua penumpang tewas dan empat lain terluka di Lubuk Linggau.

Hingga saat ini, sebelas saksi telah dimintai keterangan. Para saksi mayoritas berasal dari anggota kepolisian, terutama personel yang tergabung dalam razia dan ikut mengejar para korban. Ada juga di dalamnya Kapolsek Linggau Timur I.

Sedangkan saksi dari para korban belum dimintai keterangan karena dalam proses pemulihan. Sambil menunggu, penyidik melengkapi berkas pemeriksaan dari saksi internal. (Baca Juga: Kondisi Membaik, Diki Sopir Mobil yang Ditembaki Polisi Dikawal Ketat
"Fokus pemeriksaan nanti ke sopir tapi belum bisa karena masih dirawat, kita tunggu laporan dokter dulu. Jika sudah sembuh baru diperiksa, setelah itu saksi di lokasi," ujarnya.

Setelah pemeriksaan tuntas,proses selanjutnya rekonstruksi. Kemungkinan reka ulang digelar di Mapolda Sumsel agar lebih efisien. "Rekonstruksi kan tidak harus di tempat kejadian. Kita lihat nanti, bisa digelar di sini (Palembang)," kata Agung.

Terkait permintaan keluarga Indra (33), yang tewas dalam insiden penembakan Brigadir K agar ditanggung biaya hidup tidak bakal dipenuhi pihak kepolisian. Sebab, Polda Sumsel hanya menanggung biaya pengobatan dan sedikit santunan.

"Kita hanya menanggung pengobatan saja, santunan kemanusiaan pasti ada, saya sebagai pimpinan juga ada. Tapi untuk (biaya hidup) tidak ada," katanya. (Baca Juga: Keluarga Korban Penembakan Jadikan Kapolres Lubuklinggau Anak Angkat
Menurut dia, keluarga Brigadir K juga tidak diwajibkan memberikan jaminan seluruh biaya hidup para korban, terutama anak dan istri korban meninggal.

"Di dalam hukum juga tidak ada (diatur) itu. Personal, individu yang bertanggung jawab. Sampai sekarang tidak ada (untuk biaya sekolah anak korban)," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9184 seconds (0.1#10.140)