Dua Rumah Petani di Demak Ludes Terbakar
A
A
A
DEMAK - Dua rumah petani di Dukuh Ngacir, Desa Kebonsari, RT 01/Rw 02, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, ludes terbakar, Rabu (26/4/2017). Tak ada korban jiwa karena saat kejadian penghuni rumah sedang bercocok tanam di sawah.
Semula api hanya membakar sebuah rumah, namun embusan angin kencang membuat amukan si jago merah tak terkendali hingga melalap rumah di sebelahnya. Tak lama kemudian kedua rumah tersebut pun ludes terbakar.
Peristiwa kebakaran itu awalnya diketahui oleh Slamet (27). Dia melihat kepulan asap hitam membumbung tinggi dari rumah tetangganya bernama Muklisin (45). "Karena penasaran, saya mengajak warga lain untuk mengecek rumah itu. Ternyata benar, kepulan asap dari itu api yang berkobar, hingga kami langsung berteriak minta tolong warga lainnya," kata Slamet kepada petugas polisi.
Tanpa dikomando, warga berdatangan sambil membawa peralatan seadanya untuk memadamkan api. Namun, kobaran api sulit dikendalikan karena bangunan rumah terbuat dari kayu dan terjadi angin kencang hingga merambat ke rumah tetangga.
"Kerugian akibat kebakaran mencapai ratusan juta rupiah, karena rumah milik Muklisin berukuran 8 x 8 meter persegi, terbuat dari kayu jati, lantai kayu, pagar papan kayu beserta sebagian perabot," kata Kabag Ops Polres Demak, Kompol Sutomo.
Api baru bisa dipadamkan setelah mobil pemadam kebakaran tiba ke lokasi. Petugas pemadam kebakaran lantas melakukan pendinginan agar tidak terjadi kobaran api susulan. Sementara polisi meminta keterangan saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengungkap penyebab kebakaran.
"Kebakaran tadi juga sempat merambat ke sebagian rumah milik Samirah yang berukuran 4 x 8 meter persegi, terbuat dari kayu jati. Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp20 juta. Untuk penyebab (kebakaran) masih diselidiki, nanti akan segera kami informasikan," katanya.
Semula api hanya membakar sebuah rumah, namun embusan angin kencang membuat amukan si jago merah tak terkendali hingga melalap rumah di sebelahnya. Tak lama kemudian kedua rumah tersebut pun ludes terbakar.
Peristiwa kebakaran itu awalnya diketahui oleh Slamet (27). Dia melihat kepulan asap hitam membumbung tinggi dari rumah tetangganya bernama Muklisin (45). "Karena penasaran, saya mengajak warga lain untuk mengecek rumah itu. Ternyata benar, kepulan asap dari itu api yang berkobar, hingga kami langsung berteriak minta tolong warga lainnya," kata Slamet kepada petugas polisi.
Tanpa dikomando, warga berdatangan sambil membawa peralatan seadanya untuk memadamkan api. Namun, kobaran api sulit dikendalikan karena bangunan rumah terbuat dari kayu dan terjadi angin kencang hingga merambat ke rumah tetangga.
"Kerugian akibat kebakaran mencapai ratusan juta rupiah, karena rumah milik Muklisin berukuran 8 x 8 meter persegi, terbuat dari kayu jati, lantai kayu, pagar papan kayu beserta sebagian perabot," kata Kabag Ops Polres Demak, Kompol Sutomo.
Api baru bisa dipadamkan setelah mobil pemadam kebakaran tiba ke lokasi. Petugas pemadam kebakaran lantas melakukan pendinginan agar tidak terjadi kobaran api susulan. Sementara polisi meminta keterangan saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mengungkap penyebab kebakaran.
"Kebakaran tadi juga sempat merambat ke sebagian rumah milik Samirah yang berukuran 4 x 8 meter persegi, terbuat dari kayu jati. Kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp20 juta. Untuk penyebab (kebakaran) masih diselidiki, nanti akan segera kami informasikan," katanya.
(wib)