Siswa yang Minum Racun Akibat Intimidasi Guru, Meninggal Setelah Dirawat Sembilan Hari
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Setelah menjalani perawatan selama 9 hari di RSUD Padangsidimpuan, Amelya Nasution (19), siswa SMK Negeri 3 Kota Padangsidimpuan yang minum racun rumput karena diintimidasi gurunya, mengembuskan napas terakhir pada, Senin (10/4/2017). Isak tangis keluarga tak terbendung melihat tubuh Amelya yang terbaring kaku di Ruangan Salak, lantai II RSUD Kota Padangsidimpuan.
Yanwar Nasution (49), ayah korban meratapi kepergian anak kesayangannya. Yanwar menyesali kejadian yang menimpa anaknya. "Kenapa bisa seperti ini," ujarnya lirih. (Baca: Diintimidasi Guru, Siswi SMK Nekat Minum Racun ).
Isak tangis sang ayah semakin kuat, ketika belasan rekan-rekan korban datang ke rumah sakit. Bahkan, sejumlah rekan korban ikut histeris ketika melihat jenazah Amelya.
Para guru yang sebelumnya hadir terlebih dahulu di rumah sakit terpaksa ikut menenangkan siswanya yang menjerit-jerit karena tidak percaya rekannya meninggal. Jenazah siswa Kelas XII dibawa ke rumah duka di Desa Bahal, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, pukul 12.00 WIB.
Iddiyah Annur, 19, rekan korban yang juga mengaku mendapatkan intimidasi dari seorang oknum guru mengaku terkejut mendapat kabar kematian temannya. Selanjutnya, dia langsung ke rumah sakit untuk memastikan keadaan korban. "Awalnya saya merasa tidak percaya setelah mendapatkan kabar Amelya sudah meninggal dunia," ujarnya.
Dia berharap pihak kepolisian menindak oknum guru yang sudah mengintimidasi korban bersama dirinya dan seorang rekannya bernama Rini. "Saya berharap agar guru itu ditindak secepatnya, gara-gara intimidasi itu, kawan saya minum racun," tegasnya.
Yanwar Nasution (49), ayah korban meratapi kepergian anak kesayangannya. Yanwar menyesali kejadian yang menimpa anaknya. "Kenapa bisa seperti ini," ujarnya lirih. (Baca: Diintimidasi Guru, Siswi SMK Nekat Minum Racun ).
Isak tangis sang ayah semakin kuat, ketika belasan rekan-rekan korban datang ke rumah sakit. Bahkan, sejumlah rekan korban ikut histeris ketika melihat jenazah Amelya.
Para guru yang sebelumnya hadir terlebih dahulu di rumah sakit terpaksa ikut menenangkan siswanya yang menjerit-jerit karena tidak percaya rekannya meninggal. Jenazah siswa Kelas XII dibawa ke rumah duka di Desa Bahal, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, pukul 12.00 WIB.
Iddiyah Annur, 19, rekan korban yang juga mengaku mendapatkan intimidasi dari seorang oknum guru mengaku terkejut mendapat kabar kematian temannya. Selanjutnya, dia langsung ke rumah sakit untuk memastikan keadaan korban. "Awalnya saya merasa tidak percaya setelah mendapatkan kabar Amelya sudah meninggal dunia," ujarnya.
Dia berharap pihak kepolisian menindak oknum guru yang sudah mengintimidasi korban bersama dirinya dan seorang rekannya bernama Rini. "Saya berharap agar guru itu ditindak secepatnya, gara-gara intimidasi itu, kawan saya minum racun," tegasnya.
(wib)