Diduga Dihabisi Selingkuhannya, Wanita Tewas Tanpa Busana di Kamar Hotel
A
A
A
MEDAN - Almitani alias Anita Azka (34) warga Jalan Bunga Asoka, Gang Amal Medan ditemukan tewas tanpa busana di dalam kamar nomor 9 hotel melati di Jalan Setia Budi/Pancur Sembilan Lingkungan IV, Simpang Selayang, Medan Tuntungan, Jumat (7/4/2017). Wanita ini saat ditemukan wajahnya wajah dililit kain dan kepalanya dibenamkan ke dalam ember berisi air di kamar mandi hotel tersebut.
Kepala Lingkungan (Kepling) IV Monika Sembiring menjelaskan kejadian itu pertama kali diketahui oleh pekerja hotel kelas melati ini, lantaran curiga tamu hotel yang menginap sejak Kamis 6 April hingga Jumat pagi (7/4/2017) pukul 10.00 WIB tersebut tidak menyahut ketika dipanggil untuk menanyakan apakah akan melanjutkan menginap atau tidak (check out).
“Petugas hotel memanggil-manggil dan mengetuk pintu kamar tempat korban menginap. Namun tidak ada sahutan. Petugas itu akhirnya membuka pintu kamarnya yang ternyata tidak terkunci,” kata dia.
Begitu dibuka, sambung dia, petugas tersebut sudah tidak melihat apapun di dalam tempat tidur berukuran 3x6 meter tersebut. Meski begitu, spray, bantal dan handuk tampak berserakan diatas tempat tidurnya. Akhirnya petugas hotel tersebut memeriksa kamar mandi.
“Ternyata, setelah kamar mandinya diperiksa, korban dalam kondisi tewas tanpa busana namun kepala berada di dalam ember berisi air. Akhirnya pelayan hotel tersebut kemudian memberitahukannya kepada petugas hotel lainnya dan selanjutnya diteruskan ke Polsek Delitua,” ujarnya.
Tak lama kemudian, tambah dia, petugas kepolisian dari Polsek Delitua yang mendapat kabar adanya penemuan mayat wanita di hotel lalu terjun ke TKP (Tempat Kejadian Perkara), sekaligus berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Polrestabes Medan.
Sesampainya disana polisi memasang garis polisi, di depan kamar hotel tempat korban menginap. Mengamankan sejumlah barang bukti, memintai keterangan pihak hotel dan membawa jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi.
Disela-sela penyelidikan, seorang wanita paruh baya yang mengaku kakak ipar korban, terlihat menangis histeris meminta agar dirinya melihat korban sebelum dibawa ke Rumah Sakit menggunakan mobil ambulans.
“Anaknya sudah dua, selama ini gak ada masalah rumah tangga dengan adik saya, gak tahunya tiba tiba begini, kata room boy dia kemari bersama seorang laki laki,”ungkapnya sambil menangis.
Sementara itu, dari informasi yang dapat dikumpulkan KORAN SINDO di lapangan, korban datang ke kamar tersebut bersama dengan seorang laki-laki yang dikenalnya melalui akun Facebook dengan nama Anita Aska.
Setelah perkenalannya melalui akun Facebook keduanya sepakat untuk bertemu di salah satu warung penjual bubur di Jalan Setia Budi tempat korban bekerja. Sebab, selain bekerja sebagai penjual bubur, korban juga sesekali menjual tempe.
Hanya saja dari warung itulah keduanya berjanji untuk memadu kasih di hotel kelas melati di Simpang Selayang.
Padahal, korban sampai saat ini masih berstatus sebagai istri dari Yusup (30). Dari suaminya, korban telah dikaruniai dua orang anak.
Kapolsek Delitua, Kompol Wira Prayatna mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi mengenai penyebab kematian korban.
“Korban datang bersama dengan seorang laki-laki, ada tiga orang saksi dari pihak hotel yang kita mintai keterangan karena melihat kedatangan korban dan pria tersebut ke dalam hotel sebelum korban ditemukan tewas,” kata Kapolsek.
Selain itu, dari pemeriksaan sementara, Kapolsek menyebutkan ada sejumlah barang milik korban yang hilang diduga diambil oleh pelaku. “Ada barang korban yang hilang, tapi tidak bisa saya sampaikan, masih proses penyelidikan,” pungkasnya.
Kepala Lingkungan (Kepling) IV Monika Sembiring menjelaskan kejadian itu pertama kali diketahui oleh pekerja hotel kelas melati ini, lantaran curiga tamu hotel yang menginap sejak Kamis 6 April hingga Jumat pagi (7/4/2017) pukul 10.00 WIB tersebut tidak menyahut ketika dipanggil untuk menanyakan apakah akan melanjutkan menginap atau tidak (check out).
“Petugas hotel memanggil-manggil dan mengetuk pintu kamar tempat korban menginap. Namun tidak ada sahutan. Petugas itu akhirnya membuka pintu kamarnya yang ternyata tidak terkunci,” kata dia.
Begitu dibuka, sambung dia, petugas tersebut sudah tidak melihat apapun di dalam tempat tidur berukuran 3x6 meter tersebut. Meski begitu, spray, bantal dan handuk tampak berserakan diatas tempat tidurnya. Akhirnya petugas hotel tersebut memeriksa kamar mandi.
“Ternyata, setelah kamar mandinya diperiksa, korban dalam kondisi tewas tanpa busana namun kepala berada di dalam ember berisi air. Akhirnya pelayan hotel tersebut kemudian memberitahukannya kepada petugas hotel lainnya dan selanjutnya diteruskan ke Polsek Delitua,” ujarnya.
Tak lama kemudian, tambah dia, petugas kepolisian dari Polsek Delitua yang mendapat kabar adanya penemuan mayat wanita di hotel lalu terjun ke TKP (Tempat Kejadian Perkara), sekaligus berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Polrestabes Medan.
Sesampainya disana polisi memasang garis polisi, di depan kamar hotel tempat korban menginap. Mengamankan sejumlah barang bukti, memintai keterangan pihak hotel dan membawa jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi.
Disela-sela penyelidikan, seorang wanita paruh baya yang mengaku kakak ipar korban, terlihat menangis histeris meminta agar dirinya melihat korban sebelum dibawa ke Rumah Sakit menggunakan mobil ambulans.
“Anaknya sudah dua, selama ini gak ada masalah rumah tangga dengan adik saya, gak tahunya tiba tiba begini, kata room boy dia kemari bersama seorang laki laki,”ungkapnya sambil menangis.
Sementara itu, dari informasi yang dapat dikumpulkan KORAN SINDO di lapangan, korban datang ke kamar tersebut bersama dengan seorang laki-laki yang dikenalnya melalui akun Facebook dengan nama Anita Aska.
Setelah perkenalannya melalui akun Facebook keduanya sepakat untuk bertemu di salah satu warung penjual bubur di Jalan Setia Budi tempat korban bekerja. Sebab, selain bekerja sebagai penjual bubur, korban juga sesekali menjual tempe.
Hanya saja dari warung itulah keduanya berjanji untuk memadu kasih di hotel kelas melati di Simpang Selayang.
Padahal, korban sampai saat ini masih berstatus sebagai istri dari Yusup (30). Dari suaminya, korban telah dikaruniai dua orang anak.
Kapolsek Delitua, Kompol Wira Prayatna mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi mengenai penyebab kematian korban.
“Korban datang bersama dengan seorang laki-laki, ada tiga orang saksi dari pihak hotel yang kita mintai keterangan karena melihat kedatangan korban dan pria tersebut ke dalam hotel sebelum korban ditemukan tewas,” kata Kapolsek.
Selain itu, dari pemeriksaan sementara, Kapolsek menyebutkan ada sejumlah barang milik korban yang hilang diduga diambil oleh pelaku. “Ada barang korban yang hilang, tapi tidak bisa saya sampaikan, masih proses penyelidikan,” pungkasnya.
(sms)