Empat Warga Tewas Terpanggang Dalam Kebakaran yang Mencurigakan
A
A
A
MEDAN - Kebakaran melanda Empat unit rumah permanen di Jalan Milala, Kelurahan sidomulyo, lingkungan I, kecamatan Medan Tuntungan, Rabu (5/4/2017) sekitar pukul 4.30 WIB. Akibatnya, empat warga tewas terpanggang oleh amukan si jago merah tersebut.
Keempat korban diketahui bernama Marita Sinuhaji (58), Frengki Ginting, 31, (Anak kandung Marita Sinuhaji) Kristin Beru Ginting, 3, dan Selvy Beru Ginting, 5, (Anak Frengki Ginting).
Salah satu warga sekitar yakni SP mengatakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 4.00 WIB saat keluarga korban hendak bepergian ke pesta di Kabupaten Tanah Karo (Gunung).
"Ibu itu (Marita) saat kejadian sudah mengenakan pakaian kebaya, sedangkan anaknya (Frengki Ginting) sedang berada di dalam kamar mandi. Sementara dua cucu Marita masih tidur pulas di dalam kamar," katanya.
Menurut SP, meski sudah terjadi kebakaran itu namun satu pun diantara korban tidak ada yang menjerit . Kecuali, tetangga korban yang masih bersebelahan rumah.
"Sempat ada yang menolong tetangga di sebelah rumah korban yang rumahnya juga terbakar itu. Tetapi, belasan pria yang mengenakan topeng melarangnya untuk membantu. Bahkan para pria bertopeng itu sempat melemparnya dengan batu agar tidak mendekati rumah korban," ujarnya.
Dia menyebut, dalam kebakaran itu diduga disengaja. Sebab, sesaat setelah kejadian, warga yang sedang melakukan ronda kampung juga mencium adanya aroma bahan bakar mirip dengan bensin.
"Warga yang menolong itu ibu S Simorangkir, dia inilah yang sempat menjerit sehingga warga disekitar ini terbangun," terangnya.
Anehnya, sambung dia, saat terjadi kebakaran itu, warga langsung menghubungi Petugas Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan.
Namun sempat saling lempar tanggung jawab dengan Deliserdang. Sehingga warga menghubungi P2K dari Lubuk Pakam.
"Mereka saling lempar tanggung jawab (P2K). Akhirnya kami menghubungitim P2K dari Lubuk Pakam, jauhnya bukan main. Padahal, kejadian pukul
4.00 WIB, petugas baru tiba di lokasi sekitar pukul 6.00 WIB, karena sudah terlalu lama, warga sekitar sempat marah dan melempari mobil
pemadam tersebut," sebutnya.
Apa daya, masih kata dia, keempat nyawa korban sudah tak bisa lagi diselamatkan karena sudah kehabisan oksigen di dalam rumahnya.
"Tak berguna ini tim P2K sudah meninggal dulu manusia yang ada di dalam rumah itu baru mereka tiba di lokasi. Ini aneh, andaikan itu terjadi pada keluarga para petugas pemadam itu bagaimana ya?," pungkasnya.
Keempat korban diketahui bernama Marita Sinuhaji (58), Frengki Ginting, 31, (Anak kandung Marita Sinuhaji) Kristin Beru Ginting, 3, dan Selvy Beru Ginting, 5, (Anak Frengki Ginting).
Salah satu warga sekitar yakni SP mengatakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 4.00 WIB saat keluarga korban hendak bepergian ke pesta di Kabupaten Tanah Karo (Gunung).
"Ibu itu (Marita) saat kejadian sudah mengenakan pakaian kebaya, sedangkan anaknya (Frengki Ginting) sedang berada di dalam kamar mandi. Sementara dua cucu Marita masih tidur pulas di dalam kamar," katanya.
Menurut SP, meski sudah terjadi kebakaran itu namun satu pun diantara korban tidak ada yang menjerit . Kecuali, tetangga korban yang masih bersebelahan rumah.
"Sempat ada yang menolong tetangga di sebelah rumah korban yang rumahnya juga terbakar itu. Tetapi, belasan pria yang mengenakan topeng melarangnya untuk membantu. Bahkan para pria bertopeng itu sempat melemparnya dengan batu agar tidak mendekati rumah korban," ujarnya.
Dia menyebut, dalam kebakaran itu diduga disengaja. Sebab, sesaat setelah kejadian, warga yang sedang melakukan ronda kampung juga mencium adanya aroma bahan bakar mirip dengan bensin.
"Warga yang menolong itu ibu S Simorangkir, dia inilah yang sempat menjerit sehingga warga disekitar ini terbangun," terangnya.
Anehnya, sambung dia, saat terjadi kebakaran itu, warga langsung menghubungi Petugas Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan.
Namun sempat saling lempar tanggung jawab dengan Deliserdang. Sehingga warga menghubungi P2K dari Lubuk Pakam.
"Mereka saling lempar tanggung jawab (P2K). Akhirnya kami menghubungitim P2K dari Lubuk Pakam, jauhnya bukan main. Padahal, kejadian pukul
4.00 WIB, petugas baru tiba di lokasi sekitar pukul 6.00 WIB, karena sudah terlalu lama, warga sekitar sempat marah dan melempari mobil
pemadam tersebut," sebutnya.
Apa daya, masih kata dia, keempat nyawa korban sudah tak bisa lagi diselamatkan karena sudah kehabisan oksigen di dalam rumahnya.
"Tak berguna ini tim P2K sudah meninggal dulu manusia yang ada di dalam rumah itu baru mereka tiba di lokasi. Ini aneh, andaikan itu terjadi pada keluarga para petugas pemadam itu bagaimana ya?," pungkasnya.
(nag)