Pengungsi Korban Longsor Ponorogo Mulai Terserang Penyakit
A
A
A
PONOROGO - Sejumlah pengungsi korban longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mulai terserang penyakit. Sementara, sejumlah bayi memerlukan bubur bayi untuk makanan.
Berdasarkan pantauan MNC Media, Senin (3/4/2017), sejumlah pengungsi yang ditampung di pengungsian kondisi kesehatannya mulai menurun. Beberapa di antara pengungsi mulai terserang penyakit seperti flu dan sakit pinggang. Sementara, pengungsi lain mengalami peningkatan tekanan darah.
Salah satu tim medis dr Mita mengatakan, tim medis yang disiagakan di sekitar pengungsian terus melakukan pemeriksaan kesehatan para pengungsi. Menurut dia, umumnya pengungsi terserang flu dan demam.
Selain itu, yang menjadi persoalan adalah makanan bayi. Sejumlah bayi di pengungsian tidak mendapat bubur bayi. Hal ini dikatakan Katini, salah seorang pengungsi yang memiliki bayi.
Akibat bencana longsor Ponorogo ini, sebanyak 281 orang mengungsi di tempat yang lebih aman seperti di rumah saudaranya di desa lain. Sekitar 30 kepala keluarga yang rumahnya tertimbun dan kehilangan keluarganya ditempatkan di pengungsian di sekitar rumah kepala desa.
Berdasarkan pantauan MNC Media, Senin (3/4/2017), sejumlah pengungsi yang ditampung di pengungsian kondisi kesehatannya mulai menurun. Beberapa di antara pengungsi mulai terserang penyakit seperti flu dan sakit pinggang. Sementara, pengungsi lain mengalami peningkatan tekanan darah.
Salah satu tim medis dr Mita mengatakan, tim medis yang disiagakan di sekitar pengungsian terus melakukan pemeriksaan kesehatan para pengungsi. Menurut dia, umumnya pengungsi terserang flu dan demam.
Selain itu, yang menjadi persoalan adalah makanan bayi. Sejumlah bayi di pengungsian tidak mendapat bubur bayi. Hal ini dikatakan Katini, salah seorang pengungsi yang memiliki bayi.
Akibat bencana longsor Ponorogo ini, sebanyak 281 orang mengungsi di tempat yang lebih aman seperti di rumah saudaranya di desa lain. Sekitar 30 kepala keluarga yang rumahnya tertimbun dan kehilangan keluarganya ditempatkan di pengungsian di sekitar rumah kepala desa.
(zik)