Longsor Ponorogo, Kemensos Salurkan Bantuan Rp1,34 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Sosial menyalurkan bantuan senilai Rp1,34 Miliar bagi korban tanah longsor di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Bantuan tersebut langsung diserahkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi bencana, Minggu pagi (2/4/2017).
Rinciannya, Rp832 juta berupa bantuan logistik terdiri dari paket lauk pauk, family kid, food ware, selimut woll, matras, tenda gulung, tenda keluarga dan sandang paket.
Sementara sisanya disiapkan untuk santunan ahli waris korban meninggal atau hilang sejumlah masing-masing Rp15 juta dan maksimal Rp5 juta untuk korban luka. "Sesaat setelah kejadian, Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung dikerahkan untuk membantu evakuasi," ungkap Khofifah di lokasi.
Tidak hanya dari wilayah Ponorogo, kata Khofifah, namun juga dari wilayah sekitar seperti Probolinggo,Trenggalek, Nganjuk, Pacitan, Magetan, Kabupaten Madiun dan Kota Madiun. Selain Tagana juga dikerahkan anggota Kampung Siaga Bencana (KSB) Ngebel.
Diutarakan Khofifah, Tagana yang dikerahkan bertugas mendirikan sekaligus mengelola dapur umum lapangan guna memenuhi kebutuhan logistik korban bencana dan serta relawan.
Dari data sementara Kemensos, hingga kini masih ada 28 orang korban yang tertimbun, sementara yg berhasil selamat yaitu sebanyak 20 orang luka ringan dan tiga orang luka berat. Adapun jumlah rumah yang tertimbun material longsor sebanyak 32 rumah.
Nama korban hilang berdasar rilis yang dikeluarkan BPBD Ponorogo yaitu Litkusnin (60), Bibit, (55), Fitasari (28), Arda, (5), Janti (50), Mujirah (50 Purnomo (29), Suyati (40), Poniran (45), Prapti (35), Cikrak (60), Misri (27), Anaknya misri (3), Sunadi (47).
Korban lainnya Katemi (70), Iwan (30), Katemun (55), Pujianto (47), Siyam (40), Nuryono (17, Menik (45), Kateno (55), Muklas (48), Jadi (40), Suyono (35), Suroso (35), Tolu (47), Situn (45).
"Semoga seluruh korban hilang bisa diketemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran. Insya Allah seluruh korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah," pungkasnya.
Bantuan tersebut langsung diserahkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi bencana, Minggu pagi (2/4/2017).
Rinciannya, Rp832 juta berupa bantuan logistik terdiri dari paket lauk pauk, family kid, food ware, selimut woll, matras, tenda gulung, tenda keluarga dan sandang paket.
Sementara sisanya disiapkan untuk santunan ahli waris korban meninggal atau hilang sejumlah masing-masing Rp15 juta dan maksimal Rp5 juta untuk korban luka. "Sesaat setelah kejadian, Taruna Siaga Bencana (Tagana) langsung dikerahkan untuk membantu evakuasi," ungkap Khofifah di lokasi.
Tidak hanya dari wilayah Ponorogo, kata Khofifah, namun juga dari wilayah sekitar seperti Probolinggo,Trenggalek, Nganjuk, Pacitan, Magetan, Kabupaten Madiun dan Kota Madiun. Selain Tagana juga dikerahkan anggota Kampung Siaga Bencana (KSB) Ngebel.
Diutarakan Khofifah, Tagana yang dikerahkan bertugas mendirikan sekaligus mengelola dapur umum lapangan guna memenuhi kebutuhan logistik korban bencana dan serta relawan.
Dari data sementara Kemensos, hingga kini masih ada 28 orang korban yang tertimbun, sementara yg berhasil selamat yaitu sebanyak 20 orang luka ringan dan tiga orang luka berat. Adapun jumlah rumah yang tertimbun material longsor sebanyak 32 rumah.
Nama korban hilang berdasar rilis yang dikeluarkan BPBD Ponorogo yaitu Litkusnin (60), Bibit, (55), Fitasari (28), Arda, (5), Janti (50), Mujirah (50 Purnomo (29), Suyati (40), Poniran (45), Prapti (35), Cikrak (60), Misri (27), Anaknya misri (3), Sunadi (47).
Korban lainnya Katemi (70), Iwan (30), Katemun (55), Pujianto (47), Siyam (40), Nuryono (17, Menik (45), Kateno (55), Muklas (48), Jadi (40), Suyono (35), Suroso (35), Tolu (47), Situn (45).
"Semoga seluruh korban hilang bisa diketemukan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan, dan kesabaran. Insya Allah seluruh korban mendapat tempat terbaik di sisi Allah," pungkasnya.
(nag)