Kronologi Pembunuhan Siswa SMA Taruna Nusantara Magelang
A
A
A
SEMARANG - Sebelum menghabisi Krisna Wahyu Nurachmad (15) dengan menggunakan pisau, pelaku berinisial AMR (16) yang juga merupakan siswa SMA Taruna Nusantara Magelang, sempat meminta maaf kepada korban. Berikut kronologinya.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, pelaku yang sakit hati pada korban, pada Jumat (31/3/2017) pukul 03.00 WIB terbangun melihat situasi sekitar barak. Pelaku tidur menggunakan baju OSIS biru dan celana abu-abu memakai kaus dalam.
Ada temannya berinisial N yang sedang menyeterika baju di ruang tengah. Pukul 03.30 WIB, pelaku mendekati korban dengan berdiri di sampingnya. Sebelum menghabisi korban, pelaku meminta maaf.
Pelaku lalu meninggalkan Tempat Kejadian Perkara (TKP) di barak tersebut. Sempat bertemu N, pelaku menanyakan apakah sudah selesai setrika atau belum.
Pelaku kemudian berjalan ke tempat tidurnya, mengganti baju, kaus, dan celana yang berlumuran darah dengan baju training warna hijau. Pelaku yang berkacamata, sadar bahwa kacamatanya hilang karena sempat ditarik korban ketika pembunuhan terjadi, kembali ke TKP, mengambil kacamata dan diletakkan di lemari.
Pelaku juga menarik pisau yang masih menempel di leher korban dan sempat dibuang di bawah tempat tidur rekannya bernama, MIS.
Selanjutnya pelaku membawa baju, kaus dan celana sekaligus pisau yang berlumuran darah itu untuk direndam dengan air. Pelaku kemudian kembali ke tempat tidurnya, berpura-pura menyapu seperti tidak terjadi apa-apa.
Pelaku dapat diungkap setelah aparat Ditreskrimum Polda Jawa Tengah melakukan Olah TKP, memeriksa sedikitnya 13 saksi, dan menginterogasi pelaku. Setelah didapati bukti kuat, pelaku saat diinterogasi juga mengakui perbuatannya. (Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Siswa SMA Taruna Nusantara Magelang Terungkap
Korban ditemukan tewas pada Jumat (31/3/2017) pukul 04.00 WIB di Kompleks Barak Graha 17 Kamar 2 B Kompleks SMA Taruna Nusantara, Mertoyudan, Magelang. Korban merupakan siswa kelas X SMA Taruna Nusantara.
Korban diketahui tewas setelah saksi Riyanto selaku pamong graha setempat berniat membangunkan para siswa untuk Salat Subuh melalui pintu utara wisma. Saksi berjalan melalui lorong wisma dengan memukul-mukulkan tongkat ke lantai. Para siswa terbangun, kecuali Krisna Wahyu yang terlihat tidur tertutup selimut, namun ternyata saat dibuka lehernya berlumuran darah dan telah tewas.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO, pelaku yang sakit hati pada korban, pada Jumat (31/3/2017) pukul 03.00 WIB terbangun melihat situasi sekitar barak. Pelaku tidur menggunakan baju OSIS biru dan celana abu-abu memakai kaus dalam.
Ada temannya berinisial N yang sedang menyeterika baju di ruang tengah. Pukul 03.30 WIB, pelaku mendekati korban dengan berdiri di sampingnya. Sebelum menghabisi korban, pelaku meminta maaf.
Pelaku lalu meninggalkan Tempat Kejadian Perkara (TKP) di barak tersebut. Sempat bertemu N, pelaku menanyakan apakah sudah selesai setrika atau belum.
Pelaku kemudian berjalan ke tempat tidurnya, mengganti baju, kaus, dan celana yang berlumuran darah dengan baju training warna hijau. Pelaku yang berkacamata, sadar bahwa kacamatanya hilang karena sempat ditarik korban ketika pembunuhan terjadi, kembali ke TKP, mengambil kacamata dan diletakkan di lemari.
Pelaku juga menarik pisau yang masih menempel di leher korban dan sempat dibuang di bawah tempat tidur rekannya bernama, MIS.
Selanjutnya pelaku membawa baju, kaus dan celana sekaligus pisau yang berlumuran darah itu untuk direndam dengan air. Pelaku kemudian kembali ke tempat tidurnya, berpura-pura menyapu seperti tidak terjadi apa-apa.
Pelaku dapat diungkap setelah aparat Ditreskrimum Polda Jawa Tengah melakukan Olah TKP, memeriksa sedikitnya 13 saksi, dan menginterogasi pelaku. Setelah didapati bukti kuat, pelaku saat diinterogasi juga mengakui perbuatannya. (Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Siswa SMA Taruna Nusantara Magelang Terungkap
Korban ditemukan tewas pada Jumat (31/3/2017) pukul 04.00 WIB di Kompleks Barak Graha 17 Kamar 2 B Kompleks SMA Taruna Nusantara, Mertoyudan, Magelang. Korban merupakan siswa kelas X SMA Taruna Nusantara.
Korban diketahui tewas setelah saksi Riyanto selaku pamong graha setempat berniat membangunkan para siswa untuk Salat Subuh melalui pintu utara wisma. Saksi berjalan melalui lorong wisma dengan memukul-mukulkan tongkat ke lantai. Para siswa terbangun, kecuali Krisna Wahyu yang terlihat tidur tertutup selimut, namun ternyata saat dibuka lehernya berlumuran darah dan telah tewas.
(zik)