Dilempari Batu Suporter Bola, Tiga Penumpang Luka dan 20 Kaca KA Serayu Pecah
A
A
A
BANDUNG - Sedikitnya tiga penumpang terluka dan 20 kaca jendela Kereta Api (KA) Serayu jurusan Pasar Senen-Purwokerto pecah, dilempari batu oleh segelintir suporter sepak bola tak bertanggung jawab, Jumat (24/3/2017) dini hari. Aksi pelemparan terjadi di antara antara Stasiun Kiaracondong dan Stasiun Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, Joni Martinus menyesalkan, tindakan pelemparan yang dilakukan suporter sepak bola yang tidak bertanggung jawab. Akibat pelemparan tersebut, merusaka sarana transportasi milik negara sekaligus membahayakan keselamatan para penumpang kereta.
"Ini kan sangat berbahaya. Jika memang benar ada suporter bola di dalam kereta, kenapa tidak berpikir juga bahwa di sana pun terdapat penumpang umum. Seharusnya suporter bola di Indonesia lebih dewasa. Tindakan seperti ini sangat tidak dibenarkan dan justru kontraproduktif dengan semangat sportivitas olahraga,” ujar Joni.
PT KAI sampai saat ini masih menghitung kerugian akibat aksi pelemparan tersebut. Sampai saat ini ada sekitar 20 kaca pecah akibat dilempar batu. “Ada banyak kaca kereta pecah, siapa yang mau tanggung jawab jika seperti ini,” cetus Joni.
Terdapat tiga orang korban luka akibat aksi pelemparan dan segera ditangani PT KAI di Stasiun Cipeundeuy dan Stasiun Tasikmalaya. Berkaitan dengan insiden ini, PT KAI memohon maaf kepada masyarakat pengguna jasa KA Serayu karena kenyamanannya pasti terganggu akibat ulah suporter bola.
Ke depan, PT KAI berencana melarang suporter bola untuk menggunakan jasa kereta api. Sebab, tindakan anarkis suporter sangat merugikan PT KAI secara moril maupun materil.
“Bisnis kami ini kan melayani masyarakat. Keselamatan dan kenyamatan adalah faktor paling utama. Hal-hal seperti ini sungguh sangat tidak patut dan mengganggu kenyaman pengguna jasa kami,” tandasnya.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, Joni Martinus menyesalkan, tindakan pelemparan yang dilakukan suporter sepak bola yang tidak bertanggung jawab. Akibat pelemparan tersebut, merusaka sarana transportasi milik negara sekaligus membahayakan keselamatan para penumpang kereta.
"Ini kan sangat berbahaya. Jika memang benar ada suporter bola di dalam kereta, kenapa tidak berpikir juga bahwa di sana pun terdapat penumpang umum. Seharusnya suporter bola di Indonesia lebih dewasa. Tindakan seperti ini sangat tidak dibenarkan dan justru kontraproduktif dengan semangat sportivitas olahraga,” ujar Joni.
PT KAI sampai saat ini masih menghitung kerugian akibat aksi pelemparan tersebut. Sampai saat ini ada sekitar 20 kaca pecah akibat dilempar batu. “Ada banyak kaca kereta pecah, siapa yang mau tanggung jawab jika seperti ini,” cetus Joni.
Terdapat tiga orang korban luka akibat aksi pelemparan dan segera ditangani PT KAI di Stasiun Cipeundeuy dan Stasiun Tasikmalaya. Berkaitan dengan insiden ini, PT KAI memohon maaf kepada masyarakat pengguna jasa KA Serayu karena kenyamanannya pasti terganggu akibat ulah suporter bola.
Ke depan, PT KAI berencana melarang suporter bola untuk menggunakan jasa kereta api. Sebab, tindakan anarkis suporter sangat merugikan PT KAI secara moril maupun materil.
“Bisnis kami ini kan melayani masyarakat. Keselamatan dan kenyamatan adalah faktor paling utama. Hal-hal seperti ini sungguh sangat tidak patut dan mengganggu kenyaman pengguna jasa kami,” tandasnya.
(wib)